Militer Jerman Hamburkan Rp21 Triliun untuk Radio yang Tak Bisa Dipasang
loading...
A
A
A
BERLIN - Menteri Pertahanan (Menhan) Jerman Boris Pistorius mempunyai beberapa penjelasan yang harus dilakukan di tengah laporan tentang kumpulan sistem komunikasi radio digital baru senilai 1,3 miliar euro (Rp21 triliun) untuk armada kendaraan Bundeswehr.
Sistem komunikasi radio itu kabarkan akan terpaksa disimpan selama bertahun-tahun karena kesulitan kompatibilitas dan pemasangan.
“34.000 kendaraan angkatan darat akan dilengkapi dengan perangkat radio digital. Secara total, kita berbicara tentang miliaran euro. Pengiriman radio telah berlangsung sejak Januari. Sekarang ternyata perangkat tersebut tidak mungkin dipasang dalam waktu dekat,” tulis publikasi Jerman, yang merangkum masalahnya.
Radio digital, yang diproduksi pabrikan teknologi Jerman Rohde & Schwarz, seharusnya menggantikan perangkat analog lama Bundeswehr.
Namun peralatan baru ini dilaporkan terbukti sulit dipasang pada berbagai jenis kendaraan militer, sehingga memerlukan pembelian kit adaptor tambahan, dan menunjukkan masalah lain, seperti baterai berkapasitas rendah.
Penyesuaian dilaporkan diperlukan untuk lebih dari seratus jenis kendaraan berbeda yang beroperasi di Bundeswehr.
Masalah-masalah ini telah mendorong Kementerian Pertahanan yang berhati-hati dalam membatalkan garansi pabrik dengan memasang peralatan itu sendiri, menunggu dukungan resmi dari industri pertahanan, sehingga meninggalkan peralatan yang sudah dikirim di rak-rak gudang.
“Ini akan memakan waktu bertahun-tahun. Kita menghabiskan miliaran dolar di sini untuk membeli peralatan radio yang mungkin akan berakhir berdebu di rak dan tidak akan digunakan oleh tentara untuk waktu yang lama,” keluh anggota parlemen dari Partai Sosial Demokrat Andreas Schwarz.
Kampanye pengadaan radio “Digitalisasi Operasi Berbasis Darat” yang dilakukan Bundeswehr pada akhirnya diperkirakan akan merugikan Jerman hingga 5 miliar euro.
Sistem komunikasi radio itu kabarkan akan terpaksa disimpan selama bertahun-tahun karena kesulitan kompatibilitas dan pemasangan.
“34.000 kendaraan angkatan darat akan dilengkapi dengan perangkat radio digital. Secara total, kita berbicara tentang miliaran euro. Pengiriman radio telah berlangsung sejak Januari. Sekarang ternyata perangkat tersebut tidak mungkin dipasang dalam waktu dekat,” tulis publikasi Jerman, yang merangkum masalahnya.
Radio digital, yang diproduksi pabrikan teknologi Jerman Rohde & Schwarz, seharusnya menggantikan perangkat analog lama Bundeswehr.
Namun peralatan baru ini dilaporkan terbukti sulit dipasang pada berbagai jenis kendaraan militer, sehingga memerlukan pembelian kit adaptor tambahan, dan menunjukkan masalah lain, seperti baterai berkapasitas rendah.
Penyesuaian dilaporkan diperlukan untuk lebih dari seratus jenis kendaraan berbeda yang beroperasi di Bundeswehr.
Masalah-masalah ini telah mendorong Kementerian Pertahanan yang berhati-hati dalam membatalkan garansi pabrik dengan memasang peralatan itu sendiri, menunggu dukungan resmi dari industri pertahanan, sehingga meninggalkan peralatan yang sudah dikirim di rak-rak gudang.
“Ini akan memakan waktu bertahun-tahun. Kita menghabiskan miliaran dolar di sini untuk membeli peralatan radio yang mungkin akan berakhir berdebu di rak dan tidak akan digunakan oleh tentara untuk waktu yang lama,” keluh anggota parlemen dari Partai Sosial Demokrat Andreas Schwarz.
Kampanye pengadaan radio “Digitalisasi Operasi Berbasis Darat” yang dilakukan Bundeswehr pada akhirnya diperkirakan akan merugikan Jerman hingga 5 miliar euro.