Ibu Kota Negara Latin Ini Beri Nama Jalan Negara Palestina
loading...
A
A
A
BOGOTA - Pemerintah Ibu Kota Kolombia , Bogota, menunjukkan solidaritasnya kepada perjuangan rakyat Palestina . Mereka memberi nama sebuah jalan dengan nama Negara Palestina.
Upacara penamaan jalan itu dimulai dengan lagu kebangsaan kedua negara dan Duta Besar Palestina Raouf al-Maliki memuji dewan kota Bogota.
Peresmian itu dilakukan dengan pemotongan pita yang dilakukan oleh Menteri Luar Negeri Palestina, Riyad Al-Maliki, tampak memotong pita bersama Anggota Dewan Kota Ana Teresa Bernal, seperti dilaporkan kantor berita resmi Palestina Wafa.
Foto: WAFA
“Anggota Dewan Kota Bogota Ana Teresa Bernal mengungkapkan kebanggaannya dalam menamai salah satu jalan paling menonjol di kota itu dengan nama Negara Palestina, sebuah langkah yang katanya membuktikan dukungan dan solidaritas rakyat Kolombia terhadap rakyat Palestina dan perjuangan mereka untuk sebuah negara merdeka,” lapor Wafa seperti dikutip dari The New Arab, Jumat (15/9/2023).
Penggunaan kata "negara" pada nama jalan itu sangatlah penting.
Meskipun Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 2012 memutuskan untuk memberikan status negara pengamat non-anggota kepada Palestina, negara-negara besar termasuk Amerika Serikat (AS) dan Inggris tidak mengakui status negara tersebut.
Meskipun Palestina telah memperoleh status negara di PBB, namun cita-cita bangsa Palestina untuk menjadi negara merdeka belum terpenuhi.
Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, dan Jalur Gaza yang terkepung tetap diduduki oleh Israel menurut hukum internasional.
Pihak berwenang Israel mempertahankan sistem kontrol yang ketat atas wilayah-wilayah ini.
Pembukaan jalan di Kolombia terjadi ketika negara-negara Amerika Latin lainnya memperdalam hubungan dengan Israel.
Israel bulan lalu mengatakan Paraguay akan merelokasi kedutaan besarnya di Israel ke Yerusalem dan Uruguay akan meluncurkan misi diplomatik baru – bukan kedutaan – di kota tersebut.
Sebagian besar negara – kecuali AS – mempertahankan kedutaan mereka di atau sekitar Tel Aviv, untuk menghindari dukungan terhadap klaim kedaulatan Israel atas Yerusalem.
Israel merebut Yerusalem Timur pada tahun 1967 dan mencaploknya pada tahun 1980.
Upacara penamaan jalan itu dimulai dengan lagu kebangsaan kedua negara dan Duta Besar Palestina Raouf al-Maliki memuji dewan kota Bogota.
Peresmian itu dilakukan dengan pemotongan pita yang dilakukan oleh Menteri Luar Negeri Palestina, Riyad Al-Maliki, tampak memotong pita bersama Anggota Dewan Kota Ana Teresa Bernal, seperti dilaporkan kantor berita resmi Palestina Wafa.
Foto: WAFA
“Anggota Dewan Kota Bogota Ana Teresa Bernal mengungkapkan kebanggaannya dalam menamai salah satu jalan paling menonjol di kota itu dengan nama Negara Palestina, sebuah langkah yang katanya membuktikan dukungan dan solidaritas rakyat Kolombia terhadap rakyat Palestina dan perjuangan mereka untuk sebuah negara merdeka,” lapor Wafa seperti dikutip dari The New Arab, Jumat (15/9/2023).
Penggunaan kata "negara" pada nama jalan itu sangatlah penting.
Meskipun Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 2012 memutuskan untuk memberikan status negara pengamat non-anggota kepada Palestina, negara-negara besar termasuk Amerika Serikat (AS) dan Inggris tidak mengakui status negara tersebut.
Meskipun Palestina telah memperoleh status negara di PBB, namun cita-cita bangsa Palestina untuk menjadi negara merdeka belum terpenuhi.
Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, dan Jalur Gaza yang terkepung tetap diduduki oleh Israel menurut hukum internasional.
Pihak berwenang Israel mempertahankan sistem kontrol yang ketat atas wilayah-wilayah ini.
Pembukaan jalan di Kolombia terjadi ketika negara-negara Amerika Latin lainnya memperdalam hubungan dengan Israel.
Israel bulan lalu mengatakan Paraguay akan merelokasi kedutaan besarnya di Israel ke Yerusalem dan Uruguay akan meluncurkan misi diplomatik baru – bukan kedutaan – di kota tersebut.
Sebagian besar negara – kecuali AS – mempertahankan kedutaan mereka di atau sekitar Tel Aviv, untuk menghindari dukungan terhadap klaim kedaulatan Israel atas Yerusalem.
Israel merebut Yerusalem Timur pada tahun 1967 dan mencaploknya pada tahun 1980.
Baca Juga
(ian)