Tanpa Alasan Jelas, China Hukum Ilmuwan Uighur Penjara Seumur Hidup
loading...
A
A
A
Persidangan rahasia Dawut pada bulan Desember 2018 di pengadilan Xinjiang menyusul penangkapannya tahun sebelumnya karena “perpecahan”, sebuah kejahatan yang membahayakan keamanan negara.
Sebuah sumber di pemerintah China membenarkan hukuman penjara seumur hidup terhadap Dui Hua,
Dawut adalah pakar cerita rakyat dan tradisi Uighur dan pernah mengajar di Fakultas Humaniora Universitas Xinjiang sebelum penangkapannya.
Dia mendirikan Pusat Penelitian Etnis Minoritas di universitas tersebut pada tahun 2007 dan melakukan kerja lapangan di seluruh Xinjiang. Dia pernah mengajar di universitas-universitas di AS dan Inggris, termasuk Harvard dan Cambridge.
Dui Hua mengatakan Dawut termasuk di antara “daftar intelektual Uighur yang panjang dan terus bertambah” yang telah ditahan, ditangkap, dan dipenjarakan sejak tahun 2016.
AS termasuk di antara beberapa negara yang menuduh China melakukan genosida di Xinjiang. Kelompok hak asasi manusia terkemuka Amnesty dan Human Rights Watch menuduh Tiongkok melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan.
China membantah tuduhan tersebut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning mengatakan pada hari Jumat bahwa dia “tidak memiliki informasi” mengenai kasus Dawut.
Ada sekitar 12 juta warga Uighur, sebagian besar Muslim, tinggal di Xinjiang, yang secara resmi dikenal sebagai Daerah Otonomi Uighur Xinjiang (XUAR) dan terletak di barat laut China.
Sebuah sumber di pemerintah China membenarkan hukuman penjara seumur hidup terhadap Dui Hua,
Dawut adalah pakar cerita rakyat dan tradisi Uighur dan pernah mengajar di Fakultas Humaniora Universitas Xinjiang sebelum penangkapannya.
Dia mendirikan Pusat Penelitian Etnis Minoritas di universitas tersebut pada tahun 2007 dan melakukan kerja lapangan di seluruh Xinjiang. Dia pernah mengajar di universitas-universitas di AS dan Inggris, termasuk Harvard dan Cambridge.
Dui Hua mengatakan Dawut termasuk di antara “daftar intelektual Uighur yang panjang dan terus bertambah” yang telah ditahan, ditangkap, dan dipenjarakan sejak tahun 2016.
AS termasuk di antara beberapa negara yang menuduh China melakukan genosida di Xinjiang. Kelompok hak asasi manusia terkemuka Amnesty dan Human Rights Watch menuduh Tiongkok melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan.
China membantah tuduhan tersebut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning mengatakan pada hari Jumat bahwa dia “tidak memiliki informasi” mengenai kasus Dawut.
Ada sekitar 12 juta warga Uighur, sebagian besar Muslim, tinggal di Xinjiang, yang secara resmi dikenal sebagai Daerah Otonomi Uighur Xinjiang (XUAR) dan terletak di barat laut China.