Israel Gunakan Mortir Presisi Iron Sting untuk Pertama Kalinya Melawan Hamas
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Militer Israel menggunakan mortir presisi Iron Sting untuk pertama kalinya dalam perang. Senjata itu digunakan untuk menargetkan peluncur roket Hamas di Gaza, Palestina.
Pihak Uni Juru Bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan mortir Iron Sting mulai digunakan operasional untuk pertama kalinya oleh unit Maglan IDF dalam perang melawan Hamas.
Iron Sting dikembangkan oleh Elbit Systems dan pertama kali diungkapkan oleh Kementerian Pertahanan, Angkatan Darat IDF, dan Elbit pada 2021.
Mortir ini dirancang untuk digunakan baik di medan terbuka maupun lingkungan perkotaan, dengan menggunakan penargetan yang tepat untuk mengurangi kemungkinan korban serangan yang tidak disengaja.
Senjata tersebut terdiri dari mortir 120 mm yang menggunakan GPS dan panduan laser untuk mencapai sasaran dengan tepat. Ia memiliki jangkauan 1-12 km dan dapat menembus beton bertulang ganda.
“Berkat ketelitian, daya mematikan, dan kepiawaian para serdadu, satuan Maglan bekerja sama dengan Angkatan Udara menumpas puluhan teroris dengan berbagai cara, salah satunya mortir presisi Iron Sting,” kata seorang komandan militer Israel, Kolonel Omer Cohen, seperti dikutip Jerusalem Post, Senin (23/10/2023).
Militer Israel selalu menggunakan label teroris untuk menyebut Hamas.
“Sejak awal perang, Brigade Komando bertempur dengan sengit melawan serangan brutal musuh dan melenyapkan lebih dari 100 teroris di Jalur Gaza. Unit reguler dan cadangan Maglan, Egoz, dan Duvdevan akan mencapai tempat mana pun dan musuh mana pun serta melenyapkan mereka. Bersama-sama kita akan menang; saya yakin dengan prajurit kita dan mempercayai mereka," paparnya.
Pihak Uni Juru Bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan mortir Iron Sting mulai digunakan operasional untuk pertama kalinya oleh unit Maglan IDF dalam perang melawan Hamas.
Iron Sting dikembangkan oleh Elbit Systems dan pertama kali diungkapkan oleh Kementerian Pertahanan, Angkatan Darat IDF, dan Elbit pada 2021.
Mortir ini dirancang untuk digunakan baik di medan terbuka maupun lingkungan perkotaan, dengan menggunakan penargetan yang tepat untuk mengurangi kemungkinan korban serangan yang tidak disengaja.
Senjata tersebut terdiri dari mortir 120 mm yang menggunakan GPS dan panduan laser untuk mencapai sasaran dengan tepat. Ia memiliki jangkauan 1-12 km dan dapat menembus beton bertulang ganda.
“Berkat ketelitian, daya mematikan, dan kepiawaian para serdadu, satuan Maglan bekerja sama dengan Angkatan Udara menumpas puluhan teroris dengan berbagai cara, salah satunya mortir presisi Iron Sting,” kata seorang komandan militer Israel, Kolonel Omer Cohen, seperti dikutip Jerusalem Post, Senin (23/10/2023).
Militer Israel selalu menggunakan label teroris untuk menyebut Hamas.
“Sejak awal perang, Brigade Komando bertempur dengan sengit melawan serangan brutal musuh dan melenyapkan lebih dari 100 teroris di Jalur Gaza. Unit reguler dan cadangan Maglan, Egoz, dan Duvdevan akan mencapai tempat mana pun dan musuh mana pun serta melenyapkan mereka. Bersama-sama kita akan menang; saya yakin dengan prajurit kita dan mempercayai mereka," paparnya.
(mas)