Jumlah Korban Tewas Aksi Demonstrasi di Venezuela Capai 42

Rabu, 17 Mei 2017 - 11:19 WIB
Jumlah Korban Tewas...
Jumlah Korban Tewas Aksi Demonstrasi di Venezuela Capai 42
A A A
CARACAS - Korban tewas dalam gelombang kerusuhan anti-pemerintah Venezuela selama enam minggu telah meningkat menjadi setidaknya 42. Demikian menurut kantor kejaksaan negara bagian, yang mengumumkan tiga kematian terbaru.

Seorang polisi ditangkap karena dugaan perannya dalam pembunuhan seorang sopir taksi berusia 33 tahun, ditembak di toraks, di negara bagian Tachira. Sementara seorang remaja berusia 17 tahun ditembak di kepala saat melakukan demonstrasi di pusat negara bagian Barinas pada hari Senin dan meninggal pada hari Selasa pagi.

"Sekelompok orang datang dan mulai menembak, melukai anak muda di otak," kantor kejaksaan mengatakan pada kematian remaja yang tidak disebutkan namanya seperti dikutip dari Reuters, Rabu (17/5/2017).

Sedangkan pihak berwenang mengatakan korban tewas lainnya, yang namanya dan umurnya tidak diungkapkan, meninggal dalam demonstrasi di San Antonio.

Kekerasan meletus di berbagai wilayah di negara itu pada Senin waktu setempat, karena oposisi menggelar aksi dengan duduk-duduk dan memblokade jalan. Mereka berusaha untuk mempertahankan momentum guna melengserkan pemerintah sosialis di negara itu.

Ratusan ribu orang telah turun ke jalan dalam beberapa pekan terakhir. Mereka marah karena kekurangan pangan, krisis medis dan inflasi yang melonjak. Para pemrotes menuntut pemilu, kebebasan untuk aktivis yang dipenjara, bantuan luar negeri untuk mengimbangi krisis ekonomi, dan otonomi bagi badan legislatif yang dikuasai oposisi.

Presiden Nicolas Maduro menyalahkan oposisi atas krisis negara tersebut dan korban tewas, yang telah terjadi di semua sisi. Ia menuduh lawan-lawannya mencoba mengusirnya dalam sebuah kudeta dengan dukungan Washington.

Sedikitnya 90 orang ditangkap dalam kerusuhan hari Senin, menurut sebuah kelompok hak asasi lokal.

Dewan Keamanan PBB dijadwalkan bertemu untuk membahas permasalahan di Venezuela atas permintaan Amerika Serikat, kata beberapa diplomat. Ini akan menjadi pertama kalinya badan yang beranggotakan 15 negara itu membahas krisis tersebut.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0747 seconds (0.1#10.140)