Putin: Jika Bilang Rusia Kalah Perang, Mengapa AS Pasok Rudal ATACMS ke Ukraina
loading...
A
A
A
BEIJING - Presiden Vladimir Putin mempertanyakan narasi Amerika Serikat (AS) bahwa Rusia kalah perang di Ukraina karena Washington secara diam-diam mengirim rudal jarak jauh ATACMS ke Kyiv.
“Jika kalah perang, lalu mengapa memasok ATACMS? Biarkan mereka mengambil kembali ATACMS dan peralatan lainnya," kata Putin menanggapi klaim Amerika selama kunjungannya ke China pada Rabu (18/10/2023).
Pemimpin Kremlin itu mengecam pasokan rudal jarak jauh ATACMS Washington ke Kyiv sebagai sebuah kesalahan yang tidak akan mengubah situasi di medan perang secara mendasar.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada Selasa lalu bahwa pasukannya telah menggunakan ATACMS atau Sistem Rudal Taktis M39 Angkatan Darat AS untuk pertama kalinya, meskipun AS belum secara terbuka mengumumkan pengirimannya ke Kyiv.
Beberapa blogger militer pro-perang Rusia mengeklaim bahwa ATACMS, yang memiliki jangkauan maksimum sekitar 300 kilometer (186 mil), digunakan untuk menyerang lapangan udara yang dikuasai Rusia di tenggara Ukraina.
Dewan Keamanan Nasional AS kemudian mengonfirmasi bahwa mereka telah memasok Ukraina dengan jenis ATACMS dengan jangkauan hanya 165 kilometer (102 mil).
Putin mengatakan kepada wartawan di Beijing bahwa memasok rudal ATACMS ke Ukraina adalah “kesalahan lain yang dilakukan Amerika Serikat.”
Dia berpendapat bahwa rudal baru tersebut akan menimbulkan korban yang tidak perlu dan memperpanjang penderitaan Ukraina, yang telah bertahan melawan invasi Rusia selama 20 bulan.
“Yang paling penting adalah [ATACMS] sama sekali tidak mampu mengubah situasi di jalur kontak,” kata Putin, seperti dikutip The Moscow Times, Kamis (19/10/2023).
Pada saat yang sama, pemimpin Rusia tersebut mengakui bahwa sistem rudal yang dipasok AS akan merusak dan menimbulkan ancaman tambahan.
Putin mendesak Presiden AS Joe Biden untuk melakukan perjalanan ke Moskow untuk melakukan pembicaraan dan mengatakan dia melihat tanda-tanda awal kesiapan kepemimpinan Ukraina untuk melakukan negosiasi.
“Jika kalah perang, lalu mengapa memasok ATACMS? Biarkan mereka mengambil kembali ATACMS dan peralatan lainnya," kata Putin menanggapi klaim Amerika selama kunjungannya ke China pada Rabu (18/10/2023).
Pemimpin Kremlin itu mengecam pasokan rudal jarak jauh ATACMS Washington ke Kyiv sebagai sebuah kesalahan yang tidak akan mengubah situasi di medan perang secara mendasar.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada Selasa lalu bahwa pasukannya telah menggunakan ATACMS atau Sistem Rudal Taktis M39 Angkatan Darat AS untuk pertama kalinya, meskipun AS belum secara terbuka mengumumkan pengirimannya ke Kyiv.
Beberapa blogger militer pro-perang Rusia mengeklaim bahwa ATACMS, yang memiliki jangkauan maksimum sekitar 300 kilometer (186 mil), digunakan untuk menyerang lapangan udara yang dikuasai Rusia di tenggara Ukraina.
Dewan Keamanan Nasional AS kemudian mengonfirmasi bahwa mereka telah memasok Ukraina dengan jenis ATACMS dengan jangkauan hanya 165 kilometer (102 mil).
Putin mengatakan kepada wartawan di Beijing bahwa memasok rudal ATACMS ke Ukraina adalah “kesalahan lain yang dilakukan Amerika Serikat.”
Dia berpendapat bahwa rudal baru tersebut akan menimbulkan korban yang tidak perlu dan memperpanjang penderitaan Ukraina, yang telah bertahan melawan invasi Rusia selama 20 bulan.
“Yang paling penting adalah [ATACMS] sama sekali tidak mampu mengubah situasi di jalur kontak,” kata Putin, seperti dikutip The Moscow Times, Kamis (19/10/2023).
Pada saat yang sama, pemimpin Rusia tersebut mengakui bahwa sistem rudal yang dipasok AS akan merusak dan menimbulkan ancaman tambahan.
Putin mendesak Presiden AS Joe Biden untuk melakukan perjalanan ke Moskow untuk melakukan pembicaraan dan mengatakan dia melihat tanda-tanda awal kesiapan kepemimpinan Ukraina untuk melakukan negosiasi.
(mas)