16 Tahun Serangan 9/11: Dihantam Pesawat, Orang-orang Berjatuhan dari WTC
A
A
A
NEW YORK - Sudah 16 tahun serangan teroris 11 September 2001 atau 9/11 terhadap menara kembar World Trade Center (WTC) di New York, Amerika Serikat (AS) berlalu. Ada banyak foto yang dianggap tabu dalam tragedi ini, termasuk foto orang-orang berjatuhan dari gedung WTC.
Tragedi yang tewaskan hampir 3.000 orang ini diabadikan di Museum 9/11 di pusat Kota Manhattan. Museum yang telah menyambut lebih dari 10 juta pengunjung sejak dibuka pada tahun 2014, kini kembali memperingati serangan tersebut.
Beberapa benda saksi bisu—ketika pesawat yang dibajak kelompok teroris dan ditabrakkan ke menara WTC—terbungkus kaca secara rapi di museum. Kwitansi, cakram komputer, sepatu, ransel hingga obor merupakan benda-benda yang berhasil diselamatkan dari reruntuhan.
Barang-barang itu mengingatkan kejadian di mana orang-orang yang baru saja tiba di kantor untuk memulai hari mereka bekerja mengalami tragedi yang tak terbayangkan.
Baca Juga: Kedutaan Saudi di AS Dituduh Danai Serangan 9/11
Di antara barang-barang di dalam museum, ada pameran foto yang sangat mengejutkan sehingga diletakkan di balik dinding. Tujuannya untuk memberi pilihan bagi pengunjung apakah mereka ingin melihatnya atau tidak.
Di balik dinding tersebut terdapat galeri foto yang diputar dalam satu lingkaran. Foto-foto mengerikan itu dianggap tabu, karena seperti menghina orang-orang yang meninggal dan akan membuat korban yang masih hidup mengalami shock.
Foto-foto yang dimaksud adalah pemandangan saat orang-orang berjatuhan dari menara kembar WTC sesaat setelah gedung pencakar langit itu dihantam pesawat.
Meski foto-foto tersebut jarang dipublikasikan karena alasan etika, para saksi mata membenarkan pemandangan seperti itu. ”Dia punya setelan bisnis, rambutnya miring,” kata James Gilroy, penduduk Lower Manhattan menceritakan seorang wanita yang melompat dari gedung WTC.
”Wanita itu berdiri di sana selama beberapa menit, lalu dia menurunkan roknya lalu terjun dari balkon,” ujarnya. ”Saya pikir, bagaimana orang, seberapa sepelenya untuk menahan roknya sebelum dia melompat. Saya tidak bisa merawatnya.”
Saksi mata Victor Colantonio ingat bahwa dia melihat seorang pria melompat dari gedung WTC. ”Kemeja putih, celana hitam, end-over-end berjatuhan ke tanah,” katanya, seperti dikutip news.com.au.
”Pada saat itu, kaca yang menjulang tinggi dan massa asap mengepul (berganti) menjadi manusia,” ujar dia.
Penduduk Lower Manhattan lainnya, Louisa Griffith-Jones, mengatakan bahwa dia merasa harus hati-hati dalam menghormati para korban. ”Mereka mengakhiri hidup mereka tanpa kesempatan,” katanya.
Menurut para saksi mata, diperkirakan ada sekitar 200 orang yang melompat atau jatuh dari gedung dan tewas. Sebagian besar yang melompat berasal dari menara utara, di mana di menara itu kobaran api lebih kuat.
Beberapa orang, masih menurut saksi mata, mencoba menggunakan tirai atau taplak meja sebagai parasut. Ada juga yang berpegangan tangan saat mereka jatuh.
Departemen Pertahanan atau Pentagon juga merilis gambar dari serangan teror terburuk dalam sejarah AS tersebut.
Foto yang dirilis termasuk foto terang dari Presiden George Bush saat kejadian mengerikan tersebut terjadi. Presiden Bush terlihat berbalik untuk menyaksikan liputan televisi tentang serangan terhadap WTC.
Wakil Presiden Dick Cheney terlihat duduk dengan Penasehat Keamanan Nasional Condoleezza Rice di Pusat Operasi Darurat Presiden.
Presiden Bush awalnya berada di Booker Elementary School di Sarasota, Florida, saat dia mengetahui adanya serangan tersebut. Dia bersama stafnya kemudian berkumpul bersama di pesawat Air Force One saat mereka kembali ke Washington.
Sebuah catatan dari juru bicara Bush, Ari Fleischer, menunjukkan salah satu ucapan terkenal presiden Amerika tersebut.”Kami sedang berperang,” kata Bush seperti yang dicatat Fleischer.
”Ketika kita mengetahui siapa yang melakukan ini, mereka tidak akan menyukai saya sebagai presiden. Seseorang akan membayarnya,” lanjut Bush.
Menurut Pentagon, serangan teror itu dilakukan al-Qaeda, kelompok yang didirikan Osama bin Laden. Akibat serangan teror ini, Bush mengobarkan perang untuk memburu Osama yang buron selama beberapa tahun.
Osama bin Laden pada akhirnya terlacak sedang bersembunyi di Abbottabad, Pakistan. Pendiri al-Qaeda ini kemudian dibunuh oleh SEAL Team Six, sebuah tim dari pasukan khusus marinir AS, pada Mei 2011.
