AS Lagi-lagi Jilat Ludah Sendiri, Bakal Kirim Rudal ATACMS ke Ukraina

Sabtu, 23 September 2023 - 09:22 WIB
loading...
AS Lagi-lagi Jilat Ludah...
AS dilaporkan akan mengirimkan rudal jarak jauh ATACMS ke Ukraina setelah sebelumnya sempat menolak. Foto/Ilustrasi
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) untuk kesekian kalinya kembali menjilat ludahnya sendiri terkait bantuan militer kepada Ukraina . Setelah sebelumnya sempat menolak untuk mengirimkan rudal jarah jauh ATACMS ke Ukraina, kini keputusan itu dilaporkan telah berbalik 180 derajat.

Sejumlah media AS melaporkan Presiden Joe Biden berencana memberikan rudal jarak jauh canggih itu kepada Ukraina buat membantu serangan balik Kiev yang sedang berlangsung.

Mereka mengutip pejabat AS yang mengetahui masalah ini yang mengatakan Ukraina akan mendapatkan beberapa rudal ATACMS dengan jangkauan hingga 300 km.

Hal ini akan memungkinkan Kiev untuk mencapai sasaran Rusia jauh di belakang garis depan.

NBC News dan The Wall Street Journal (WSJ) mengutip pejabat AS yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa Presiden Biden mengatakan kepada koleganya dari Ukraina Volodymyr Zelensky bahwa Kiev akan mendapatkan "sejumlah kecil" rudal ATACMS.

Kedua pemimpin bertemu di Gedung Putih pada hari Kamis.

WSJ menambahkan bahwa senjata tersebut akan dikirim dalam beberapa minggu mendatang.



Sementara itu, Washington Post mengutip beberapa orang yang akrab dengan diskusi tersebut mengatakan bahwa Ukraina akan mempersenjatai ATACMS dengan bom tandan, bukan hulu ledak tunggal seperti dikutip dari BBC, Sabtu (23/9/2023).

Baik AS maupun Ukraina belum secara resmi mengkonfirmasi laporan media Amerika tersebut.

Setelah perundingan Biden-Zelensky, Washington mengumumkan tahap baru bantuan militer sebesar USD325 juta – termasuk artileri dan amunisi – untuk Ukraina. Tank Abrams Amerika juga akan dikirim ke Kiev minggu depan.

Namun, kedua presiden mengelak mengenai masalah ATACMS.

“Saya percaya bahwa sebagian besar dari apa yang kita diskusikan dengan Presiden Biden kemarin… kita akan dapat mencapai kesepakatan,” kata Zelensky pada hari Jumat saat berkunjung ke Kanada.

“Ya, (ini) hanya masalah waktu. Tidak semuanya bergantung pada Ukraina,” tambahnya.

Kiev selama berbulan-bulan telah mendorong AS untuk mengirimkan ATACMS untuk meningkatkan serangan balasannya yang keras dan berdarah di wilayah selatan.

Dikatakan bahwa jalur pasokan utama Rusia, posisi komando dan pusat logistik lainnya jauh di belakang garis depan akan berada dalam jarak serang, sehingga memaksa Moskow untuk memindahkan mereka lebih jauh dan dengan demikian mempersulit pasokan pasukan dan persenjataan.



Posisi Rusia di wilayah pendudukan Ukraina di selatan – termasuk Crimea – akan sangat rentan, kata Ukraina.

Presiden Rusia Vladimir Putin melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022, dan pemerintahan Biden pada awalnya ragu-ragu untuk memberikan persenjataan modern kepada Ukraina.

Namun pendiriannya telah berubah secara dramatis, dengan Kiev mendapatkan sistem roket jarak jauh Himars yang berpresisi tinggi dan rudal pertahanan udara Patriot.

AS juga sempat menolak memberikan tank Abrams dan jet tempur F-16. Namun, lagi-lagi keputusan itu berbalik dan akan mengirimkan kendaraan lapis baja itu ke Ukraina serta memberikan lampu hijau kepada sekutunya untuk mengirimkan jet tempur F-16.

Namun, Presiden Biden masih ragu mengenai pengiriman ATACMS, di tengah kekhawatiran bahwa rudal semacam itu dapat mendekatkan bentrokan langsung dengan Rusia yang memiliki senjata nuklir.

Laporan ini muncul setelah Ukraina berhasil menghantam markas besar Armada Laut Hitam Rusia di Crimea. Setidaknya satu rudal Ukraina menghantam markas armada Laut Hitam Rusia di Crimea yang dianeksasi pada hari Jumat.

Sumber militer Ukraina mengatakan kepada BBC bahwa serangan di pelabuhan Sevastopol dilakukan dengan menggunakan rudal Storm Shadow , yang dipasok oleh Inggris dan Perancis.

Untuk diketahui, rudal tersebut memiliki jangkauan lebih dari 241 km.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2771 seconds (0.1#10.140)