Pekerja Pelabuhan Barcelona Tolak Bongkar Muat Kargo Militer ke Israel
loading...
A
A
A
MADRID - Serikat pekerja pelabuhan Barcelona menolak untuk memuat dan membongkar material militer apa pun yang menuju ke Israel di tengah perang di Gaza. Itu dilakukan di tengah aksi kejam kampanye militer Israel yang telah menewaskan lebih dari 10.300 warga Palestina – sebagian besar anak-anak dan perempuan – sejak 7 Oktober.
Serikat pekerja juga mendesak perlindungan penduduk sipil di wilayah konflik, menyusul langkah serupa yang dilakukan serikat pekerja transportasi Belgia pekan lalu.
Dalam sebuah pernyataan, para pekerja menekankan penolakan mutlak terhadap segala bentuk kekerasan dan melihatnya sebagai kewajiban serta komitmen untuk dengan gigih membela Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, yang menurut mereka dilanggar di Gaza, dan wilayah lain yang dilanda perang.
"Keputusan pada hari Senin ini sebagian besar bersifat simbolis dan berupaya untuk mendorong pelabuhan-pelabuhan Spanyol lainnya untuk mengikuti jejaknya," kata sekretaris serikat pekerja OEPB, Josep Maria Deop, kepada Reuters seperti dikutip dari The New Arab, Rabu (8/11/2023).
OEPB adalah satu-satunya serikat pekerja yang mewakili 1.200 buruh pelabuhan di pelabuhan Barcelona.
Menurut situs Spanyol, El Diario, serikat pekerja tersebut mengatakan akan bekerja sama dengan LSM lokal untuk mendeteksi kapal mana yang membawa senjata menuju Israel.
Deop menyatakan dia yakin ada pengiriman militer dari Barcelona karena pelabuhan itu adalah pelabuhan yang memindahkan semua jenis barang.
Serikat pekerja juga melakukan langkah serupa pada tahun 2011, dalam upaya menghalangi pengiriman senjata ke Libya selama intervensi militer NATO.
OEPB mengatakan pihaknya menentang semua jenis kekerasan di mana pun hal itu terjadi, termasuk di wilayah Palestina yang diduduki dan dilanda perang, dan bahwa boikot yang dilakukan bertujuan untuk melindungi warga sipil di mana pun.
Serikat pekerja juga mendesak perlindungan penduduk sipil di wilayah konflik, menyusul langkah serupa yang dilakukan serikat pekerja transportasi Belgia pekan lalu.
Dalam sebuah pernyataan, para pekerja menekankan penolakan mutlak terhadap segala bentuk kekerasan dan melihatnya sebagai kewajiban serta komitmen untuk dengan gigih membela Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, yang menurut mereka dilanggar di Gaza, dan wilayah lain yang dilanda perang.
"Keputusan pada hari Senin ini sebagian besar bersifat simbolis dan berupaya untuk mendorong pelabuhan-pelabuhan Spanyol lainnya untuk mengikuti jejaknya," kata sekretaris serikat pekerja OEPB, Josep Maria Deop, kepada Reuters seperti dikutip dari The New Arab, Rabu (8/11/2023).
OEPB adalah satu-satunya serikat pekerja yang mewakili 1.200 buruh pelabuhan di pelabuhan Barcelona.
Menurut situs Spanyol, El Diario, serikat pekerja tersebut mengatakan akan bekerja sama dengan LSM lokal untuk mendeteksi kapal mana yang membawa senjata menuju Israel.
Deop menyatakan dia yakin ada pengiriman militer dari Barcelona karena pelabuhan itu adalah pelabuhan yang memindahkan semua jenis barang.
Serikat pekerja juga melakukan langkah serupa pada tahun 2011, dalam upaya menghalangi pengiriman senjata ke Libya selama intervensi militer NATO.
OEPB mengatakan pihaknya menentang semua jenis kekerasan di mana pun hal itu terjadi, termasuk di wilayah Palestina yang diduduki dan dilanda perang, dan bahwa boikot yang dilakukan bertujuan untuk melindungi warga sipil di mana pun.