Eskalasi di Jalur Gaza Meningkat, Lavrov: Saatnya Terapkan Solusi Dua Negara

Kamis, 12 Oktober 2023 - 21:52 WIB
loading...
Eskalasi di Jalur Gaza...
Eskalasi di Jalur Gaza meningkat, Rusia desak penerapan solusi dua negara. Foto/Ilustrasi
A A A
MOSKOW - Meningkatnya kekerasan di Timur Tengah harus memberikan dorongan untuk menerapkan solusi dua negara terhadap konflik Israel-Palestina. Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov.

Berbicara kepada wartawan, diplomat tertinggi Rusia tersebut mengulangi seruan untuk penyelesaian krisis yang cepat. Setelah itu, diharapkan “setiap orang akan mengambil tanggung jawab untuk melaksanakan keputusan Dewan Keamanan PBB mengenai pembentukan negara Palestina berdasarkan prinsip-prinsip yang telah disetujui PBB.”

Lavrov berbicara kepada media di Bishkek, Kyrgyzstan, setelah bertemu dengan rekan-rekannya dari Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS), sebuah organisasi antar pemerintah regional yang terdiri dari negara-negara bekas Uni Soviet.



“Kami semua mempunyai pendapat yang sama… bahwa konfrontasi ini harus segera dihentikan, bahwa semua pihak harus menghormati hukum kemanusiaan internasional, mencegah tindakan teroris dan penggunaan kekuatan tanpa pandang bulu,” kata Lavrov seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (12/10/2023).

Dia menekankan bahwa warga sipil dari kedua belah pihak menderita secara massal dan kegagalan untuk menciptakan negara Palestina yang layak adalah akar dari ketegangan yang terus berlanjut di wilayah tersebut.

Israel mengalami pelanggaran keamanan nasional terburuk dalam lima dekade ketika kelompok militan Palestina Hamas melancarkan serangan mendadak dari Gaza Sabtu lalu, menewaskan ratusan tentara dan warga sipil serta menyandera ratusan orang.



Pemerintah Israel lantas mengepung Jalur Gaza sebagai pembalasan dengan tujuan “melenyapkan” organisasi tersebut. Pasukan Israel telah membombardir daerah tersebut, meratakan seluruh bangunan. Mereka juga menghentikan pengiriman pasokan kebutudan mendasar, seperti air, bahan bakar dan listrik, kepada dua juta orang yang terjebak di Jalur Gaza.

Moskow berpendapat bahwa krisis ini adalah hasil dari upaya Amerika Serikat (AS) untuk “memonopoli” proses perdamaian Timur Tengah dan kegagalan Washington dalam mendorong pembentukan negara Palestina.

AS telah menjanjikan dukungan penuhnya kepada Israel dalam perangnya melawan Hamas. Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan bahwa Israel dapat dipercaya untuk mengambil semua tindakan pencegahan yang bisa dilakukannya, ketika ditanya oleh media apakah AS menekan Israel untuk menahan diri.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1863 seconds (0.1#10.140)