Ingin Kerahkan Tentara ke Ukraina, Inggris Dianggap Memulai Perang Dunia III

Senin, 02 Oktober 2023 - 07:00 WIB
loading...
Ingin Kerahkan Tentara ke Ukraina, Inggris Dianggap Memulai Perang Dunia III
Inggris dianggap memulai Perang Dunia III setelah berencana mengirim tentara ke Ukraina. Foto/REUTERS
A A A
KYIV - Pernyataan Menteri Pertahanan Inggris Grant Shapps bahwa London berencana mengirim tentara ke Ukraina untuk melatih pasukan Kyiv memicu kecaman. Rencana seperti itu dianggap sebagai pemicu Perang Dunia III.

Shapps mengatakan dia telah mengadakan pembicaraan dengan para pemimpin militer Inggris mengenai pemberian pelatihan di Ukraina dan relokasi beberapa pabrik ke negara yang diinvasi Rusia tersebut.

“Saya berbicara hari ini tentang kemungkinan membawa pelatihan tersebut lebih dekat dan benar-benar dilakukan di Ukraina,” katanya seperti dikutip surat kabar The Telegraph pekan lalu.

“Khususnya di wilayah barat negara ini, saya pikir peluangnya sekarang adalah untuk menghadirkan lebih banyak hal 'di dalam negeri', dan bukan hanya pelatihan tetapi kita melihat BAE [sebuah perusahaan pertahanan Inggris] misalnya, beralih ke bidang manufaktur di dalam negeri, misalnya," ujarnya.

Anggota Parlemen Amerika Serikat (AS) Marjorie Taylor Greene mengecam rencana Shapps, menganggap Inggris akan memulai Perang Dunia III.



"Mereka akan memulai Perang Dunia III. AS tidak dapat berpartisipasi," tulis politisi Partai Republik asal Georgia itu di media sosial X, Minggu (1/10/2023).

Menurutnya, AS tidak akan ikut-ikutan dengan renacana Inggris tersebut. "Tidak ada pasukan Amerika! Kita harus mempertahankan perbatasan kita sendiri!," lanjut politisi perempuan tersebut.

Penilaian senada juga disampaikan Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev.

Menurutnya, tentara Inggris akan jadi target sah pasukan Rusia jika dikirim ke Ukraina.

“(Ini akan) mengubah instruktur mereka menjadi target sah angkatan bersenjata kami,” tulis Medvedev di Telegram, seperti dikutip Reuters.

“Pahami dengan baik bahwa mereka akan dihancurkan dengan kejam. Dan bukan sebagai tentara bayaran, tapi sebagai spesialis NATO Inggris," lanjut Medvedev.

“Orang-orang bodoh ini secara aktif mendorong kita menuju Perang Dunia III,” imbuh mantan Presiden Rusia tersebut.

Setelah memicu kecaman, Perdana Menteri (PM) Inggris Rishi Sunak buru-buru menyangkal rencana menteri pertahanannya, Grant Shapps.

PM Sunak mengklarifikasi bahwa ada beberapa kesalahan pelaporan atas komentar Shapps.

Selama kunjungan ke Burnley pada hari Minggu, Sunak mengatakan dia ingin membuat situasi benar-benar jelas, menjelaskan bahwa Shapps tidak bermaksud bahwa tentara Inggris akan dikerahkan ke Ukraina selama konflik Kyiv dengan Moskow.

"Inggris telah melatih tentara Ukraina di wilayah Inggris untuk waktu yang lama,” katanya.

Menurut PM Sunak, Shapps sebenarnya bermaksud; “Mungkin saja suatu hari nanti kita bisa melakukan beberapa pelatihan tersebut di Ukraina.”

“Tapi itu adalah sesuatu untuk jangka panjang, bukan saat ini, tidak ada tentara Inggris yang akan dikirim untuk berperang dalam konflik saat ini. Bukan itu yang terjadi,” tegas Sunak, seperti dikutip RT, Senin (2/10/2023).

"London terus memberikan pelatihan militer kepada Ukraina, namun mereka melakukan hal yang sama di Inggris," imbuh Sunak.
(mas)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1824 seconds (0.1#10.140)