Pesawat Ural Airlines Mendarat Darurat di Ladang Jagung di Rusia

Rabu, 13 September 2023 - 03:50 WIB
loading...
Pesawat Ural Airlines Mendarat Darurat di Ladang Jagung di Rusia
Pesawat Airbus milik Ural Airlines mendarat darurat di ladang jagung. Foto/Reuters
A A A
MOSKOW - Sebuah pesawat Rusia yang membawa 170 orang terpaksa mendarat darurat di lapangan setelah terjadi kerusakan hidrolik. Tidak ada yang terluka dalam keadaan darurat yang menyebabkan Ural Airlines Airbus A320 terdampar di dekat hutan di wilayah Novosibirsk, Siberia, Rusia.

Maskapai Ural mengatakan pilot “memilih” lokasi pendaratan setelah sistem hidrolik jet gagal saat mendekati Omsk. Insiden tersebut memicu bantahan dari maskapai tersebut bahwa mereka tidak dapat melayani pesawatnya karena sanksi terhadap Rusia.

Gambar-gambar menunjukkan pesawat itu terdampar di ladang jagung, pintu daruratnya terbuka dan turun, dan orang-orang berkerumun.

Sebuah video di media sosial menunjukkan seorang penggali berat kemudian memotong-motong pesawat, memotong kokpit, ekor, dan sayap agar lebih mudah mengeluarkan pesawat dari lapangan.



Badan penerbangan Rusia Rosaviatsia mengatakan bahwa “pendaratan tidak terjadwal” terjadi pada Selasa dini hari (12/9/2023).

Rosaviatsia menambahkan bahwa titik pendaratan telah “dipilih dari udara” di dekat desa Kamenka. Tak satu pun penumpang yang mencari bantuan medis.

Rosaviatsia mengatakan pihaknya sedang menyelidiki pendaratan darurat tersebut, dan Ural mengatakan awaknya telah ditangguhkan sampai penyelidikan selesai.

Sergei Skuratov, CEO Ural Airlines, mengatakan salah satu sistem hidrolik pesawat rusak saat terbang ke Omsk dari Sochi di pantai Laut Hitam. Dia membantah bahwa pesawat tersebut terbakar, dan mengatakan bahwa bekas hangus di atas salah satu sayap yang terlihat pada gambar di media sosial “hanyalah kotoran”.

Kegagalan besar pada sistem hidrolik pesawat dapat menyebabkan hilangnya kendali penerbangan.

Namun, pakar penerbangan Rusia mengatakan ada sistem cadangan dan membantah keputusan awak pesawat untuk mendarat.

“Ada tiga sistem hidrolik, satu listrik,” kata pilot Andrei Litvinov kepada Gazeta.ru tentang A320. “Tidak perlu mendaratkan pesawat di lapangan.”

Dia menambahkan keputusan itu membahayakan nyawa orang-orang di kapal dan di darat.

Pendaratan darurat ini terjadi ketika maskapai penerbangan Rusia menghadapi kesulitan mendapatkan suku cadang akibat sanksi Barat terhadap Moskow atas serangannya di Ukraina.

Pada bulan Maret, media Rusia Vedomosti mengutip pejabat Ural Airlines Igor Poddubny yang mengatakan bahwa pihaknya memiliki waktu sekitar tiga bulan sebelum mereka mulai memecah pesawat untuk mendapatkan suku cadangnya.

Namun, Skuratov menegaskan bahwa semua pesawat milik maskapainya diservis dengan suku cadang asli.

“Kami tidak akan pernah membiarkan suku cadang yang salah digunakan,” kata Skuratov. “Sulit, ada perlawanan, tapi semua suku cadang yang digunakan di pesawat kami bersertifikat.

"Aku mempertaruhkan kepalaku untuk itu."

Agensi Interfax melaporkan bahwa A320 yang jatuh itu berusia sekitar 20 tahun dan memiliki sertifikat kelaikan udara hingga akhir tahun depan.

Reuters melaporkan pada bulan Agustus bahwa Ural Airlines dan maskapai penerbangan Rusia lainnya telah berhasil melewati sanksi Barat pada beberapa kesempatan, dengan menggunakan perantara di negara-negara termasuk Tiongkok dan UEA yang tidak mendukung pembatasan tersebut.

Sebuah Ural Airlines Airbus A321 terpaksa mendarat di sebuah lapangan di luar Moskow pada tahun 2019 setelah ditabrak burung camar saat lepas landas. Sekitar 70 dari 230 orang di dalamnya terluka dalam kecelakaan itu, yang oleh media Rusia disebut sebagai "keajaiban di Ramensk". Para kru kemudian diberi penghargaan negara.
(ahm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1103 seconds (0.1#10.140)