Mengapa Banyak Penganut Sikh Ingin Memisahkan Diri dari India?

Selasa, 19 September 2023 - 19:39 WIB
loading...
Mengapa Banyak Penganut Sikh Ingin Memisahkan Diri dari India?
Banyak penganut Sikh di India ingin memisahkan diri dan mewujudkan negara yang merdeka. Foto/Reuters
A A A
NEW DELHI - Ketegangan diplomatik mengenai seruan pemisahan tanah air bagi penganut Sikh di India telah meningkat.

Itu terjadi setelah Kanada mengatakan pihaknya sedang menyelidiki tuduhan kredibel yang berpotensi mengaitkan negara bagian India tersebut dengan pembunuhan seorang pemimpin separatis di British Columbia, Kanada. India membantah tuduhan tersebut dan menggambarkannya sebagai hal yang “tidak masuk akal”.

Berikut adalah 4 fakta terkait mengapa banyak penganut Sikh yang ingin memisahkan diri dari India.

1. Terdapat 25 Juta Penganut Sikh

Mengapa Banyak Penganut Sikh Ingin Memisahkan Diri dari India?

Foto/Reuters

Sikhisme adalah salah satu agama besar di dunia, yang didirikan pada abad ke-16 di wilayah Punjab yang sekarang menjadi India dan Pakistan – yang terbagi antara kedua negara setelah berakhirnya pemerintahan Inggris pada tahun 1947.

Terdapat sekitar 25 juta penganut Sikh di seluruh dunia, menjadikannya kelompok agama terbesar kelima.

Mayoritas dari mereka tinggal di India, yang merupakan 2% dari 1,4 miliar penduduk negara tersebut. Namun populasi diaspora yang signifikan juga ada.

Kanada adalah rumah bagi populasi terbesar di luar India, dengan sekitar 780.000 orang Sikh – lebih dari 2% populasi negara tersebut – sementara Amerika Serikat dan Inggris adalah rumah bagi sekitar 500.000 orang dan Australia sekitar 200.000 orang.

Mengapa sebagian penganut Sikh menyerukan pembentukan negara tersendiri?
Gerakan Khalistan menyerukan tanah air merdeka bagi umat Sikh di India.

Gerakan ini mencapai puncaknya pada tahun 1980an di negara bagian Punjab, India, ketika daerah tersebut mengalami serangkaian serangan kekerasan dan kematian.

Gerakan ini kehilangan kekuatan setelah angkatan bersenjata India melancarkan operasi khusus melawan gerakan tersebut.

Politik di Punjab modern telah menjauh dari gerakan tersebut dan seruan kemerdekaan bukanlah pendapat mayoritas, menurut Prof Shruti Kapila dari Universitas Cambridge.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1048 seconds (0.1#10.140)