Bukan Mahmoud Abbas, Ini Sosok Sebenarnya Pemimpin Palestina
loading...
A
A
A
GAZA - Mahmoud Abbas menjadi tokoh yang diragukan sebagai pemimpin Palestina . Salah satu faktor yang mempengaruhi keraguan tersebut adalah hubungannya dengan Hamas, kelompok militan Islamis yang menguasai Jalur Gaza.
Abbas dan faksi Fatah yang ia pimpin telah berkonflik dengan Hamas sejak 2006, ketika Hamas memenangkan pemilihan legislatif Palestina. Sejak itu, kedua belah pihak saling bersaing untuk mendapatkan pengaruh dan legitimasi di mata rakyat Palestina.
Di sisi lain, ada nama Aziz Duwaik yang dianggap sebagai Presiden Sementara Otoritas Nasional Palestina (ONP) sejak 19 Oktober 2016, ketika pemerintah persatuan nasional dibubarkan.
Ia berasal dari faksi Hamas, kelompok Islamis yang berseteru dengan Fatah, faksi yang dipimpin oleh Presiden Mahmoud Abbas. Lantas, seperti apa sosok Aziz Duwaik ini? Berikut profilnya.
Duwaik lahir pada tanggal 12 Januari 1948 di Hebron, Tepi Barat. Ia menempuh pendidikan di Universitas Nasional An-Najah di Nablus, Tepi Barat, dan mendapatkan gelar sarjana dalam bidang geografi.
Sebelum terjun ke dunia politik, Duwaik adalah seorang profesor geografi perkotaan di Universitas Nasional An-Najah. Ia juga aktif dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan, terutama dalam membantu pengungsi Palestina.
Pada tahun 2006, Duwaik terpilih sebagai anggota PLC dari daerah pemilihan Hebron. Sebagai juru bicara parlemen Palestina, ia berperan penting dalam mengkoordinasikan hubungan antara fraksi-fraksi politik yang ada di PLC.
Kemudian di tahun 2009, Duwaik mulai mengklaim bahwa ia adalah Presiden PNA yang sah karena masa jabatan Mahmoud Abbas telah berakhir pada tanggal 9 Januari 2009. Klaim ini didukung oleh pemerintah Hamas di Jalur Gaza, tetapi ditolak oleh pemerintah Fatah di Tepi Barat.
Oleh karenanya, Duwaik sendiri tidak memiliki kekuasaan presidensial dan hanya bertindak sebagai simbol perlawanan terhadap Israel.
Akibat melawan Israel, Duwaik ditangkap pemerintahan palestina sebanyak tiga kali kasus penangkapan. Pada tahun 2006 dan 2009 ia ditangkap karena tuduhan menjadi anggota hamas, serta yang terakhir, 2012 dirinya dituduh membunuh beberapa remaja Israel.
Saat ini, Duwaik masih menjabat sebagai Ketua PLC, meskipun parlemen tersebut tidak berfungsi secara efektif karena konflik internal antara Hamas dan Fatah. Ia juga masih mengaku sebagai Presiden PNA, meskipun tidak memiliki pengaruh nyata atas jalannya pemerintahan Palestina.
Lihat Juga: Senator AS Ancam Tindakan Militer terhadap ICC setelah Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu
Abbas dan faksi Fatah yang ia pimpin telah berkonflik dengan Hamas sejak 2006, ketika Hamas memenangkan pemilihan legislatif Palestina. Sejak itu, kedua belah pihak saling bersaing untuk mendapatkan pengaruh dan legitimasi di mata rakyat Palestina.
Di sisi lain, ada nama Aziz Duwaik yang dianggap sebagai Presiden Sementara Otoritas Nasional Palestina (ONP) sejak 19 Oktober 2016, ketika pemerintah persatuan nasional dibubarkan.
Ia berasal dari faksi Hamas, kelompok Islamis yang berseteru dengan Fatah, faksi yang dipimpin oleh Presiden Mahmoud Abbas. Lantas, seperti apa sosok Aziz Duwaik ini? Berikut profilnya.
Profil Aziz Duwaik
Aziz Duwaik adalah seorang politisi Palestina yang menjabat sebagai Ketua Dewan Legislatif Palestina (PLC) sejak tahun 2006. Ia juga dianggap oleh sebagian bangsa Palestina sebagai Presiden Otoritas Nasional Palestina (PNA), namun tidak diakui oleh PBB atau dunia internasional.Duwaik lahir pada tanggal 12 Januari 1948 di Hebron, Tepi Barat. Ia menempuh pendidikan di Universitas Nasional An-Najah di Nablus, Tepi Barat, dan mendapatkan gelar sarjana dalam bidang geografi.
Sebelum terjun ke dunia politik, Duwaik adalah seorang profesor geografi perkotaan di Universitas Nasional An-Najah. Ia juga aktif dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan, terutama dalam membantu pengungsi Palestina.
Pada tahun 2006, Duwaik terpilih sebagai anggota PLC dari daerah pemilihan Hebron. Sebagai juru bicara parlemen Palestina, ia berperan penting dalam mengkoordinasikan hubungan antara fraksi-fraksi politik yang ada di PLC.
Kemudian di tahun 2009, Duwaik mulai mengklaim bahwa ia adalah Presiden PNA yang sah karena masa jabatan Mahmoud Abbas telah berakhir pada tanggal 9 Januari 2009. Klaim ini didukung oleh pemerintah Hamas di Jalur Gaza, tetapi ditolak oleh pemerintah Fatah di Tepi Barat.
Oleh karenanya, Duwaik sendiri tidak memiliki kekuasaan presidensial dan hanya bertindak sebagai simbol perlawanan terhadap Israel.
Akibat melawan Israel, Duwaik ditangkap pemerintahan palestina sebanyak tiga kali kasus penangkapan. Pada tahun 2006 dan 2009 ia ditangkap karena tuduhan menjadi anggota hamas, serta yang terakhir, 2012 dirinya dituduh membunuh beberapa remaja Israel.
Saat ini, Duwaik masih menjabat sebagai Ketua PLC, meskipun parlemen tersebut tidak berfungsi secara efektif karena konflik internal antara Hamas dan Fatah. Ia juga masih mengaku sebagai Presiden PNA, meskipun tidak memiliki pengaruh nyata atas jalannya pemerintahan Palestina.
Lihat Juga: Senator AS Ancam Tindakan Militer terhadap ICC setelah Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu
(ahm)