Tepis Rumor Koma, Pemimpin Chechnya Kadyrov Temui Vladimir Putin
loading...
A
A
A
MOSKOW - Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov telah menemui Presiden Rusia Vladimir Putin di Kremlin pada Kamis. Kunjungannya itu untuk menepis rumor yang menyebut dirinya sakit koma.
“Presiden mencatat kontribusi pribadi kepala Chechnya terhadap perkembangan dinamis republik ini,” tulis kantor berita pemerintah Rusia, TASS,Jumat (29/9/20023).
"Putin menyampaikan harapan terbaiknya kepada tentara Distrik Militer Utara dari Chechnya yang bertempur secara heroik di garis depan," lanjut laporan TASS merujuk pada perang Rusia di Ukraina.
Laporan itu menampilkan klip video Putin memasuki kantor dan menyapa Kadyrov yang mengenakan pakaian Khaki, serta mengucapkan selamat atas perkembangan Chechnya di bawah kepemimpinannya.
Pertemuan itu terjadi setelah laporan yang belum dikonfirmasi di beberapa media Ukraina dan media sosial bahwa Kadyrov mengalami koma dan berjuang untuk hidupnya. Saat itu, Kremlin mengatakan tidak memiliki informasi mengenai kesehatan Kadyrov.
Kemudian, pada 17 September, dua video diunggah di akun Telegram Kadyrov yang memperlihatkan dia tersenyum dan berjalan-jalan. Tidak diketahui kapan atau di mana video itu diambil.
Sebuah komentar yang menyertai posting-an tersebut berbunyi: “Saya sangat menyarankan semua orang yang tidak dapat membedakan kebenaran dan kebohongan di internet untuk berjalan-jalan, mencari udara segar, dan mengatur pikiran mereka.”
Chechnya pernah menjadi musuh bebuyutan Rusia dan kedua negara saling berperang pada tahun 1990an dan 2000-an, namun kini mereka menjadi sekutu.
Kadyrov adalah putra mantan Presiden Chechnya Akhmad Kadyrov, seorang pejuang kemerdekaan Chechnya yang berpindah pihak dalam Perang Chechnya Kedua dan diangkat menjadi presiden sebelum pembunuhannya pada tahun 2004.
Putranya, Ramzan Kadyrov, menjadi kepala Republik Chechnya pada tahun 2007 dan tetap dekat dengan Putin, mengirimkan ribuan tentara Chechnya untuk berperang di Ukraina.
“Presiden mencatat kontribusi pribadi kepala Chechnya terhadap perkembangan dinamis republik ini,” tulis kantor berita pemerintah Rusia, TASS,Jumat (29/9/20023).
"Putin menyampaikan harapan terbaiknya kepada tentara Distrik Militer Utara dari Chechnya yang bertempur secara heroik di garis depan," lanjut laporan TASS merujuk pada perang Rusia di Ukraina.
Laporan itu menampilkan klip video Putin memasuki kantor dan menyapa Kadyrov yang mengenakan pakaian Khaki, serta mengucapkan selamat atas perkembangan Chechnya di bawah kepemimpinannya.
Pertemuan itu terjadi setelah laporan yang belum dikonfirmasi di beberapa media Ukraina dan media sosial bahwa Kadyrov mengalami koma dan berjuang untuk hidupnya. Saat itu, Kremlin mengatakan tidak memiliki informasi mengenai kesehatan Kadyrov.
Kemudian, pada 17 September, dua video diunggah di akun Telegram Kadyrov yang memperlihatkan dia tersenyum dan berjalan-jalan. Tidak diketahui kapan atau di mana video itu diambil.
Sebuah komentar yang menyertai posting-an tersebut berbunyi: “Saya sangat menyarankan semua orang yang tidak dapat membedakan kebenaran dan kebohongan di internet untuk berjalan-jalan, mencari udara segar, dan mengatur pikiran mereka.”
Chechnya pernah menjadi musuh bebuyutan Rusia dan kedua negara saling berperang pada tahun 1990an dan 2000-an, namun kini mereka menjadi sekutu.
Kadyrov adalah putra mantan Presiden Chechnya Akhmad Kadyrov, seorang pejuang kemerdekaan Chechnya yang berpindah pihak dalam Perang Chechnya Kedua dan diangkat menjadi presiden sebelum pembunuhannya pada tahun 2004.
Putranya, Ramzan Kadyrov, menjadi kepala Republik Chechnya pada tahun 2007 dan tetap dekat dengan Putin, mengirimkan ribuan tentara Chechnya untuk berperang di Ukraina.
(mas)