Eks Perdana Menteri China Li Keqiang Meninggal setelah Serangan Jantung
loading...
A
A
A
BEIJING - Mantan Perdana Menteri (PM) China Li Keqiang meninggal dunia pada Jumat (27/10/2023) dini hari setelah menderita serangan jantung. Dia meninggal pada usia 68 tahun.
Sebagai seorang birokrat yang berpikiran reformis, Li pernah disebut-sebut sebagai pemimpin masa depan China, namun dikalahkan oleh Presiden Xi Jinping, yang pernah menjabat sebagai perdana menteri selama 10 tahun.
Kantor berita Xinhua melaporkan Li tiba-tiba mengalami serangan jantung pada hari Kamis dan meninggal pada Jumat dini hari di Shanghai, tempat dia beristirahat.
Selama menjabat sebagai perdana menteri, Li mengembangkan citra sebagai aparatur yang lebih modern dibandingkan rekan-rekannya yang lebih kaku.
Sebagai seorang birokrat karier yang fasih berbahasa Inggris, dia telah menyuarakan dukungan untuk reformasi ekonomi selama masa jabatannya.
Dia menunjukkan kecenderungan liberal di masa mudanya, namun tetap mengikuti garis Partai Komunis China selama beberapa dekade.
Reputasinya dirusak oleh penanganannya terhadap epidemi HIV/AIDS yang berasal dari program donor darah yang tercemar ketika dia menjadi ketua partai di provinsi Henan.
Pihak berwenang setempat menanggapinya dengan tindakan keras terhadap aktivis dan media dibandingkan memberikan tanggung jawab kepada pejabat yang terlibat, dan di tingkat nasional serangkaian skandal kesehatan juga terjadi di bawah pengawasannya.
Li, putra seorang pejabat kecil Partai Komunis China di provinsi Anhui yang miskin di China timur, dikirim ke pedesaan untuk bekerja sebagai buruh kasar selama Revolusi Kebudayaan China yang penuh gejolak.
Sebagai seorang birokrat yang berpikiran reformis, Li pernah disebut-sebut sebagai pemimpin masa depan China, namun dikalahkan oleh Presiden Xi Jinping, yang pernah menjabat sebagai perdana menteri selama 10 tahun.
Kantor berita Xinhua melaporkan Li tiba-tiba mengalami serangan jantung pada hari Kamis dan meninggal pada Jumat dini hari di Shanghai, tempat dia beristirahat.
Selama menjabat sebagai perdana menteri, Li mengembangkan citra sebagai aparatur yang lebih modern dibandingkan rekan-rekannya yang lebih kaku.
Sebagai seorang birokrat karier yang fasih berbahasa Inggris, dia telah menyuarakan dukungan untuk reformasi ekonomi selama masa jabatannya.
Dia menunjukkan kecenderungan liberal di masa mudanya, namun tetap mengikuti garis Partai Komunis China selama beberapa dekade.
Reputasinya dirusak oleh penanganannya terhadap epidemi HIV/AIDS yang berasal dari program donor darah yang tercemar ketika dia menjadi ketua partai di provinsi Henan.
Pihak berwenang setempat menanggapinya dengan tindakan keras terhadap aktivis dan media dibandingkan memberikan tanggung jawab kepada pejabat yang terlibat, dan di tingkat nasional serangkaian skandal kesehatan juga terjadi di bawah pengawasannya.
Li, putra seorang pejabat kecil Partai Komunis China di provinsi Anhui yang miskin di China timur, dikirim ke pedesaan untuk bekerja sebagai buruh kasar selama Revolusi Kebudayaan China yang penuh gejolak.