China Balas Pompeo: Laut China Selatan Bukan Hawaii-nya AS

Selasa, 04 Agustus 2020 - 09:23 WIB
loading...
China Balas Pompeo:...
Kapal induk Liaoning, kapal-kapal perang dan kapal-kapal selam militer China saat bermanuver di Laut China Selatan, 12 April 2018. Foto/Xinhua
A A A
BEIJING - China pada hari Selasa (4/8/2020) menegaskan kembali penentangannya terhadap campur tangan Amerika Serikat (AS) di Laut China Selatan. Beijing menekankan bahwa Laut China Selatan bukanlah Hawaii-nya AS, sehingga upayanya untuk mengacaukan kawasan tersebut tidak akan berhasil.

Pernyataan itu disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin sebagai respons atas pernyataan Menteri Luar Negeri AS Michael Pompeo. Sebelumnya, Pompeo menuduh Beijing mengambil wilayah sengketa itu secara perlahan dan mengatakan di Twitter; "Laut China Selatan bukan kekaisaran maritim China."

Wang menolak tuduhan Pompeo dengan menegaskan bahwa posisi China di Laut China Selatan selalu konsisten. (Baca: AS-China Memanas, Pembom Beijing Latihan Serangan di Laut China Selatan )

Menurutnya, Beijing tidak pernah memperluas klaimnya atas wilayah itu dan selalu berkomitmen pada hukum internasional serta bekerja bersama dengan semua pihak untuk menyelesaikan perselisihan melalui negosiasi.

Angkatan Laut AS sebelumnya mengerahkan Kelompok Tempur Kapal Induk USS Nimitz dan Kelompok Tempur USS Ronald Reagan ke Laut China Selatan untuk latihan perang berskala besar yang dimulai 4 Juli ketika China melakukan latihan di dekatnya.

Langkah itu, menurut Wang, bertujuan untuk meningkatkan ketegangan di kawasan karena tidak menguntungkan perdamaian dan stabilitas kawasan. Selain itu, juga tidak menguntungkan kepentingan nasional negara-negara di kawasan itu.

Wang mendesak AS untuk berhenti menggunakan masalah Laut China Selatan untuk menciptakan konflik di wilayah itu dalam upaya untuk mengekang China.

"Kami perlu memberi tahu Pompeo, Laut Cina Selatan bukan Hawaii AS. Negara-negara di kawasan ini dan mereka yang mencintai perdamaian tidak akan membiarkan politisi AS menggerakkan masalah ini," kata Wang, seperti dikutip CGTN.

Wang menyerukan upaya bersama dari negara-negara kawasan Laut China Selatan untuk menjaga perdamaian dan stabilitas.

China siap bekerja dengan Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) untuk mempercepat implementasi Kode Etik (COC) di Laut China Selatan. Menurut Wang, AS-lah yang selalu melanggar hukum internasional dan menarik diri dari organisasi dan perjanjian internasional.

Konsultasi untuk COC, pertama kali diluncurkan oleh China dan negara-negara anggota ASEAN pada 2013 yang bertujuan untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut. Kedua belah pihak telah menyelesaikan pembacaan pertama Teks Negosiasi Draf Tunggal COC dan diharapkan untuk menyelesaikan konsultasi pada tahun 2020. (Baca juga: China: Ikut Campur Laut China Selatan, Australia bak Naik Kapal Bocor AS )

Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan pada hari Senin bahwa Filipina tidak akan menentang China dalam masalah Laut China Selatan. Dia menyatakan bahwa negaranya tidak akan memihak China maupun AS. Duterte telah menolak permintaan AS untuk menggunakan pangkalan militer di Filipina.

Wang memuji pernyataan Duterte. Menurutnya, klaim yang dibuat oleh Duterte melayani kepentingan Filipina dan juga bermanfaat bagi perdamaian dan stabilitas regional.

Wang menembahkan bahwa China setuju untuk menangani masalah ini dengan baik dan siap untuk berkontribusi bagi perdamaian dan stabilitas regional dengan Filipina dan negara-negara lain di kawasan itu.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Insiden Paling Memalukan,...
Insiden Paling Memalukan, Tank AS Tenggelam di Rawa di dekat Perbatasan Belarusia, 4 Tentara Tewas
13 Rudal dan Drone Iran...
13 Rudal dan Drone Iran yang Bisa Hapus Pangkalan AS di Timur Tengah dari Peta
Netanyahu Batal Tunjuk...
Netanyahu Batal Tunjuk Eli Sharafit Jadi Bos Baru Shin Bet karena Kritik Trump
China Gelar Latihan...
China Gelar Latihan Militer Dekat Taiwan, AS Kirim Jet Tempur F-16 Block 70 Viper
Perang Panas Trump dan...
Perang Panas Trump dan Iran Bisa Picu Kiamat Inflasi?
Houthi Tembak Jatuh...
Houthi Tembak Jatuh Drone AS ke-16 di Atas Yaman dengan Rudal Buatan Lokal
Trump akan Modernisasi...
Trump akan Modernisasi Persenjataan Nuklir AS Tanpa Menambah Jumlah
Kebakaran Pipa Gas Petronas,...
Kebakaran Pipa Gas Petronas, 63 Orang Dilarikan ke RS
Dahsyatnya Ledakan Pipa...
Dahsyatnya Ledakan Pipa Gas Petronas serasa Gempa Bumi, Suhu Capai 1.000 Derajat Celsius
Rekomendasi
17 Mayjen TNI Digeser...
17 Mayjen TNI Digeser Jenderal Agus Subiyanto pada Mutasi TNI Maret 2025, Ini Nama-namanya
10 Orang Terkaya China...
10 Orang Terkaya China 2025, Founder TikTok Jadi Nomor 1
4 Amalan Ringan Kaum...
4 Amalan Ringan Kaum Wanita Berpahala, Nomor 4 Malah Sering Dilanggar
Berita Terkini
Sudah Terbang di Samudra...
Sudah Terbang di Samudra Hindia, Pesawat Ini Putar Balik ke Bandara setelah Penumpang Mencoba Buka Pintu
29 menit yang lalu
Sugianto Dipuji sebagai...
Sugianto Dipuji sebagai Pahlawan karena Menyelamatkan Lansia saat Kebakaran Hutan di Korea Selatan
1 jam yang lalu
Antisipasi Eskalasi...
Antisipasi Eskalasi dengan NATO, Putin Panggil 160.000 Pemuda untuk Wajib Militer
2 jam yang lalu
Insiden Paling Memalukan,...
Insiden Paling Memalukan, Tank AS Tenggelam di Rawa di dekat Perbatasan Belarusia, 4 Tentara Tewas
3 jam yang lalu
13 Rudal dan Drone Iran...
13 Rudal dan Drone Iran yang Bisa Hapus Pangkalan AS di Timur Tengah dari Peta
10 jam yang lalu
Netanyahu Batal Tunjuk...
Netanyahu Batal Tunjuk Eli Sharafit Jadi Bos Baru Shin Bet karena Kritik Trump
12 jam yang lalu
Infografis
4 Tentara AS Tewas saat...
4 Tentara AS Tewas saat Latihan Tempur di Dekat Sekutu Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved