Komandan Pasukan Elit Rusia Dilaporkan Tewas di Ukraina

Jum'at, 15 September 2023 - 21:44 WIB
loading...
Komandan Pasukan Elit...
Komandan pasukan elit Rusia dilaporkan tewas di Ukraina. Foto/Ilustrasi
A A A
KIEV - Seorang komandan senior lintas udara Rusia dilaporkan tewas di Ukraina , menurut informasi terkini dari Institut Studi Perang (ISW). Laporan itu muncul ketika unit elit Moskow terus mengalami tingkat kehilangan pasukan yang tinggi.

Lembaga pemikir yang bermarkas di AS itu mengutip saluran Telegram militer pro-Rusia dan outlet independen Mediazona Rusia. Dalam laporannya menyebutnya bahwa Vasily Popov, komandan Resimen Serangan Udara Pengawal ke-247 — sebuah unit di bawah komando Divisi Serangan Udara Gunung Pengawal ke-7 — tewas dalam pertempuran di lokasi yang tidak diketahui di Ukraina.

Orang pertama yang melaporkan kematian Popov adalah milblogger Egor Guzenko, yang menjalankan saluran Telegram "Ketigabelas" yang pro-perang. Dia melaporkan kehilangan tersebut melalui catatan suara yang diposting ke saluran tersebut pada 10 September.

Popov, kata pesan suara itu, "baru saja menjabat." Catatan itu menggambarkan sang komandan sebagai orang baik dan pahlawan.

"Saya merasa kasihan padanya. Tiga orang lagi tewas bersamanya, dan saya merasa kasihan pada mereka," Guzenko menambahkan seperti dikutip dari Newsweek, Jumat (15/9/2023).

Sedangkan Mediazona, mengutip kebocoran dari database Rusia dalam laporannya, menyebut Popov berusia 38 tahun ketika dia meninggal, dan dia tercatat sebagai kapten dan mayor.



Pada tahun 2021, kata outlet tersebut, Popov belajar di Akademi Angkatan Udara Umum, dan mungkin telah dipromosikan ke pangkat yang lebih tinggi sebelum diberi komando Resimen ke-247.

Resimen ini bermarkas di Stavropol, sebuah kota di Rusia selatan, sekitar 250 mil sebelah timur Jembatan Selat Kerch dan Semenanjung Crimea yang diduduki. Divisi 7 induknya bermarkas di kota pelabuhan Laut Hitam Novorossiysk.

ISW melaporkan bahwa Vasily Popov kemungkinan besar menggantikan Pyotr Popov sebagai komandan Divisi 247 pada bulan Agustus atau September 2023. Jika kematiannya terkonfirmasi, Vasily Popov akan menjadi komandan unit kedua yang terbunuh dalam aksi sejak awal invasi skala penuh.

Sebelumnya, Kolonel Konstantin Zizevsky terbunuh di Ukraina selatan pada musim semi 2022.

Mediazona melaporkan bahwa pasukan ke-247 telah menderita banyak korban selama 18 bulan pertempuran di Ukraina.

“Pada minggu pertama perang, resimen tersebut kehilangan sedikitnya 60 orang yang tewas ketika mencoba menyerbu Nikolaev,” tulisnya, menggunakan nama Rusia untuk kota pelabuhan Mykolaiv di Laut Hitam Ukraina, tempat pergerakan Rusia ke selatan dihentikan pada musim semi 2022.

Unit tersebut mungkin menderita korban dalam serangkaian serangan Ukraina terhadap Bandara Internasional Kherson di Chornobaivka yang dikuasai Rusia. Pasukan ke-247 juga diyakini telah terluka dalam pertahanan pemukiman Donetsk di Staromaiorske pada bulan Juli.



ISW mencatat bahwa elemen-elemen dari Pasukan ke-247 bertempur di perbatasan Donetsk-Zaporizhzhia, yang telah menjadi salah satu wilayah dalam upaya serangan balasan Ukraina yang intens sejak awal Juni.

Unit-unit lintas udara yang relatif elit, kata ISW, sedang melakukan serangan balik terbatas di sektor-sektor penting di garis depan, dan kematian Vasily Popov mendukung penilaian ISW bahwa serangan balik ini kemungkinan akan semakin melemahkan unit-unit ini.

Pasukan lintas udara — dikenal sebagai VDV, akronim dari Vozdushno Desantniye Voyska dalam bahasa Rusia — adalah salah satu pasukan Rusia yang paling terlatih, memiliki perlengkapan terbaik, dan paling berpengalaman.

Mereka dilatih untuk memimpin operasi ofensif Rusia dan ditugaskan untuk menduduki dan mempertahankan target strategis yang penting.

Peran mereka di ujung tombak Moskow membuat unit VDV menderita banyak korban pada tahap awal invasi skala penuh ke Ukraina.

Para pejabat militer Eropa sebelumnya mengatakan kepada Newsweek bahwa formasi VDV garda depan mengalami tingkat korban hingga 40 persen pada bulan-bulan awal apa yang disebut “operasi militer khusus” Moskow. Di antara mereka yang hancur adalah Divisi Serangan Udara Pengawal ke-76, yang ditugaskan untuk memimpin invasi hipotetis Rusia di masa depan ke negara-negara Baltik NATO.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2482 seconds (0.1#10.140)