Mengapa Bencana Banjir di Libya seperti Tsunami?

Rabu, 13 September 2023 - 06:15 WIB
loading...
A A A
"Ada dua pemerintahan di Libya... dan hal ini sebenarnya memperlambat bantuan yang datang ke Libya karena ini agak membingungkan. Ada orang-orang yang menjanjikan bantuan tetapi bantuan tidak kunjung datang."

Chkiouat mengatakan bantuan sedang dikirim dan pemerintah wilayah timur akan menerima bantuan dari pemerintah di Tripoli, yang telah mengirimkan pesawat dengan 14 ton pasokan medis, kantong jenazah dan lebih dari 80 dokter dan paramedis.

Utusan khusus AS untuk Libya, Richard Norland, mengatakan bahwa Washington akan mengirim bantuan ke Libya timur melalui koordinasi dengan mitra PBB dan pemerintah Libya.

Mesir, Jerman, Iran, Italia, Qatar, dan Turki termasuk di antara negara-negara yang menyatakan telah mengirimkan atau siap mengirimkan bantuan.

Derna, sekitar 250 km sebelah timur Benghazi di sepanjang pantai, dikelilingi oleh perbukitan di dekatnya di wilayah subur Jabal Akhdar.

Kota ini pernah menjadi tempat militan dari kelompok ISIS membangun kehadirannya di Libya, setelah jatuhnya Gaddafi. Beberapa tahun kemudian mereka diusir oleh Tentara Nasional Libya (LNA), pasukan yang setia kepada Jenderal Khalifa Haftar yang bersekutu dengan pemerintahan timur.

Jenderal yang berkuasa itu mengatakan para pejabat di wilayah timur saat ini sedang menilai kerusakan yang disebabkan oleh banjir sehingga jalan-jalan dapat dibangun kembali dan aliran listrik dipulihkan untuk membantu upaya penyelamatan.

“Semua badan resmi, terutama bank sentral Libya, harus memberikan dukungan keuangan mendesak yang diperlukan sehingga mereka yang melaksanakan tugas dapat melakukan pekerjaan mereka dan melanjutkan rekonstruksi,” kata dia dalam pidatonya di TV, mengutip Reuters.

Situs berita terkemuka Libya, Al-Wasat, menyatakan bahwa kegagalan dalam membangun kembali dan memelihara infrastruktur di Derna setelah konflik bertahun-tahun merupakan salah satu penyebab tingginya angka kematian.

“Kekacauan keamanan dan kelalaian pemerintah Libya dalam melakukan pemantauan ketat terhadap langkah-langkah keamanan [bendungan] menyebabkan bencana tersebut,” kata pakar ekonomi Mohammed Ahmed yang dikutip oleh media tersebut.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1914 seconds (0.1#10.140)