Rusia: Tank M1 Abrams AS untuk Ukraina Akan Terbakar seperti Tank Barat Lainnya!
loading...
A
A
A
MOSKOW - Rusia menegaskan tank M1 Abrams Amerika Serikat (AS) yang dikirim ke Ukraina akan terbakar seperti nasib tank-tank Barat lainnya yang terlibat perang.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan tank tempur Amerika itu tidak akan membuat perbedaan di garis depan.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada hari Senin mengonfirmasi pengiriman pertama tank M1 Abrams.
Washington telah berjanji pada Januari lalu untuk memasok total 31 tank tersebut ke Kyiv untuk perang melawan invasi Rusia.
“Tank Abrams adalah senjata yang serius,” kata Peskov kepada wartawan pada hari Selasa.
"Tank-tank buatan Barat lainnya terbakar. Ini juga akan terbakar,” lanjut Peskov, menirukan ucapan Presiden Vladimir Putin sebelumnya, sebagaimana dikutip RT, Rabu (27/9/2023).
Pada bulan Juli, kira-kira sebulan setelah dimulainya serangan balasan Kyiv, Putin mengatakan bahwa tank-tank Barat terbakar lebih cepat dibandingkan tank buatan Soviet, sehingga membuat kru Ukraina enggan menggunakannya.
Tank yang dipasok ke Ukraina pada saat itu sebagian besar terdiri dari Leopard buatan Jerman, Challenger buatan Inggris, dan tank ringan AMX 10 beroda buatan Prancis.
"Kendaraan semacam itu adalah target prioritas utama bagi pasukan kami dan pertama-tama dihancurkan di medan perang,” kata Putin pada bulan Juli.
"Kendaraan tersebut terbakar seperti kendaraan lain—bahkan mungkin lebih baik daripada kendaraan buatan Soviet seperti T-72. ”
Sejak dimulainya serangan balasan Ukraina pada awal Juni, militer Rusia telah berulang kali mempublikasikan foto dan video peralatan militer Ukraina yang hancur, termasuk perangkat keras buatan Barat.
Menurut perkiraan terbaru Kementerian Pertahanan Rusia, Ukraina telah kehilangan lebih dari 17.000 tentara dan lebih dari 2.700 perangkat keras dalam serangan balasannya pada bulan September saja.
Operasi tersebut gagal membawa perubahan besar apa pun di garis depan dalam empat bulan sejak diluncurkan meskipun banyak korban jiwa yang diderita pasukan Ukraina.
Pada hari Selasa, Wall Street Journal melaporkan bahwa para pejabat Ukraina sendiri mengetahui bahwa tank Abrams tidak akan menjadi pengubah permainan di medan perang.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan tank tempur Amerika itu tidak akan membuat perbedaan di garis depan.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada hari Senin mengonfirmasi pengiriman pertama tank M1 Abrams.
Washington telah berjanji pada Januari lalu untuk memasok total 31 tank tersebut ke Kyiv untuk perang melawan invasi Rusia.
“Tank Abrams adalah senjata yang serius,” kata Peskov kepada wartawan pada hari Selasa.
"Tank-tank buatan Barat lainnya terbakar. Ini juga akan terbakar,” lanjut Peskov, menirukan ucapan Presiden Vladimir Putin sebelumnya, sebagaimana dikutip RT, Rabu (27/9/2023).
Pada bulan Juli, kira-kira sebulan setelah dimulainya serangan balasan Kyiv, Putin mengatakan bahwa tank-tank Barat terbakar lebih cepat dibandingkan tank buatan Soviet, sehingga membuat kru Ukraina enggan menggunakannya.
Tank yang dipasok ke Ukraina pada saat itu sebagian besar terdiri dari Leopard buatan Jerman, Challenger buatan Inggris, dan tank ringan AMX 10 beroda buatan Prancis.
"Kendaraan semacam itu adalah target prioritas utama bagi pasukan kami dan pertama-tama dihancurkan di medan perang,” kata Putin pada bulan Juli.
"Kendaraan tersebut terbakar seperti kendaraan lain—bahkan mungkin lebih baik daripada kendaraan buatan Soviet seperti T-72. ”
Sejak dimulainya serangan balasan Ukraina pada awal Juni, militer Rusia telah berulang kali mempublikasikan foto dan video peralatan militer Ukraina yang hancur, termasuk perangkat keras buatan Barat.
Menurut perkiraan terbaru Kementerian Pertahanan Rusia, Ukraina telah kehilangan lebih dari 17.000 tentara dan lebih dari 2.700 perangkat keras dalam serangan balasannya pada bulan September saja.
Operasi tersebut gagal membawa perubahan besar apa pun di garis depan dalam empat bulan sejak diluncurkan meskipun banyak korban jiwa yang diderita pasukan Ukraina.
Pada hari Selasa, Wall Street Journal melaporkan bahwa para pejabat Ukraina sendiri mengetahui bahwa tank Abrams tidak akan menjadi pengubah permainan di medan perang.
(mas)