Pertama Kali, Rusia Kirim Pasukan Baru ke Garis Depan Ukraina

Kamis, 28 September 2023 - 03:17 WIB
loading...
Pertama Kali, Rusia Kirim Pasukan Baru ke Garis Depan Ukraina
Rusia untuk pertama kalinya mengirim pasukan ke garis depan Ukraina. Foto/Ilustrasi
A A A
LONDON - Rusia kemungkinan besar mengirim telah unsur-unsur Angkatan Bersenjata Gabungan ke-25 ke garis depan di Ukraina untuk pertama kalinya. Hal itu dilaporkan oleh intelijen Inggris .

“Sejak pertengahan September 2023, Rusia kemungkinan besar telah mengerahkan elemen-elemen dari Tentara Gabungan Senjata ke-25 (25 CAA) untuk bertindak untuk pertama kalinya," kata Kementerian Pertahanan Inggris dalam informasi terkini intelijen perangnya.

"Formasi tersebut mulai dipindahkan ke Ukraina sejak akhir Agustus 2023,” sambung laporan itu.

“Unit dari dua dari 25 komponen manuver CAA, Divisi Senapan Motor ke-67 dan Brigade Senapan Motor Terpisah ke-164, dilaporkan bertempur di garis depan di sektor barat Severodonetsk dan Kreminna, di sepanjang perbatasan antara Oblast Donetsk dan Luhansk,” laporan itu menambahkan seperti dikutip dari Al Arabiya, Kamis (28/9/2023).



Kementerian Inggris mengatakansejak dimulainya invasi, Rusia jarang mempertahankan kelompok sebesar tentara yang berpotensi menjadi basis serangan baru yang besar.

“Dengan 25 CAA yang tampaknya dikerahkan sedikit demi sedikit untuk memperkuat garis pertahanan yang terlalu luas, kemungkinan serangan baru Rusia yang terkoordinasi akan kecil dalam beberapa minggu mendatang,” laporan tersebut menyimpulkan.

Kementerian Pertahanan Inggris telah mengatakan dalam pembaruan intelijen pada tanggal 2 Agustus bahwa selama dua bulan sebelumnya, Rusia kemungkinan telah mulai membentuk formasi besar baru untuk menambah kedalaman pasukan daratnya. Ini termasuk Tentara Gabungan ke-25.

“Rusia kemungkinan akan mengerahkan formasi baru sebagai pasukan cadangan di Ukraina. Namun, dalam jangka panjang, Rusia bercita-cita untuk memperkuat pasukannya menghadapi NATO. Tanpa gelombang besar mobilisasi wajib yang baru, Rusia tidak mungkin menemukan pasukan baru yang cukup untuk menyediakan sumber daya bahkan untuk satu tentara baru,” menurut data intelijen pada saat itu.

(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1052 seconds (0.1#10.140)