Kata Paus Fransiskus, Perang Ukraina Untungkan Pedagang Senjata

Senin, 25 September 2023 - 08:30 WIB
loading...
A A A
“Bukan untuk membuat ilusi bahwa besok kedua pemimpin akan pergi makan bersama, tapi untuk melakukan apa pun yang mungkin,” katanya seperti dikutip dari Reuters, Senin (25/9/2023).

Komentar Paus Fransiskus itu sebagai jawaban atas pertanyaan seorang wartawan mengenai apakah dia kecewa karena upayanya untuk mewujudkan perdamaian telah gagal.

Dia mengaku bahwa dirinya merasa frustrasi dan kemudian mulai berbicara tentang industri militer dan perang.

Juru bicara Vatikan Matteo Bruni kemudian mengklarifikasi perkataan Fransiskus.

Bruni menekankan bahwa Paus tidak mengambil posisi mengenai apakah negara-negara harus terus mengirim senjata ke Ukraina atau berhenti mengirimnya.

"Ini adalah cerminan dari konsekuensi industri senjata: Paus, dengan sebuah paradoks, mengatakan bahwa mereka yang perdagangan senjata tidak pernah menanggung konsekuensi dari pilihan mereka namun membiarkannya dibayar oleh orang-orang, seperti warga Ukraina, yang telah menjadi martir.”

Pada 25 Agustus lalu, Paus Fransiskus berpidato di depan peserta Hari Pemuda Katolik Seluruh Rusia di St Petersburg. Dalam pidatonya, Paus Fransiskus berkata; "Jangan pernah lupakan warisan Anda. Anda adalah pewaris Rusia yang agung. Rusia yang agung dari para santo, para raja, dari Rusia yang agung dari Peter yang Agung, dari Catherine II, kekaisaran yang agung itu."

"Rusia, berbudaya, dengan begitu banyak budaya dan kemanusiaan,” lanjut Paus Fransiskus, menurut klip video. "Jangan pernah lupakan warisan ini. Anda adalah pewaris Ibu Pertiwi Rusia yang agung, maju terus. Dan terima kasih. Terima kasih atas sikap Anda, atas cara Anda menjadi orang Rusia."

Kementerian Luar Negeri Ukraina menanggapi perkataan Paus dengan mengatakan bahwa Paus Fransiskus menyebarkan gagasan kekuatan besar Rusia, yang digunakan Kremlin untuk membenarkan pembunuhan warga Ukraina.

Pada awal September, para uskup Katolik Yunani Ukraina bertemu dengan Paus Fransiskus dan mengatakan kepadanya bahwa memuji masa lalu kekaisaran Rusia "menyakiti rakyat Ukraina".
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3237 seconds (0.1#10.140)