Banyak Warga Inggris Disebut akan Berperang Bela Israel di Gaza

Sabtu, 04 November 2023 - 13:15 WIB
loading...
Banyak Warga Inggris...
Tentara Inggris dalam suatu misi. Foto/Flickr/US Army Europe
A A A
LONDON - Pusat Keadilan Internasional untuk Palestina (ICJP) telah menulis surat kepada Kantor Luar Negeri, Persemakmuran dan Pembangunan (FCDO) untuk meminta klarifikasi mendesak mengenai posisi pemerintah Inggris terhadap warga Inggris yang akan berperang di Israel dan Gaza.

Organisasi tersebut mengumumkan hal itu dalam siaran persnya pada Jumat (3/11/2023).

Menurut laporan media, sejak 7 Oktober 2023, ratusan, dan mungkin ribuan warga Inggris telah meninggalkan Inggris untuk berperang bersama Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dalam perang Israel di Gaza.

“Banyak dari warga Inggris ini mungkin sudah terlibat dalam potensi kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan, dan dapat menghadapi tuntutan di masa depan jika masalah ini dibawa ke pengadilan,” ungkap surat itu, dilansir Memo.

Awal bulan ini, Israel memanggil 360.000 tentara cadangan dari seluruh dunia untuk bergabung dalam perang di Gaza.

“Di Inggris, media dibanjiri dengan cerita tentang warga Israel keturunan Inggris yang keluar untuk bergabung dengan IDF. Beberapa mungkin berada di sana melalui Mahal Programme, program sukarelawan yang memungkinkan warga negara non-Israel untuk bertugas di IDF dalam peran tempur dan dukungan penuh untuk pasukan Israel sampai dengan 18 bulan,” papar ICJP.

Organisasi pengacara independen tersebut mengatakan mereka telah meminta “pemerintah memperjelas posisinya mengenai legalitas warga negara Inggris yang akan berperang di Israel atau Gaza, dengan memperhatikan perbedaannya dengan kebijakannya terhadap Ukraina. Pemerintah telah menegaskan warga negara Inggris tidak boleh melakukan perjalanan untuk berperang di Ukraina, dan mereka yang melakukan hal tersebut dapat dianggap melakukan tindak pidana.”

“Tidak jelas bagi kami apakah warga Inggris yang berperang di Israel atau Gaza akan mendapat sanksi serupa,” ungkap organisasi itu.



Mereka mencatat petugas dari unit kontra-terorisme Kepolisian Metropolitan telah mendatangi rumah warga Palestina di Inggris yang saat ini berada di Gaza, termasuk keluarga Profesor Ghassan Abu Sitta, seorang ahli bedah darurat terkenal yang saat ini merawat korban sipil dari serangan bom Israel di Gaza.

ICJP telah meminta pemerintah segera mengklarifikasi apakah polisi telah diinstruksikan untuk hanya mengunjungi keluarga warga Palestina keturunan Inggris yang saat ini berada di Gaza, atau apakah aturan yang sama berlaku bagi warga Inggris yang meninggalkan negara tersebut untuk berperang demi angkatan bersenjata Israel.

Menyerukan agar akuntabilitas ditegakkan sehubungan dengan Israel dan Gaza, ICJP mengatakan, “Seandainya Israel tidak diberikan impunitas selama beberapa dekade oleh komunitas internasional, situasi yang mengerikan dan menghancurkan di Gaza dapat dihindari.”

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1894 seconds (0.1#10.140)