Apa Itu Operasi Badai Al-Aqsa? Berikut 5 Faktanya

Sabtu, 07 Oktober 2023 - 21:20 WIB
loading...
A A A
“Setiap orang yang mempunyai senjata harus mengeluarkannya. Waktunya telah tiba,” kata Deif.

Hamas menyerukan “pejuang perlawanan di Tepi Barat” serta “negara-negara Arab dan Islam” untuk bergabung dalam pertempuran tersebut, dalam sebuah pernyataan yang diposting di Telegram.


4. Tidak Mampu Diprediksi Israel

Apa Itu Operasi Badai Al-Aqsa? Berikut 5 Faktanya

Foto/Reuters

Operasi Badai Al-Aqsa adalah kegagalan intelijen yang sangat besar bagi Israel. Negara ini memiliki salah satu jaringan intelijen terluas dan canggih di Timur Tengah, baik domestik maupun eksternal.

Mereka mempunyai informan yang tertanam dalam kelompok militan tidak hanya di wilayah Palestina tetapi juga di Lebanon, Suriah dan tempat lain. Di masa lalu, mereka mampu membunuh para pemimpin Palestina baik dengan serangan pesawat tak berawak atau bahkan ponsel yang dijadikan jebakan.

"Namun hari ini, di penghujung hari raya Yahudi, nampaknya mereka tertidur di belakang kemudi. Hamas telah mampu merencanakan dan melancarkan serangan yang terkoordinasi dengan hati-hati terhadap Israel yang tampaknya dilakukan secara sangat rahasia," ungkap Frank Gardner, jurnalis BBC.

Bahwa Israel akan membalas dengan kekuatan besar adalah hal yang wajar. Namun Israel kini akan bertanya-tanya mengapa mata-mata Israel tidak menyadari hal ini dan memberikan peringatan kepada negaranya.

5. Memperingati Perang 1973

Apa Itu Operasi Badai Al-Aqsa? Berikut 5 Faktanya

Foto/Reuters

Serangan roket dan infiltrasi mendadak dari Hamas terhadap Israel terjadi pada peringatan 50 tahun Perang 1973, serangan mendadak oleh negara-negara Arab tetangga Israel yang dimulai pada 6 Oktober 1973.

Israel menyebut perang tersebut sebagai Perang Yom Kippur, karena serangan dimulai pada Yom Kippur, hari paling suci dalam Kalender Yahudi. Orang Yahudi biasanya merayakan hari itu dengan berpuasa dan bertobat atas dosa-dosa mereka pada tahun sebelumnya. Di sebagian besar negara Arab, peristiwa ini dikenal sebagai Perang 6 Oktober dan dianggap sebagai kemenangan.

Konflik dimulai ketika Mesir dan Suriah mengirimkan pasukan dengan harapan dapat merebut kembali wilayah di Dataran Tinggi Golan dan Semenanjung Sinai yang sebelumnya direbut Israel dalam Perang Enam Hari pada Juni 1967.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1006 seconds (0.1#10.140)