Pemukim Yahudi Teror Anak-anak Palestina di Tepi Barat dengan Boneka Berdarah
loading...
A
A
A
TEPI BARAT - Saat eskalasi di Jalur Gaza terus meningkat, aksi teror di tebar pemukim Yahudi kepada anak-anak dan warga Palestina di Tepi Barat . Aksi itu menjadi bagian dari serangkaian serangan yang meningkat oleh pemukim Yahudi sejak dimulainya perang.
Pemukim Israel di Tepi Barat yang diduduki telah menyebarkan selebaran ancaman di mobil dan meninggalkan boneka berlumuran darah di sekolah. Mereka memperingatkan warga Palestina untuk pergi atau dibunuh.
"Demi Tuhan, kami akan segera menimpa kepala Anda dengan bencana besar. Anda memiliki kesempatan terakhir untuk melarikan diri ke Yordania dengan cara yang terorganisir," bunyi salah satu selebaran yang diedarkan pada hari Jumat di kota Salfit, Tepi Barat.
“Setelah itu, kami akan menghancurkan setiap musuh dan dengan paksa mengusir Anda dari tanah suci kami… Segera muat tas Anda dan pergi dari mana pun Anda berasal. Kami akan datang,” sambung selebaran bernada ancaman itu seperti dikutip dari Middle East Eye, Sabtu (28/10/2023).
Selebaran itu juga memperingatkan tentang "Nakba besar" yang baru, merujuk pada pengungsian 750.000 warga Palestina dari tanah air mereka pada tahun 1948.
Di wilayah pendudukan Al-Ma'rajat dekat Jericho, boneka-boneka yang dilapisi cat merah, yang terlihat seperti darah dan menakut-nakuti anak-anak, ditinggalkan di pintu masuk sebuah sekolah setelah pemukim Yahudi merusaknya.
Sebelum serangan mendadak Hamas pada tanggal 7 Oktober, para pemukim Yahudi mengganggu dan menyerang warga Palestina setiap hari di bawah perlindungan tentara Israel, tindakan yang semakin meningkat dalam 20 hari terakhir.
Di kota Deir Istiya, sebelah barat Salfit, para petani zaitun sudah terbiasa dengan serangan tahunan pemukim Yahudi selama musim panen.
Namun tahun ini, jurnalis lokal Abdel Qader Aql mengatakan kepada Middle East Eye bahwa para pemukim jauh lebih aktif dan tampaknya merencanakan serangan mereka sebagai balas dendam atas serangan Hamas.
Pemukim Israel di Tepi Barat yang diduduki telah menyebarkan selebaran ancaman di mobil dan meninggalkan boneka berlumuran darah di sekolah. Mereka memperingatkan warga Palestina untuk pergi atau dibunuh.
"Demi Tuhan, kami akan segera menimpa kepala Anda dengan bencana besar. Anda memiliki kesempatan terakhir untuk melarikan diri ke Yordania dengan cara yang terorganisir," bunyi salah satu selebaran yang diedarkan pada hari Jumat di kota Salfit, Tepi Barat.
“Setelah itu, kami akan menghancurkan setiap musuh dan dengan paksa mengusir Anda dari tanah suci kami… Segera muat tas Anda dan pergi dari mana pun Anda berasal. Kami akan datang,” sambung selebaran bernada ancaman itu seperti dikutip dari Middle East Eye, Sabtu (28/10/2023).
Selebaran itu juga memperingatkan tentang "Nakba besar" yang baru, merujuk pada pengungsian 750.000 warga Palestina dari tanah air mereka pada tahun 1948.
Di wilayah pendudukan Al-Ma'rajat dekat Jericho, boneka-boneka yang dilapisi cat merah, yang terlihat seperti darah dan menakut-nakuti anak-anak, ditinggalkan di pintu masuk sebuah sekolah setelah pemukim Yahudi merusaknya.
Sebelum serangan mendadak Hamas pada tanggal 7 Oktober, para pemukim Yahudi mengganggu dan menyerang warga Palestina setiap hari di bawah perlindungan tentara Israel, tindakan yang semakin meningkat dalam 20 hari terakhir.
Di kota Deir Istiya, sebelah barat Salfit, para petani zaitun sudah terbiasa dengan serangan tahunan pemukim Yahudi selama musim panen.
Namun tahun ini, jurnalis lokal Abdel Qader Aql mengatakan kepada Middle East Eye bahwa para pemukim jauh lebih aktif dan tampaknya merencanakan serangan mereka sebagai balas dendam atas serangan Hamas.