Libya Direndam Banjir Akibat Badai, 2.000 Orang Dikhawatirkan Tewas

Selasa, 12 September 2023 - 16:44 WIB
loading...
A A A
Dan di kota Shahatt dan Omar al Mokhtar, Menteri Kesehatan Ossama Abduljaleel melaporkan tujuh kematian lagi.

Sementara itu, satu orang dilaporkan tewas di kota Marj pada hari Minggu seperti dikutip dari Sky News, Selasa (12/9/2023).

Libya masih terpecah secara politik antara wilayah timur dan barat. Kondisi ini diperparah dengan layanan publik yang telah memburuk sejak pemberontakan yang didukung NATO pada tahun 2011, yang memicu konflik selama bertahun-tahun.

Pemerintahan yang diakui secara internasional di Tripoli tidak mempunyai kendali atas wilayah timur.

Banyak dari ribuan orang yang saat ini belum ditemukan diyakini tersapu air banjir.



Video yang dibagikan oleh warga secara online mengungkapkan tingkat kerusakan yang terjadi, dengan seluruh wilayah hancur di sepanjang sungai yang melintasi pusat kota, yang berasal dari pegunungan.

Gedung apartemen bertingkat yang letaknya cukup jauh dari sungai kini sebagian ambruk terendam lumpur.

Perdana Menteri Hamad mengumumkan tiga hari berkabung dan memerintahkan bendera di seluruh negeri diturunkan setengah tiang.

Pemerintah asing menawarkan dukungan pada hari Senin. Sheikh Mohammed bin Zayed al Nahyan, presiden Uni Emirat Arab, menjanjikan bantuan kemanusiaan dan tim pencari dan penyelamat untuk Libya timur melalui kantor berita WAM UEA.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1525 seconds (0.1#10.140)