Cao de Benos: Korut Bisa Hancurkan Dunia Hanya dengan 3 Bom Nuklir
A
A
A
TARRAGONA - Alejandro Cao de Benos, 43, pria Spanyol yang jadi delegasi khusus Korea Utara (Korut) memperingatkan bahwa rezim Kim Jong-un bisa menghancurkan seluruh dunia hanya dengan tiga bom nuklir. Pria asal Tarragona itu merupakan satu-satunya warga Barat yang jadi utusan khusus tak resmi Pyongyang.
Cao de Benos menjadi delegasi khusus kehormatan untuk Komite Hubungan Budaya DRPK (Korut) dengan negara-negara Asing.
Peringatan berbahaya itu dia sampaikan dalam wawancaranya dengan media Spanyol, Infobae, pada 20 April lalu. Pria yang menghabiskan waktunya di Pyongyang dan kampung halamannya di Tarragona, Spanyol, menggambarkan negara komunis yang tertutup itu sebagai utopia.
“Rakyat memiliki hak mendasar untuk aman dengan bermartabat. Mereka hidup dengan cara yang sangat damai, tidak ada konflik sosial, kami (Korut) tidak memiliki orang yang tidur di jalan. Ini adalah cara hidup yang lain, di mana kami semua bekerja dalam gerakan kooperatif,” katanya.
Tapi ketika ditanya tentang ancaman militer Pyongyang, retorikanya menjadi jauh lebih agresif.
”Tidak ada yang akan menyentuh Korea (Utara),” ucapnya. ”Jika disentuh, orang (Korut) akan mempertahankannya dengan senjata dan rudal. Kami memiliki bom termonuklir. Dengan tiga dari mereka dunia sudah selesai,” paparnya.
Cao de Benos yang merupakan aktivis politik ini tercatat sebagai warga Barat pertama yang diberi status kewarganegaraan oleh Korut. Dia menolak tuduhan bahwa rezim Kim Jong-un melakukan pelanggaran HAM. Tuduhan seperti itu, kata dia, hanya propaganda fiksi dari Inggris dan Amerika Serikat.
Menurutnya, kamp kerja paksa di Korut hanya eksklusif bagi penjahat yang dinyatakan bersalah setelah menjalani proses pengadilan yang adil.
”Jika mereka dinyatakan bersalah, mereka tidak dipenjara karena membawa narkoba atau belajar bagaimana menjadi Pablo Escobar," katanya, merujuk pada raja obat bius Kolombia yang terkenal itu.
”Di Korea (Utara) ada kamp kerja paksa di mana penjahat memilih membagikan beras untuk orang-orang atau membuat perabotan untuk rumah, yang dikirim ke masyarakat,” imbuh dia.
Klaim Cao de Benos soal kehebatan senjata nuklir Korut sulit diverifikasi, sebab rezim Pyongyang sangat tertutup terkait program senjatanya. Meski demikian, rezim Kim Jong-un terus mengumbar ancaman serangan nuklir terhadap Amerika Serikat dan sekutunya jika Pyongyang diserang.
Cao de Benos menjadi delegasi khusus kehormatan untuk Komite Hubungan Budaya DRPK (Korut) dengan negara-negara Asing.
Peringatan berbahaya itu dia sampaikan dalam wawancaranya dengan media Spanyol, Infobae, pada 20 April lalu. Pria yang menghabiskan waktunya di Pyongyang dan kampung halamannya di Tarragona, Spanyol, menggambarkan negara komunis yang tertutup itu sebagai utopia.
“Rakyat memiliki hak mendasar untuk aman dengan bermartabat. Mereka hidup dengan cara yang sangat damai, tidak ada konflik sosial, kami (Korut) tidak memiliki orang yang tidur di jalan. Ini adalah cara hidup yang lain, di mana kami semua bekerja dalam gerakan kooperatif,” katanya.
Tapi ketika ditanya tentang ancaman militer Pyongyang, retorikanya menjadi jauh lebih agresif.
”Tidak ada yang akan menyentuh Korea (Utara),” ucapnya. ”Jika disentuh, orang (Korut) akan mempertahankannya dengan senjata dan rudal. Kami memiliki bom termonuklir. Dengan tiga dari mereka dunia sudah selesai,” paparnya.
Cao de Benos yang merupakan aktivis politik ini tercatat sebagai warga Barat pertama yang diberi status kewarganegaraan oleh Korut. Dia menolak tuduhan bahwa rezim Kim Jong-un melakukan pelanggaran HAM. Tuduhan seperti itu, kata dia, hanya propaganda fiksi dari Inggris dan Amerika Serikat.
Menurutnya, kamp kerja paksa di Korut hanya eksklusif bagi penjahat yang dinyatakan bersalah setelah menjalani proses pengadilan yang adil.
”Jika mereka dinyatakan bersalah, mereka tidak dipenjara karena membawa narkoba atau belajar bagaimana menjadi Pablo Escobar," katanya, merujuk pada raja obat bius Kolombia yang terkenal itu.
”Di Korea (Utara) ada kamp kerja paksa di mana penjahat memilih membagikan beras untuk orang-orang atau membuat perabotan untuk rumah, yang dikirim ke masyarakat,” imbuh dia.
Klaim Cao de Benos soal kehebatan senjata nuklir Korut sulit diverifikasi, sebab rezim Pyongyang sangat tertutup terkait program senjatanya. Meski demikian, rezim Kim Jong-un terus mengumbar ancaman serangan nuklir terhadap Amerika Serikat dan sekutunya jika Pyongyang diserang.
(mas)