Mengenal Hamas dan Sejarah Berdirinya, Organisasi Politik dan Militer Palestina
loading...
A
A
A
Meski begitu, kemenangan ini tidak diakui oleh Israel, Amerika Serikat, Uni Eropa, dan sebagian besar negara dunia, yang menganggap Hamas sebagai organisasi teroris. Hal ini menyebabkan krisis politik dan ekonomi di wilayah Palestina.
Pada tahun 2007, konflik antara Hamas dan Fatah memuncak menjadi perang saudara di Jalur Gaza. Hamas berhasil menguasai Jalur Gaza setelah mengalahkan pasukan Fatah yang setia kepada Presiden Mahmoud Abbas.
Sejak saat itu, Jalur Gaza menjadi terisolasi dari dunia luar dan mengalami blokade dari Israel dan Mesir. Sementara itu, Fatah tetap mengendalikan Tepi Barat dan mendapat dukungan dari komunitas internasional.
Terbaru pada bulan Oktober 2023, Hamas melancarkan serangan skala besar ke wilayah Israel dengan menggunakan roket-roket buatan sendiri.
Serangan ini merupakan balasan atas aksi Israel yang menyerbu Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur.
Serangan Hamas ke Israel telah menewaskan lebih dari 700 orang dari pihak Israel dan melukai ribuan lainnya. Serangan ini juga telah merusak infrastruktur dan properti di berbagai kota Israel.
Israel pun membalas serangan ini dengan membombardir Jalur Gaza dengan jet-jet tempur dan artileri. Bom-bom Israel telah menghancurkan gedung-gedung tinggi dan lingkungan sipil di Jalur Gaza, menewaskan lebih dari 500 orang dari pihak Palestina.
Serangan terbaru antara Hamas dan Israel itu telah menunjukkan betapa sulitnya mencapai perdamaian di kawasan Timur Tengah.
Namun, di tengah kekerasan dan penderitaan yang terjadi, masih ada harapan bahwa suatu hari nanti, rakyat Palestina dan Israel dapat hidup berdampingan dengan damai dan saling menghormati.
Pada tahun 2007, konflik antara Hamas dan Fatah memuncak menjadi perang saudara di Jalur Gaza. Hamas berhasil menguasai Jalur Gaza setelah mengalahkan pasukan Fatah yang setia kepada Presiden Mahmoud Abbas.
Sejak saat itu, Jalur Gaza menjadi terisolasi dari dunia luar dan mengalami blokade dari Israel dan Mesir. Sementara itu, Fatah tetap mengendalikan Tepi Barat dan mendapat dukungan dari komunitas internasional.
Terbaru pada bulan Oktober 2023, Hamas melancarkan serangan skala besar ke wilayah Israel dengan menggunakan roket-roket buatan sendiri.
Serangan ini merupakan balasan atas aksi Israel yang menyerbu Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur.
Serangan Hamas ke Israel telah menewaskan lebih dari 700 orang dari pihak Israel dan melukai ribuan lainnya. Serangan ini juga telah merusak infrastruktur dan properti di berbagai kota Israel.
Israel pun membalas serangan ini dengan membombardir Jalur Gaza dengan jet-jet tempur dan artileri. Bom-bom Israel telah menghancurkan gedung-gedung tinggi dan lingkungan sipil di Jalur Gaza, menewaskan lebih dari 500 orang dari pihak Palestina.
Serangan terbaru antara Hamas dan Israel itu telah menunjukkan betapa sulitnya mencapai perdamaian di kawasan Timur Tengah.
Namun, di tengah kekerasan dan penderitaan yang terjadi, masih ada harapan bahwa suatu hari nanti, rakyat Palestina dan Israel dapat hidup berdampingan dengan damai dan saling menghormati.