10 Negara yang Beri Bantuan ke Rakyat Palestina saat Gaza Dibombardir Israel
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ada sekitar 10 negara dan komunitas negara yang memberi bantuan kemanusiaan kepada rakyat Palestina setelah wilayah kantongnya; Gaza, dibombardir Israel sejak 7 Oktober.
Serangan militer Zionis ini merupakan perang besar dengan Hamas.
Hamas telah meluncurkan serangan mengejutkan, yang diberi nama Operasi Badai al-Aqsa, terhadap Israel pada 7 Oktober lalu. Lebih dari 1.400 orang tewas dan ratusan lainnya diculik.
Sebagai respons, rezim Zionis Israel mendeklarasikan perang dengan nama sandi Operasi Pedang Besi. Gaza dibombardir nyaris tanpa henti. Wilayah itu juga dikepung total. Hingga kini lebih dari 4.000 orang tewas.
Ketika situasi di Gaza memburuk akibat serangan udara dan blokade total—yang menghentikan aliran listrik, air, makanan, dan bahan makanan dari luar—beberapa negara tergerak membantu rakyat Palestina.
Bantuan dikirim sebagian melalui UN Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA), dan lainnya melalui UN Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (UNOCHA).
Baru sebagian kecil bantuan yang telah masuk ke Gaza melalui perbatasan Rafah—perbatasan Gaza dan Mesir—pada pekan lalu dengan kontrol ketat militer Israel.
10 Negara yang Beri Bantuan ke Palestina
Uni Eropa beranggotakan: Austria, Belgia, Bulgaria, Republik Ceko, Kroasia, Siprus, Denmark, Estonia, Finlandia, Prancis, Jerman, Yunani, Hungaria, Irlandia, Italia, Latvia, Lithuania, Luksemburg, Malta, Belanda, Polandia, Portugal, Rumania, Slovakia, Slovenia, Spanyol, dan Swedia
Nilai bantuan Rp314,2 miliar
Nilai bantuan Rp9,6 miliar
"Pengepungan total terhadap Gaza terus berlanjut. Jalur perlintasan Rafah tetap ditutup, mencegah masuknya bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan, termasuk makanan, air dan obat-obatan yang menunggu di wilayah Mesir," kata OCHA dalam siaran pers, Rabu pekan lalu sebelumnya akhirnya perbatasan Rafah dibuka akhir pekan lalu.
Serangan militer Zionis ini merupakan perang besar dengan Hamas.
Hamas telah meluncurkan serangan mengejutkan, yang diberi nama Operasi Badai al-Aqsa, terhadap Israel pada 7 Oktober lalu. Lebih dari 1.400 orang tewas dan ratusan lainnya diculik.
Sebagai respons, rezim Zionis Israel mendeklarasikan perang dengan nama sandi Operasi Pedang Besi. Gaza dibombardir nyaris tanpa henti. Wilayah itu juga dikepung total. Hingga kini lebih dari 4.000 orang tewas.
Ketika situasi di Gaza memburuk akibat serangan udara dan blokade total—yang menghentikan aliran listrik, air, makanan, dan bahan makanan dari luar—beberapa negara tergerak membantu rakyat Palestina.
Bantuan dikirim sebagian melalui UN Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA), dan lainnya melalui UN Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (UNOCHA).
Baru sebagian kecil bantuan yang telah masuk ke Gaza melalui perbatasan Rafah—perbatasan Gaza dan Mesir—pada pekan lalu dengan kontrol ketat militer Israel.
10 Negara yang Beri Bantuan ke Palestina
1. Uni Eropa
Nilai bantuan Rp1,2 triliun.Uni Eropa beranggotakan: Austria, Belgia, Bulgaria, Republik Ceko, Kroasia, Siprus, Denmark, Estonia, Finlandia, Prancis, Jerman, Yunani, Hungaria, Irlandia, Italia, Latvia, Lithuania, Luksemburg, Malta, Belanda, Polandia, Portugal, Rumania, Slovakia, Slovenia, Spanyol, dan Swedia
2. Uni Emirat Arab
Nilai bantuan Rp314,2 miliar3. Irlandia
Nilai bantuan Rp215,2 miliar4. Inggris
Nilai bantuan Rp191,4 miliar5. Jepang
Nilai bantuan Rp157,1 miliar6. Yordania
Nilai bantuan Rp67,5 miliar7. Kuwait
Nilai bantuan Rp31,4 miliar8. Arab Saudi
Nilai bantuan Rp31,4 miliar9. Skotlandia
Nilai bantuan Rp9,6 miliar
10. Islandia
Nilai bantuan Rp7,9 miliar"Pengepungan total terhadap Gaza terus berlanjut. Jalur perlintasan Rafah tetap ditutup, mencegah masuknya bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan, termasuk makanan, air dan obat-obatan yang menunggu di wilayah Mesir," kata OCHA dalam siaran pers, Rabu pekan lalu sebelumnya akhirnya perbatasan Rafah dibuka akhir pekan lalu.
(mas)