5 Fakta Pasang Surut Hubungan Yordania-Israel, Salah Satunya Penjaga Masjid Al-Aqsa

Rabu, 18 Oktober 2023 - 21:54 WIB
loading...
5 Fakta Pasang Surut...
Yordania memiliki hubungan yang pasang surut dengan Israel. Foto/Reuters
A A A
GAZA - Kunjungan tersebut akan menjadi inti dari kunjungan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ke Timur Tengah pada hari Rabu: perjalanan ke Yordania untuk bertemu dengan sejumlah pemimpin Arab di tengah gencarnya pemboman Israel di Jalur Gaza .

Namun pada hari Selasa, Yordania membatalkan pertemuan puncak tersebut setelah serangan udara Israel menghantam Rumah Sakit Arab Al-Ahli di Kota Gaza, menewaskan sedikitnya 500 orang dan memicu kemarahan global.

Keputusan tersebut menggarisbawahi sejarah kompleks antara Yordania dan Israel yang dimulai sejak berdirinya negara terakhir dan terus mempengaruhi dinamika regional.

Kedua negara bertetangga ini secara resmi menghabiskan waktu berpuluh-puluh tahun dalam peperangan namun selalu menjaga kontak, yang akhirnya berujung pada penandatanganan perjanjian damai pada tahun 1994. Namun hubungan mereka tetap tidak nyaman karena bayang-bayang perjuangan Palestina untuk mendapatkan kenegaraan dan keadilan masih membayangi perjanjian tersebut.

Berikut adalah pasang surut hubungan Israel vs Yordania.

1. Sejarah Kelam Yordania Vs Israel

5 Fakta Pasang Surut Hubungan Yordania-Israel, Salah Satunya Penjaga Masjid Al-Aqsa

Foto/Reuters

Melansir Al Jazeera, lebih dari 700.000 warga Palestina diusir secara etnis dari tanah leluhur mereka pada tahun 1948 oleh milisi Yahudi dan pasukan Israel dalam peristiwa yang dikenal orang Palestina sebagai Nakba, atau “bencana” dalam bahasa Arab.

Pada tahun yang sama, tak lama setelah PBB berencana membagi tanah Palestina di akhir mandat Inggris, koalisi militer negara-negara Arab termasuk Yordania memasuki wilayah tersebut untuk melawan Israel.

Pada akhir perang, Yordania menguasai Yerusalem Timur dan Tepi Barat.

Yordania juga merupakan peserta penting dalam Perang Enam Hari pada tahun 1967, setelah bersekutu dengan Presiden Mesir saat itu, Gamal Abdel Nasser.

Pada akhir perang tersebut, yang menandai kemenangan besar bagi pasukan Israel, Yordania telah kehilangan kendali atas Yerusalem Timur dan Tepi Barat.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1370 seconds (0.1#10.140)