Tersangka Pelaku Penembakan Massal Maine Ditemukan Tewas

Sabtu, 28 Oktober 2023 - 10:36 WIB
loading...
Tersangka Pelaku Penembakan Massal Maine Ditemukan Tewas
Robert Card, pria yang diduga menembak mati 18 orang dan melukai 13 lainnya di Lewiston, Maine, ditemukan tewas. Foto/Ilustrasi
A A A
WASHINGTON - Robert Card, pria yang diduga menembak mati 18 orang dan melukai 13 lainnya di Lewiston, Maine, Amerika Serikat (AS) ditemukan tewas.

Komisaris Keamanan Publik Maine Michael Sauschuck mengatakan Card meninggal karena luka tembak yang dilakukan sendiri.

“Seperti banyak orang, saya bernapas lega malam ini mengetahui bahwa Robert Card tidak lagi menjadi ancaman bagi siapa pun,” kata Gubernur Maine Janet Mills, dalam konferensi pers Jumat malam waktu setempat seperti dikutip dari Newsweek, Sabtu (28/10/2023).

Seorang pejabat penegak hukum yang tidak disebutkan namanya pertama kali menyampaikan berita kematian Card kepada Associated Press sebelum Kantor Sheriff Androscoggin County mengonfirmasi bahwa dia telah meninggal. Dalam postingan di Facebook, departemen tersebut mengatakan tersangka penembakan telah ditemukan dan telah meninggal.



Card adalah satu-satunya tersangka dalam penembakan mematikan di arena bowling dan bar pada hari Rabu lalu. Menurut informasi yang dikeluarkan oleh Kepolisian Negara Bagian Maine, Card adalah instruktur senjata api terlatih yang diyakini berada di Cadangan Angkatan Darat AS yang ditempatkan di Saco, Maine.

Pihak berwenang mengatakan Card baru-baru ini melaporkan menderita masalah kesehatan mental, termasuk mendengar suara-suara dan mengancam akan menembaki Pangkalan Garda Nasional di Saco.

Card juga dilaporkan dirawat di fasilitas kesehatan mental selama dua minggu pada musim panas, namun dokumen polisi tidak memberikan rincian perawatan atau kondisinya.

Perburuan Card melibatkan ratusan aparat penegak hukum - termasuk anggota FBI - dan mengakibatkan penduduk Lewiston serta daerah sekitarnya diperingatkan untuk tetap berada di dalam rumah karena Card dianggap bersenjata dan berbahaya.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1179 seconds (0.1#10.140)