Operasi Badai Al-Aqsa Meluas, Brigade Al-Quds Serang Tentara Israel di Perbatasan Lebanon

Selasa, 10 Oktober 2023 - 00:02 WIB
loading...
Operasi Badai Al-Aqsa...
Israel menyiagakan pasukan di perbatasan Lebanon khawatir makin intensifnya infiltrasi. Foto/Reuters
A A A
GAZA - Brigade Al-Quds, sayap bersenjata gerakan Jihad Islam Palestina , mengaku bertanggung jawab atas serangan di perbatasan Lebanon-Israel pada Senin (9/10/2023). Mereka mengatakan bahwa itu adalah bagian dari operasi Badai Al-Aqsa yang lebih luas.

Al-Quds menyatakan tujuh “tentara Zionis” terluka dalam operasi tersebut.

Namun, Israel mengklaim tentara mereka membunuh sejumlah tersangka bersenjata yang melintasi perbatasan dari Lebanon. “Selain itu, helikopter IDF (tentara Israel) saat ini sedang menyerang di daerah tersebut,” kata sebuah pernyataan militer Israel.

Seorang pejabat lokal Lebanon, Abdullah al-Gharib, mengatakan kepada AFP bahwa Israel menembaki daerah perbatasan selatan.



“Lapangan di pinggiran desa (Dhayra) menjadi sasaran serangan artileri Israel yang intens, yang didahului oleh tembakan senjata yang terputus-putus,” kata Gharib, walikota desa tersebut.

Kantor Berita Nasional Lebanon mengatakan “pasukan pendudukan Israel mengebom daerah perbatasan Dhayra… dengan artileri.”

Suara tembakan keras terdengar di desa tersebut, dan ledakan juga terdengar “di berbagai wilayah selatan,” tambahnya.

Gerakan Hizbullah di Lebanon yang didukung Iran membantah terlibat.

“Tidak ada kebenaran atas informasi yang beredar mengenai bentrokan antara elemen perlawanan dan musuh Israel atau infiltrasi apa pun,” kata juru bicara kelompok tersebut dalam sebuah pernyataan.

Insiden ini terjadi sehari setelah Hizbullah mengatakan pihaknya menembakkan peluru artileri dan peluru kendali ke Israel, “sebagai solidaritas” terhadap serangan yang diluncurkan dari Gaza oleh sekutunya Hamas.

Tentara Israel mengatakan mereka membalas pada hari Minggu dengan artileri ke Lebanon selatan.

Pada tahun 2006 Hizbullah dan Israel terlibat perang selama 34 hari yang menyebabkan lebih dari 1.200 orang tewas di Lebanon, sebagian besar warga sipil, dan 160 orang di Israel, sebagian besar tentara. Kedua negara secara teknis masih berperang.

Israel telah memperingatkan Hizbullah agar tidak terlibat dalam perang dengan Gaza.

Sebagai antisipasi infiltrasi dari Lebanon, militer Israel mengatakan pihaknya mengerahkan pasukan untuk melawan dugaan infiltrasi dari Lebanon pada Senin.

Ketegangan di wilayah utara Israel meningkat ketika negara itu memerangi kelompok bersenjata Hamas Palestina yang melakukan infiltrasi massal dari Jalur Gaza selatan pada hari Sabtu.

“Sebuah laporan diterima mengenai penyusupan sejumlah tersangka ke wilayah Israel dari wilayah Lebanon. Tentara IDF dikerahkan di wilayah tersebut,” kata militer dalam sebuah pernyataan.

Sementara itu, seorang anggota Hizbullah Lebanon tewas dalam pemboman Israel di Lebanon selatan pada Senin, kata tiga sumber di Lebanon, ketika konflik antara Israel dan militan Palestina meluas hingga ke perbatasan Israel-Lebanon.



Dua sumber, keduanya dekat dengan Hizbullah yang didukung Iran, mengatakan kematiannya akan menimbulkan tanggapan.

Pria tersebut tewas dalam serangan Israel ke Lebanon selatan yang dipicu oleh serangan lintas batas oleh kelompok Jihad Islam Palestina, yang telah berjuang bersama kelompok Hamas sejak melancarkan serangan mendadak terhadap Israel pada hari Sabtu.

Beberapa penduduk Lebanon selatan mengatakan mereka meninggalkan rumah mereka di sepanjang perbatasan dengan Israel di tengah penembakan besar-besaran yang sejauh ini menghantam pinggiran kota dan desa.

Serangkaian insiden selama beberapa bulan terakhir telah meningkatkan risiko eskalasi di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel sebelum hari-hari terakhir pertempuran di Israel dan Gaza.

Hizbullah dan Israel saling baku tembak artileri dan roket pada hari Minggu.

Dalam sebuah pernyataan, militer Israel mengatakan tentaranya “membunuh sejumlah tersangka bersenjata yang menyusup ke wilayah Israel dari wilayah Lebanon”. Pihaknya tidak merinci jumlahnya.

Juru bicara misi penjaga perdamaian PBB mengatakan, pimpinan misi tersebut, Mayor Jenderal Lazaro, "telah melakukan kontak dengan pihak-pihak yang terlibat, dan mendesak mereka untuk menahan diri semaksimal mungkin."

Tentara Lebanon mengkonfirmasi penembakan terjadi di daerah perbatasan dan meminta masyarakat berhati-hati dalam bergerak.

Gabi Hage, ayah tiga anak yang memiliki rumah di dekat perbatasan menggambarkan penembakan hebat di dekatnya.

“Rumah kami dekat sekali dengan perbatasan, jadi kami berangkat dan turun ke desa. Semua tetangga saya juga melakukan hal yang sama,” ujarnya.
(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0923 seconds (0.1#10.140)