Ukraina: Rusia Kehilangan 810 Pasukan, 24 Sistem Artileri, dan 12 Tank dalam Sehari

Selasa, 24 Oktober 2023 - 21:38 WIB
loading...
Ukraina: Rusia Kehilangan 810 Pasukan, 24 Sistem Artileri, dan 12 Tank dalam Sehari
Ukraina mengklaim Rusia kehilangan 810 pasukan dalam sehari. Foto/Ilustrasi
A A A
KIEV - Ukraina mengklaim pasukan Rusia telah kehilangan 810 tentara, 12 tank, dan 24 sistem artileri dalam satu hari, meski tingginya tingkat kerugian Rusia tidak menunjukkan tanda-tanda melambat.

"Moskow kini telah kehilangan total 295.510 tentara dalam 20 bulan sejak Kremlin melancarkan invasi ke Ukraina," kata militer Ukraina dalam pembaruan pada Selasa (24/10/2023) seperti dikutip dari Newsweek.

Menurut Staf Umum Ukraina, Rusia juga telah kehilangan total 5.105 tank dan 7.081 sistem artileri.

Sepanjang upaya perang, jumlah personel dan peralatan yang hilang di Rusia diperkirakan cukup besar, dan para analis Barat umumnya setuju dengan jumlah korban di Ukraina. Meski begitu, Kiev juga mengalami pukulan telak terhadap persediaan peralatan militernya, dan kehilangan banyak tentara dalam perang yang sangat melelahkan.



Kementerian Rusia pada Senin kemarin mengklaim Ukraina telah kehilangan 12.882 tank dan kendaraan tempur lapis baja sejak Februari tahun lalu.

"Pasukan Ukraina juga kehilangan 6.853 artileri lapangan dan mortir," tambah Moskow.

Newsweek tidak dapat memverifikasi secara independen penghitungan tersebut, dan telah menghubungi pejabat Rusia dan Ukraina untuk memberikan komentar melalui email. Baik Moskow maupun Kiev bungkam mengenai kerugian yang mereka alami, dan jarang menyebutkan jumlah korban atau berapa banyak peralatan yang hancur.

“Sangat sulit untuk menentukan korban dalam konflik yang sedang berlangsung karena kedua belah pihak akan berusaha merahasiakan data dan meningkatkan jumlah korban dari pihak lawan,” ujar Marina Miron, peneliti pascadoktoral di Departemen Studi Perang di King’s College London, kepada Newsweek pada bulan Mei lalu.

Namun serangan baru-baru ini terhadap kota Avdiivka di Donetsk diyakini telah merugikan Rusia. Kota tersebut, yang berada di garis depan antara Kiev dan pasukan yang didukung Rusia selama sembilan tahun, awal bulan ini menjadi sasaran serangan pertama Rusia terhadap posisi Ukraina sejak Kiev melancarkan serangan balasan pada awal Juni.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1858 seconds (0.1#10.140)