Operasi pembunuhan Osama bin Laden ini disaksikan Presiden Barack Obama dan para stafnya dari layar televisi.
Tragedi yang tewaskan hampir 3.000 orang ini diabadikan di Museum 9/11 di pusat Kota Manhattan. Museum yang telah menyambut lebih dari 10 juta pengunjung sejak dibuka pada tahun 2014, kini kembali memperingati serangan tersebut.
Beberapa benda saksi bisu—ketika pesawat yang dibajak kelompok teroris dan ditabrakkan ke menara WTC—terbungkus kaca secara rapi di museum. Kwitansi, cakram komputer, sepatu, ransel hingga obor merupakan benda-benda yang berhasil diselamatkan dari reruntuhan.
Barang-barang itu mengingatkan kejadian di mana orang-orang yang baru saja tiba di kantor untuk memulai hari mereka bekerja mengalami tragedi yang tak terbayangkan.
Baca Juga: Kedutaan Saudi di AS Dituduh Danai Serangan 9/11
Di antara barang-barang di dalam museum, ada pameran foto yang sangat mengejutkan sehingga diletakkan di balik dinding. Tujuannya untuk memberi pilihan bagi pengunjung apakah mereka ingin melihatnya atau tidak.
Di balik dinding tersebut terdapat galeri foto yang diputar dalam satu lingkaran. Foto-foto mengerikan itu dianggap tabu, karena seperti menghina orang-orang yang meninggal dan akan membuat korban yang masih hidup mengalami shock.
Foto-foto yang dimaksud adalah pemandangan saat orang-orang berjatuhan dari menara kembar WTC sesaat setelah gedung pencakar langit itu dihantam pesawat.
Meski foto-foto tersebut jarang dipublikasikan karena alasan etika, para saksi mata membenarkan pemandangan seperti itu. ”Dia punya setelan bisnis, rambutnya miring,” kata James Gilroy, penduduk Lower Manhattan menceritakan seorang wanita yang melompat dari gedung WTC.
”Wanita itu berdiri di sana selama beberapa menit, lalu dia menurunkan roknya lalu terjun dari balkon,” ujarnya. ”Saya pikir, bagaimana orang, seberapa sepelenya untuk menahan roknya sebelum dia melompat. Saya tidak bisa merawatnya.”
Saksi mata Victor Colantonio ingat bahwa dia melihat seorang pria melompat dari gedung WTC. ”Kemeja putih, celana hitam, end-over-end berjatuhan ke tanah,” katanya, seperti dikutip news.com.au.
”Pada saat itu, kaca yang menjulang tinggi dan massa asap mengepul (berganti) menjadi manusia,” ujar dia.
Penduduk Lower Manhattan lainnya, Louisa Griffith-Jones, mengatakan bahwa dia merasa harus hati-hati dalam menghormati para korban. ”Mereka mengakhiri hidup mereka tanpa kesempatan,” katanya.
Menurut para saksi mata, diperkirakan ada sekitar 200 orang yang melompat atau jatuh dari gedung dan tewas. Sebagian besar yang melompat berasal dari menara utara, di mana di menara itu kobaran api lebih kuat.
Beberapa orang, masih menurut saksi mata, mencoba menggunakan tirai atau taplak meja sebagai parasut. Ada juga yang berpegangan tangan saat mereka jatuh.
Departemen Pertahanan atau Pentagon juga merilis gambar dari serangan teror terburuk dalam sejarah AS tersebut.
Foto yang dirilis termasuk foto terang dari Presiden George Bush saat kejadian mengerikan tersebut terjadi. Presiden Bush terlihat berbalik untuk menyaksikan liputan televisi tentang serangan terhadap WTC.
Wakil Presiden Dick Cheney terlihat duduk dengan Penasehat Keamanan Nasional Condoleezza Rice di Pusat Operasi Darurat Presiden.
Presiden Bush awalnya berada di Booker Elementary School di Sarasota, Florida, saat dia mengetahui adanya serangan tersebut. Dia bersama stafnya kemudian berkumpul bersama di pesawat Air Force One saat mereka kembali ke Washington.
Sebuah catatan dari juru bicara Bush, Ari Fleischer, menunjukkan salah satu ucapan terkenal presiden Amerika tersebut.”Kami sedang berperang,” kata Bush seperti yang dicatat Fleischer.
”Ketika kita mengetahui siapa yang melakukan ini, mereka tidak akan menyukai saya sebagai presiden. Seseorang akan membayarnya,” lanjut Bush.
Menurut Pentagon, serangan teror itu dilakukan al-Qaeda, kelompok yang didirikan Osama bin Laden. Akibat serangan teror ini, Bush mengobarkan perang untuk memburu Osama yang buron selama beberapa tahun.
Osama bin Laden pada akhirnya terlacak sedang bersembunyi di Abbottabad, Pakistan. Pendiri al-Qaeda ini kemudian dibunuh oleh SEAL Team Six, sebuah tim dari pasukan khusus marinir AS, pada Mei 2011.
Operasi pembunuhan Osama bin Laden ini disaksikan Presiden Barack Obama dan para stafnya dari layar televisi.
(mas)