Arab Saudi Marah setelah Menteri Israel Serukan Gaza Dibom Nuklir
loading...
A
A
A
Dalam wawancara baru-baru ini dengan stasiun radio Israel; Kol Barama, Eliyahu mengatakan dia tidak puas dengan skala respons militer Israel di Gaza sebagai pembalasan terhadap Hamas.
Menanggapi hal ini, tuan rumah acara bertanya apakah menteri tersebut mungkin mendukung penggunaan "sejenis bom nuklir" di wilayah Gaza "untuk membunuh semua orang."
“Itu salah satu pilihan,” jawab Eliyahu.
Kantor Netanyahu menyebut komentar Eliyahu tidak sesuai dengan kenyataan dan mengeklaim bahwa pasukan Israel berupaya untuk menyelamatkan "non-kombatan" di Gaza selama konflik, meskipun jumlah korban tewas di Palestina terus meningkat, sehingga memicu seruan di seluruh dunia untuk melakukan gencatan senjata.
Ketika seruan penggunaan senjata nuklir memicu kemarahan, Eliyahu kemudian mengklaim bahwa komentarnya itu bersifat "metaforis".
"Pernyataan Eliyahu tidak didasarkan pada kenyataan. Israel dan IDF (Pasukan Pertahanan Israel) beroperasi sesuai dengan standar tertinggi hukum internasional untuk menghindari kerugian terhadap orang yang tidak bersalah," bunyi pernyataan dari Kantor Netanyahu.
“Kami akan terus melakukannya sampai kemenangan kami.”
Kantor Netanyahu mengonfirmasi bahwa Eliyahu diskors dari semua pertemuan pemerintah sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Terlepas dari komentar Eliyahu, pemerintah Israel tidak pernah membenarkan atau menyangkal apakah mereka memiliki senjata nuklir atau tidak.
Namun, negara ini diyakini memiliki rudal nuklir sejak tahun 1967. Perkiraan persediaan rudal nuklir Israel telah mencapai 400 unit.
Menanggapi hal ini, tuan rumah acara bertanya apakah menteri tersebut mungkin mendukung penggunaan "sejenis bom nuklir" di wilayah Gaza "untuk membunuh semua orang."
“Itu salah satu pilihan,” jawab Eliyahu.
Kantor Netanyahu menyebut komentar Eliyahu tidak sesuai dengan kenyataan dan mengeklaim bahwa pasukan Israel berupaya untuk menyelamatkan "non-kombatan" di Gaza selama konflik, meskipun jumlah korban tewas di Palestina terus meningkat, sehingga memicu seruan di seluruh dunia untuk melakukan gencatan senjata.
Ketika seruan penggunaan senjata nuklir memicu kemarahan, Eliyahu kemudian mengklaim bahwa komentarnya itu bersifat "metaforis".
"Pernyataan Eliyahu tidak didasarkan pada kenyataan. Israel dan IDF (Pasukan Pertahanan Israel) beroperasi sesuai dengan standar tertinggi hukum internasional untuk menghindari kerugian terhadap orang yang tidak bersalah," bunyi pernyataan dari Kantor Netanyahu.
“Kami akan terus melakukannya sampai kemenangan kami.”
Kantor Netanyahu mengonfirmasi bahwa Eliyahu diskors dari semua pertemuan pemerintah sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Terlepas dari komentar Eliyahu, pemerintah Israel tidak pernah membenarkan atau menyangkal apakah mereka memiliki senjata nuklir atau tidak.
Namun, negara ini diyakini memiliki rudal nuklir sejak tahun 1967. Perkiraan persediaan rudal nuklir Israel telah mencapai 400 unit.