Tragedi Beirut: Ledakan 2.750 Ton Amonium Nitrat Serasa Bom Hiroshima

Rabu, 05 Agustus 2020 - 08:45 WIB
loading...
Tragedi Beirut: Ledakan 2.750 Ton Amonium Nitrat Serasa Bom Hiroshima
Ledakan dahsyat yang mengguncang Beirut, Ibu Kota Lebanon, Selasa (4/8/2020). Foto/RIA Novosti
A A A
BEIRUT - Ledakan mengerikan di Beirut pada Selasa malam telah memicu tragedi di Ibu Kota Lebanon tersebut, di mana 73 orang meninggal dan ribuan lainnya terluka.

Perdana Menteri Hassan Diab mengatakan penyebab ledakan mengerikan di Beirut adalah 2.750 ton amonium nitrat yang disimpan di gudang pelabuhan tanpa penanganan keamanan. Sedangkan Gubernur Beirut Marwan Abboud menggambarkannya seperti petaka bom atom di Hiroshima, Jepang, peringatan 75 tahunnya akan berlangsung pekan ini.

"Ledakan ini bencana nasional yang mirip dengan (bom) Hiroshima," kata Gubernur Abboud. (Baca: Ledakan Beirut Membunuh 73 Orang, Trump: Itu Serangan Bom )

Sebagian besar area di Beirut, Ibu Kota Lebanon , hancur. Hari ini, Rabu (5/8/2020), ditetapkan sebagai hari berkabung nasional Lebanon .

"Tidak dapat diterima bahwa pengiriman 2.750 ton amonium nitrat telah ada selama enam tahun di sebuah gudang, tanpa mengambil langkah-langkah pencegahan," kata PM Diab dalam pertemuan dewan pertahanan, yang disampaikan seorang juru bicaranya pada konferensi pers, Rabu (5/8/2020) dini hari.

"Itu tidak bisa diterima dan kita tidak bisa diam tentang masalah ini," katanya lagi, seperti dikutip AFP. (Baca juga: PM Lebanon Sebut 2.750 Ton Amonium Nitrat Penyebab Ledakan Beirut )

Sekretaris Jenderal Partai Kataeb Kristen Lebanon atau Phalange, Nizar Najarian telah tewas dalam ledakan dahsyat ini.

Menurut para pejabat dan otoritas Palang Merah, ledakan terjadi dua kali. Gedung-gedung di seluruh kota hancur dan puing-puingnya berserakan di jalan-jalan.

Istri dan anak perempuan Perdana Menteri Hassan Diab juga ikut terluka terluka dalam ledakan ini. Duta Besar Kazakhtan untuk Lebanon , seperti dikutip Al Jazeera, juga terluka.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1220 seconds (0.1#10.140)