3 Alasan Lepasnya Taiwan dari China, Salah Satunya Faktor Sejarah
loading...
A
A
A
Mengacu pada sejarah ini, China mengatakan bahwa Taiwan awalnya adalah sebuah provinsi di China. Namun masyarakat Taiwan merujuk pada sejarah yang sama dan berpendapat bahwa mereka tidak pernah menjadi bagian dari negara China modern yang pertama kali dibentuk setelah revolusi pada tahun 1911 – atau Republik Rakyat China yang didirikan di bawah pemerintahan Mao pada tahun 1949.
Foto: YouTube
Sejak melarikan diri dari China daratan, kelompok Nasionalis ini kemudian membentuk pemerintahannya sendiri di Taiwan yang terpisah dari China daratan dan otonom secara de facto.
Meskipun begitu, tidak ada kesepakatan tentang status Taiwan sebagai negara atau bukan.
Negara ini mempunyai konstitusi sendiri, pemimpin yang dipilih secara demokratis dan sekitar 300.000 tentara aktif di angkatan bersenjatanya.
Pemerintahan Republik China di pengasingan pada awalnya mengklaim mewakili seluruh China, yang ingin diduduki kembali. Ia menduduki kursi China di Dewan Keamanan PBB dan diakui oleh banyak negara Barat sebagai satu-satunya pemerintahan China.
Namun pada tahun 1970-an beberapa negara mulai berargumentasi bahwa pemerintah Taiwan tidak bisa lagi dianggap sebagai perwakilan sejati dari ratusan juta orang yang tinggal di daratan China.
Kemudian pada tahun 1971, PBB mengalihkan pengakuan diplomatik ke Beijing dan pemerintah Republik China terpaksa keluar dari sana. Pada tahun 1978, China juga mulai membuka perekonomiannya.
China pun menegaskan prinsip Satu China dan Taiwan bagian darinya.
China menekan negara-negara di seluruh dunia untuk mengalihkan pengakuannya mereka kepada Beijing dan memutuskan hubungan diplomatik dengan Taiwan.
Saat ini hanya ada 14 negara yang menjalin hubungan diplomatik resmi dengan Taiwan.
Presiden Taiwan Tsai Ing Wen. Foto/BBC
2. Status Taiwan sebagai Negara
Foto: YouTube
Sejak melarikan diri dari China daratan, kelompok Nasionalis ini kemudian membentuk pemerintahannya sendiri di Taiwan yang terpisah dari China daratan dan otonom secara de facto.
Meskipun begitu, tidak ada kesepakatan tentang status Taiwan sebagai negara atau bukan.
Negara ini mempunyai konstitusi sendiri, pemimpin yang dipilih secara demokratis dan sekitar 300.000 tentara aktif di angkatan bersenjatanya.
Pemerintahan Republik China di pengasingan pada awalnya mengklaim mewakili seluruh China, yang ingin diduduki kembali. Ia menduduki kursi China di Dewan Keamanan PBB dan diakui oleh banyak negara Barat sebagai satu-satunya pemerintahan China.
Namun pada tahun 1970-an beberapa negara mulai berargumentasi bahwa pemerintah Taiwan tidak bisa lagi dianggap sebagai perwakilan sejati dari ratusan juta orang yang tinggal di daratan China.
Kemudian pada tahun 1971, PBB mengalihkan pengakuan diplomatik ke Beijing dan pemerintah Republik China terpaksa keluar dari sana. Pada tahun 1978, China juga mulai membuka perekonomiannya.
China pun menegaskan prinsip Satu China dan Taiwan bagian darinya.
China menekan negara-negara di seluruh dunia untuk mengalihkan pengakuannya mereka kepada Beijing dan memutuskan hubungan diplomatik dengan Taiwan.
Saat ini hanya ada 14 negara yang menjalin hubungan diplomatik resmi dengan Taiwan.
3. Perubahan Politik di Taiwan
Presiden Taiwan Tsai Ing Wen. Foto/BBC