Mengapa Mengebom Sekolah? Derita Keluarga di Jalur Gaza Tidak Ada Tempat Perlindungan yang Aman

Rabu, 11 Oktober 2023 - 20:56 WIB
loading...
A A A
“Sekarang, yang ada hanyalah puing-puing,” bisiknya, air mata mengalir di matanya.

“Kami melarikan diri ke sekolah terdekat demi keselamatan, namun kami berdesakan di sini bersama ratusan orang lainnya. Tidak ada tempat, dan anak-anak kami menangis hingga tertidur setiap malam,” ungkapnya.

Bahkan di sekolah-sekolah di mana warga Jalur Gaza berlindung, kehidupan mereka ditandai dengan kekurangan di tengah bencana kemanusiaan yang akan terjadi. Blokade ini berarti Jalur Gaza bergantung pada Israel untuk pasokan makanan, bahan bakar, obat-obatan, dan listrik.

Kini, Israel mengatakan akan memotong bahkan pasokan penting tersebut – sebuah keputusan yang menurut hukum internasional dapat dianggap sebagai kejahatan perang.

Saat ini, kebutuhan dasar sudah terbatas.



“Kami hampir tidak punya cukup makanan untuk memberi makan anak-anak kami,” kata Zainab Matar, ibu empat anak.

“Air minum yang bersih adalah sebuah kemewahan, dan kami tidak dapat menjaga anak-anak kami tetap hangat di malam hari karena kami tidak memiliki pakaian yang layak,” ia menambahkan.

Sekolah juga bukan lagi tempat yang aman. Menurut UNRWA, setidaknya empat sekolah di Gaza mengalami kerusakan akibat pemboman Israel.

“Kami pikir datang ke sekolah akan melindungi kami, namun bahkan di sini, kami terus-menerus hidup dalam ketakutan,” aku Zainab.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1260 seconds (0.1#10.140)