Ada Apa Gerangan ketika Ribuan Orang Yahudi Berkumpul di Uman, Ukraina?
loading...
A
A
A
KYIV - Uman merupakan kota yang menjadi perhatian pada 2023. Padahal, kota itu berada di Ukraina yang sedang dilanda perang. Namun, kota itu selalu dikunjungi warga Yahudi dari berbagai belahan dunia.
Uman, sebuah kota di Ukraina tengah yang setiap tahunnya menampung puluhan ribu peziarah Yahudi Hasid untuk Rosh Hashanah, Tahun Baru Yahudi.
Tahun ini sekitar 32.000 orang tiba – meskipun perang Rusia-Ukraina berkecamuk 300 km ke arah selatan, dan rudal jelajah telah menyerang Uman beberapa kali, menewaskan dua puluh orang, termasuk lima anak-anak.
Perang tidak membuat mereka takut karena mereka percaya pada bantuan Rabi mereka dari alam kubur – dan mengingat nenek moyang mereka yang telah bertahan hidup selama ribuan tahun di komunitas yang hampir tidak menoleransi orang Yahudi dan kadang-kadang memusuhi mereka.
Para peziarah memilih untuk berbondong-bondong ke makam Rabbi Nachman, pendiri Hasidisme cabang Breslav, yang meninggal di sini pada tahun 1810. Tahun baru yang diberkati akan membuahkan hasil jika mereka merayakannya di dekat makam Nachman.
“Kami adalah orang-orang yang telah hidup dan selamat dari penganiayaan, perang, dan bahaya selama ribuan tahun,” Meinhart, 62, mengatakan kepada Al Jazeera.
Masa lalu keluarga Meinhart mencerminkan pengalaman bertahan hidup ini. Ayahnya pindah ke Amerika Serikat dari Jerman sebelum Perang Dunia II dan berperang melawan Nazi yang membunuh kerabatnya selama Holocaust.
Meinhart lahir di AS tetapi pindah ke Yerusalem 40 tahun lalu untuk bergabung dengan komunitas Hasid dan menjadi ayah dari sembilan anak.
Tahun ini, ia datang ke Uman bersama putra-putranya – meninggalkan istri dan putrinya adalah satu-satunya kelonggaran baginya terhadap kemungkinan bahaya perang.
Uman, sebuah kota di Ukraina tengah yang setiap tahunnya menampung puluhan ribu peziarah Yahudi Hasid untuk Rosh Hashanah, Tahun Baru Yahudi.
Tahun ini sekitar 32.000 orang tiba – meskipun perang Rusia-Ukraina berkecamuk 300 km ke arah selatan, dan rudal jelajah telah menyerang Uman beberapa kali, menewaskan dua puluh orang, termasuk lima anak-anak.
Perang tidak membuat mereka takut karena mereka percaya pada bantuan Rabi mereka dari alam kubur – dan mengingat nenek moyang mereka yang telah bertahan hidup selama ribuan tahun di komunitas yang hampir tidak menoleransi orang Yahudi dan kadang-kadang memusuhi mereka.
Para peziarah memilih untuk berbondong-bondong ke makam Rabbi Nachman, pendiri Hasidisme cabang Breslav, yang meninggal di sini pada tahun 1810. Tahun baru yang diberkati akan membuahkan hasil jika mereka merayakannya di dekat makam Nachman.
“Kami adalah orang-orang yang telah hidup dan selamat dari penganiayaan, perang, dan bahaya selama ribuan tahun,” Meinhart, 62, mengatakan kepada Al Jazeera.
Masa lalu keluarga Meinhart mencerminkan pengalaman bertahan hidup ini. Ayahnya pindah ke Amerika Serikat dari Jerman sebelum Perang Dunia II dan berperang melawan Nazi yang membunuh kerabatnya selama Holocaust.
Meinhart lahir di AS tetapi pindah ke Yerusalem 40 tahun lalu untuk bergabung dengan komunitas Hasid dan menjadi ayah dari sembilan anak.
Tahun ini, ia datang ke Uman bersama putra-putranya – meninggalkan istri dan putrinya adalah satu-satunya kelonggaran baginya terhadap kemungkinan bahaya perang.