Israel Bombardir Rumah Sakit Gaza, 500 Orang Meninggal
loading...
A
A
A
GAZA - Militer Israel telah membombardir Rumah Sakit Baptis Al-Ahli di Jalur Gaza, Palestina, pada hari Selasa. Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan 500 orang meninggal.
Serangan udara ini menjadi serangan Israel yang paling mematikan dalam lima perang yang terjadi sejak 2008.
Foto-foto dari Rumah Sakit Baptis al-Ahli menunjukkan api melalap aula rumah sakit, pecahan kaca dan bagian tubuh manusia berserakan di seluruh area.
Beberapa rumah sakit di Kota Gaza telah menjadi tempat perlindungan bagi ratusan orang, berharap mereka terhindar dari pengeboman setelah Israel memerintahkan seluruh penduduk kota dan sekitarnya untuk mengungsi ke selatan Jalur Gaza.
Otoritas kesehatan Palestina mengatakan kematian di rumah sakit di Gaza disebabkan oleh serangan udara Israel, namun militer Israel menyalahkan peluncuran roket yang gagal oleh kelompok militan Palestina.
“Analisis sistem operasional IDF menunjukkan bahwa rentetan roket ditembakkan oleh teroris di Gaza, dan melintas di dekat rumah sakit Al Ahli di Gaza pada saat serangan itu terjadi,” kata Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
“Intelijen dari berbagai sumber yang kami miliki menunjukkan bahwa Jihad Islam bertanggung jawab atas kegagalan peluncuran roket yang menghantam rumah sakit di Gaza.”
Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengumumkan tiga hari berkabung menyusul serangan udara mematikan di rumah sakit di Gaza.
“Apa yang terjadi adalah genosida. Kami menyerukan komunitas internasional untuk segera turun tangan menghentikan pembantaian ini. Diam tidak lagi dapat diterima,” bunyi pernyataan yang dikeluarkan oleh Organisasi Pembebasan Palestina menanggapi serangan tersebut, seperti dikutip Al Arabiya, Rabu (18/10/2023).
Sekitar 3.000 orang telah tewas dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza sejak perang pecah 7 Oktober.
Lebih dari 1.400 orang di Israel tewas, sebagian besar ditembak mati oleh militan Hamas yang menyeberang dari Gaza dan menyerang komunitas perbatasan.
Lihat Juga: Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant Jadi Pukulan Keras bagi Israel
Serangan udara ini menjadi serangan Israel yang paling mematikan dalam lima perang yang terjadi sejak 2008.
Foto-foto dari Rumah Sakit Baptis al-Ahli menunjukkan api melalap aula rumah sakit, pecahan kaca dan bagian tubuh manusia berserakan di seluruh area.
Beberapa rumah sakit di Kota Gaza telah menjadi tempat perlindungan bagi ratusan orang, berharap mereka terhindar dari pengeboman setelah Israel memerintahkan seluruh penduduk kota dan sekitarnya untuk mengungsi ke selatan Jalur Gaza.
Otoritas kesehatan Palestina mengatakan kematian di rumah sakit di Gaza disebabkan oleh serangan udara Israel, namun militer Israel menyalahkan peluncuran roket yang gagal oleh kelompok militan Palestina.
“Analisis sistem operasional IDF menunjukkan bahwa rentetan roket ditembakkan oleh teroris di Gaza, dan melintas di dekat rumah sakit Al Ahli di Gaza pada saat serangan itu terjadi,” kata Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
“Intelijen dari berbagai sumber yang kami miliki menunjukkan bahwa Jihad Islam bertanggung jawab atas kegagalan peluncuran roket yang menghantam rumah sakit di Gaza.”
Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengumumkan tiga hari berkabung menyusul serangan udara mematikan di rumah sakit di Gaza.
“Apa yang terjadi adalah genosida. Kami menyerukan komunitas internasional untuk segera turun tangan menghentikan pembantaian ini. Diam tidak lagi dapat diterima,” bunyi pernyataan yang dikeluarkan oleh Organisasi Pembebasan Palestina menanggapi serangan tersebut, seperti dikutip Al Arabiya, Rabu (18/10/2023).
Sekitar 3.000 orang telah tewas dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza sejak perang pecah 7 Oktober.
Lebih dari 1.400 orang di Israel tewas, sebagian besar ditembak mati oleh militan Hamas yang menyeberang dari Gaza dan menyerang komunitas perbatasan.
Lihat Juga: Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant Jadi Pukulan Keras bagi Israel
(mas)