Jet-jet Tempur China Berkeliaran 10 Jam di Atas Laut China Selatan
loading...
A
A
A
BEIJING - Beberapa pesawat jet tempur China berkeliaran di atas Laut China Selatan selama sepuluh jam di tengah memanasnya ketegangan dengan Amerika Serikat (AS). Jet tempur Su-30 bersenjata berada di antara pesawat-pesawat yang bermanuver tersebut.
Media pemerintah china melaporkan apa yang Beijing sebut sebagai latihan militer itu pada hari Selasa (4/8/2020). Dalam manuver berjam-jam itu, satu pesawat dikirim untuk memperingatkan pesawat lain.
Haike News, aplikasi berita yang dioperasikan oleh People's Daily— corong Partai Komunis China—mem-posting video yang mengatakan Komando Teater Selatan mengirim berbagai pesawat, termasuk pesawat tempur Su-30 dan sebuah pesawat tanker pengisian bahan bakar udara ke Subi Reef, atol Laut China Selatan yang diperluas menjadi pulau buatan.
Menurut keterangan dalam video itu, latihan itu berlangsung lebih dari 10 jam dan juga melibatkan pengisian bahan bakar di udara. Kendati demikian, media itu tidak mengungkap kapan manuver itu berlangsung. (Baca: China Balas Pompeo: Laut China Selatan Bukan Hawaii-nya AS )
“Tujuan kami bukan untuk mendorong batas atau memecahkan rekor. Semua latihan kami ditujukan untuk (mempersiapkan) pertempuran yang sebenarnya," tulis media pemerintah tersebut, yang dilansir South China Morning Post, Rabu (5/8/2020).
Subi Reef, di Kepulauan Spratly, dikendalikan oleh China tetapi juga diklaim oleh Vietnam, Filipina, dan Taiwan yang memerintah sendiri— yang dianggap Beijing sebagai provinsinya yang memberontak.
Dalam video kedua yang dirilis oleh Haike News pada hari Selasa, seorang pilot Angkatan Udara China memperingatkan pesawat lain untuk memasuki "wilayah udara teritorial China".
"Pergi segera! Kalau tidak, Anda akan dicegat," kata pilot tersebut.
Dalam tanda lain persiapan untuk aksi militer, Komando Teater Selatan—yang mengawasi operasi angkatan bersenjata China di Laut China Selatan—mengirim dua pesawat pembom ke daerah yang dirahasiakan untuk pelatihan tempur siang dan malam.
Baru akhir bulan lalu, Kementerian Pertahanan China mengatakan sejumlah pesawat pembom China mensimulasikan take-off malam dan serangan jarak jauh pada sasaran di Laut China Selatan untuk meningkatkan kesiapan tempur.
Video lain yang secara terpisah dirilis People's Daily pada hari Selasa menyatakan Komando Teater Timur dan Utara China juga telah memobilisasi pesawat baru-baru ini. (Baca juga: AS-China Memanas, Pembom Beijing Latihan Serangan di Laut China Selatan )
Menurut video itu, jet tempur, pesawat pembom, pesawat pengintai Angkatan Laut dan pesawat peringatan dini dikirim, dengan setidaknya satu pesawat tempur J-10 melakukan latihan malam.
Kesibukan latihan Angkatan Udara terjadi di tengah meningkatnya aktivitas Amerika Serikat di Laut China Selatan bulan lalu.
AS mengirim 67 pesawat pengintai besar ke Laut China Selatan pada Juli, naik dari 35 pada Mei dan 49 pada Juni. Angka itu merupakan data South China Sea Strategic Situation Probing Initiative, sebuah think tank yang berbasis di Beijing yang beroperasi di Peking University’s Institute of Ocean Research.
Media pemerintah china melaporkan apa yang Beijing sebut sebagai latihan militer itu pada hari Selasa (4/8/2020). Dalam manuver berjam-jam itu, satu pesawat dikirim untuk memperingatkan pesawat lain.
Haike News, aplikasi berita yang dioperasikan oleh People's Daily— corong Partai Komunis China—mem-posting video yang mengatakan Komando Teater Selatan mengirim berbagai pesawat, termasuk pesawat tempur Su-30 dan sebuah pesawat tanker pengisian bahan bakar udara ke Subi Reef, atol Laut China Selatan yang diperluas menjadi pulau buatan.
Menurut keterangan dalam video itu, latihan itu berlangsung lebih dari 10 jam dan juga melibatkan pengisian bahan bakar di udara. Kendati demikian, media itu tidak mengungkap kapan manuver itu berlangsung. (Baca: China Balas Pompeo: Laut China Selatan Bukan Hawaii-nya AS )
“Tujuan kami bukan untuk mendorong batas atau memecahkan rekor. Semua latihan kami ditujukan untuk (mempersiapkan) pertempuran yang sebenarnya," tulis media pemerintah tersebut, yang dilansir South China Morning Post, Rabu (5/8/2020).
Subi Reef, di Kepulauan Spratly, dikendalikan oleh China tetapi juga diklaim oleh Vietnam, Filipina, dan Taiwan yang memerintah sendiri— yang dianggap Beijing sebagai provinsinya yang memberontak.
Dalam video kedua yang dirilis oleh Haike News pada hari Selasa, seorang pilot Angkatan Udara China memperingatkan pesawat lain untuk memasuki "wilayah udara teritorial China".
"Pergi segera! Kalau tidak, Anda akan dicegat," kata pilot tersebut.
Dalam tanda lain persiapan untuk aksi militer, Komando Teater Selatan—yang mengawasi operasi angkatan bersenjata China di Laut China Selatan—mengirim dua pesawat pembom ke daerah yang dirahasiakan untuk pelatihan tempur siang dan malam.
Baru akhir bulan lalu, Kementerian Pertahanan China mengatakan sejumlah pesawat pembom China mensimulasikan take-off malam dan serangan jarak jauh pada sasaran di Laut China Selatan untuk meningkatkan kesiapan tempur.
Video lain yang secara terpisah dirilis People's Daily pada hari Selasa menyatakan Komando Teater Timur dan Utara China juga telah memobilisasi pesawat baru-baru ini. (Baca juga: AS-China Memanas, Pembom Beijing Latihan Serangan di Laut China Selatan )
Menurut video itu, jet tempur, pesawat pembom, pesawat pengintai Angkatan Laut dan pesawat peringatan dini dikirim, dengan setidaknya satu pesawat tempur J-10 melakukan latihan malam.
Kesibukan latihan Angkatan Udara terjadi di tengah meningkatnya aktivitas Amerika Serikat di Laut China Selatan bulan lalu.
AS mengirim 67 pesawat pengintai besar ke Laut China Selatan pada Juli, naik dari 35 pada Mei dan 49 pada Juni. Angka itu merupakan data South China Sea Strategic Situation Probing Initiative, sebuah think tank yang berbasis di Beijing yang beroperasi di Peking University’s Institute of Ocean Research.
(min)