Ini Rahasia Batalion Storm-Z Tidak Takut Mati di Medan Perang

Kamis, 05 Oktober 2023 - 00:20 WIB
loading...
Ini Rahasia Batalion Storm-Z Tidak Takut Mati di Medan Perang
Storm-Z dikenal sebagai pasukan elite yang berani mati di medan perang. Foto/Reuters
A A A
MOSKOW - Tentara Rusia yang diketahui meminum alkohol mendapat teguran keras dan dikirim ke batalion hukuman dimana mereka kemungkinan besar akan mati.

Unit-unit tersebut, yang terdiri dari tentara yang melanggar aturan, dikirim ke pertempuran sengit sebagai umpan meriam dengan peluang bertahan hidup yang kecil. Reuters mengatakan unit tersebut dikenal sebagai batalion Storm-Z.

Setidaknya lima tim mereka ditemukan bertempur di timur dan selatan negara itu pada musim panas ini. Batalion tersebut telah ada sejak April tahun ini, namun penyelidikan Reuters – yang diterbitkan pada hari Selasa – adalah penyelidikan mendalam pertama tentang bagaimana mereka berfungsi dan orang-orang seperti apa yang mereka rekrut.

Reuters mewawancarai 13 orang sebagai bagian dari penyelidikan, lima di antaranya adalah pejuang Storm Z. Setiap batalion terdiri dari sekitar 100 hingga 150 orang dan biasanya ditempatkan dalam unit tentara reguler.

Baca Juga: AS Akan Kirim Ribuan Senjata dan Amunisi yang Disita dari Iran ke Ukraina

Reuters menemukan bahwa tentara dikirim ke Storm Z karena mabuk saat bertugas, menggunakan narkoba, atau karena menolak melaksanakan perintah.

“Jika para komandan menangkap seseorang yang mencium bau alkohol, maka mereka segera mengirim orang tersebut ke regu Storm,” kata seorang tentara reguler Rusia, yang tidak ingin disebutkan namanya.

Tentara itu mengatakan dia melanggar perintah dengan memberikan perawatan medis kepada sekelompok pejuang Storm-Z yang terluka saat bertempur di dekat kota Bakhmut di Ukraina timur.

“Pejuang Storm-Z , mereka hanya daging,” katanya kepada Reuters, seraya menambahkan bahwa petugas biasanya menganggap pesawat tempur memiliki nilai yang lebih rendah dibandingkan pasukan biasa.

Batalion tersebut juga mengundang para narapidana untuk memperjuangkan mereka dengan imbalan pengampunan. Itu merupakan sebuah pendekatan yang sebelumnya digunakan oleh Grup Wagner.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1632 seconds (0.1#10.140)