Timur Tengah Membara, G7 Tegaskan Dukungan untuk Ukraina

Rabu, 08 November 2023 - 19:20 WIB
loading...
Timur Tengah Membara,...
G7 tegaskan dukungan untuk Ukraina di tengah konflik di Timur Tengah. Foto/Ilustrasi
A A A
TOKYO - Para pemimpin kelompok negara-negara G7 menegaskan bahwa dukungan mereka terhadap Ukraina “tidak akan pernah goyah”, bahkan di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.

Pada pertemuan G7 di Jepang, para menteri luar negeri blok tersebut mengatakan bahwa mereka mengakui bahwa Rusia siap menghadapi perang jangka panjang.

Mereka menegaskan kembali bahwa mereka akan terus mendukung Kiev secara ekonomi dan militer.

Kelompok negara-negara kaya telah berada di garis depan dalam memberikan sanksi terhadap Moskow sejak invasi tahun lalu.

Di Tokyo, pemerintah negara-negara G7 – Inggris, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Kanada dan Amerika Serikat – serta perwakilan Uni Eropa, mengatakan bahwa perang Israel-Gaza tidak boleh mengalihkan perhatian dari dukungan terhadap Ukraina.

"Para pemimpin sepakat mengenai perlunya menjatuhkan sanksi berat terhadap Rusia dan terus mendukung Ukraina, bahkan dalam situasi internasional saat ini," bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Jepang, mengacu pada situasi di Timur Tengah, seperti dikutip dari BBC, Rabu (8/11/2023).



Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan blok tersebut bersatu dalam mengutuk perang Rusia.

Namun retorika yang kuat menutupi ketegangan yang meningkat seiring berlarutnya perang.

Kiev semakin khawatir tentang “kelelahan Ukraina” di antara negara-negara Barat yang mengikis kemampuannya untuk menahan pasukan Rusia.

Pendanaan AS lebih lanjut untuk Ukraina sebesar sekitar USD60 miliar yang diminta oleh Presiden Joe Biden tertahan oleh tentangan dari anggota Kongres Partai Republik. Para pejabat Amerika mengatakan bantuan yang ada akan habis dalam beberapa minggu ke depan, dan berpotensi menimbulkan bencana bagi pasukan Ukraina.

Perdana Menteri Italia Georgia Meloni menjadi berita utama pekan lalu ketika dia mengatakan kepada orang-orang Rusia yang suka iseng yang berpura-pura menjadi pejabat Uni Afrika bahwa "kelelahan" terhadap perang di Ukraina semakin meningkat.

“Kita sudah mendekati momen di mana semua orang memahami bahwa kita memerlukan jalan keluar,” katanya.

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico, yang mulai menjabat bulan lalu, menghentikan pengiriman senjata negaranya ke Ukraina setelah berkuasa.



Persatuan internal Ukraina juga menunjukkan tanda-tanda ketegangan. Bulan ini, perselisihan antara Presiden Volodymyr Zelensky dan komandan angkatan bersenjata Ukraina, Jenderal Valery Zaluzhny, terungkap setelah Zaluzhny mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa perang telah mencapai “jalan buntu”.

Sebagai tanggapan, Zelensky mengimbau warga Ukraina untuk tidak tenggelam dalam pertikaian.

Sementara itu, seorang kolaborator Rusia tewas akibat serangan bom mobil di wilayah pendudukan Ukraina pada hari Rabu.

Mikhail Filiponenko, mantan kepala milisi separatis, tewas dalam ledakan di kota Luhansk.

Intelijen militer Ukraina mengklaim mereka terlibat dalam serangan itu bersama dengan pejuang perlawanan lokal.

Filiponenko sebelumnya menjadi sasaran serangan pada Februari tahun lalu, media Rusia melaporkan.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1340 seconds (0.1#10.140)