5 Alasan Anak Muda China Enggan Menikah, dari Krisis Ekonomi hingga Takut Memiliki Anak

Selasa, 19 September 2023 - 20:05 WIB
loading...
A A A
Banyak pernikahan yang direncanakan pada tahun 2022 ditunda karena lockdown akibat COVID-19, sehingga tahun 2023 menjadi tahun yang lebih sibuk bagi beberapa perusahaan.

4. Anak Muda Enggan Membeli Perhiasan

Perusahaan perhiasan Chow Tai Fook dan TSL mengatakan mereka memperkirakan permintaan perhiasan pernikahan tahun ini akan kembali ke tingkat sebelum pandemi.

Namun TSL mengatakan masa depan industri ini dalam jangka panjang akan bergantung pada kekuatan perekonomian.

“Ini hanya simpanan COVID,” kata perencana pernikahan Xueyi, yang bisnisnya di Xi’an dan Shanghai juga mengalami lonjakan tahun ini. "Beberapa klien saya yang pemesanannya dijadwal ulang sebenarnya telah berpisah."

Kemerosotan ekonomi telah memukul kelas menengah, dan kaum muda, sebagai kelompok yang paling terkena dampaknya, sehingga mengakibatkan tingginya tingkat pengangguran dan rendahnya pengeluaran rumah tangga.

5. Orang Kaya China Tidak Terdampak

5 Alasan Anak Muda China Enggan Menikah, dari Krisis Ekonomi hingga Takut Memiliki Anak

Foto/Reuters

Konsumen yang lebih kaya tampaknya lebih terlindungi dari tantangan ekonomi makro dan Jewel Wang, pemilik jaringan toko yang menjual gaun pengantin karya desainer AS Vera Wang. Dia memperkirakan perusahaan yang mengkhususkan diri pada layanan kelas atas atau layanan pesanan khusus akan mendapatkan harga yang lebih baik dibandingkan perusahaan yang berada di kelas bawah.

Wang, yang juga pendiri butik pengantin Nora di Shanghai yang menjual gaun mewah dari desainer termasuk Oscar de la Renta dan Carolina Herrera, mengatakan Juni adalah bulan terbaik dalam satu dekade karena permintaan yang terpendam.

“Bagi kami, lebih masuk akal untuk menemukan calon pengantin baru yang mampu membeli produk kami dibandingkan menguasai lebih banyak pasar,” tambah Wang. Meski begitu, dia tetap berhati-hati tentang masa depan.

“Sebagai sebuah pasar, kami melihat adanya penurunan absolut dalam belanja. Strategi kami adalah untuk tetap berada di ceruk, ceruk, ceruk,” kata Wang, dilansir Reuters.

“Kami tidak ingin mengikuti pasar yang lebih luas karena menurut kami ini bukan tempat yang baik untuk dituju.”
(ahm)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2052 seconds (0.1#10.140)