Terungkap, Pilot TWA Nyaris Tabrakan dengan 2 Pesawat yang Dibajak Teroris 9/11
loading...
A
A
A
"Yang memimpin kokpit adalah 'George'," kata pramugari TWA yang menolak diidentifikasi, yang hanya dapat mengingat nama depan pilot tersebut.
Saat pesawat TWA terbang di langit biru cerah, para penumpang melihat pemandangan yang mengejutkan—World Trade Center terbakar.
Beberapa menit kemudian, pesawat TWA tersebut berhadapan dengan United 175 yang sedang menuju New York City (NYC) dari Boston. “Kami melakukan [manuver] gunting ke atas dan ke bawah,” kenang pramugari tersebut, mengacu pada manuver defensif oleh pilot TWA.
“Saya pikir kami akan jatuh,” kata salah satu penumpang TWA yang ketakutan mengatakan kepada ABC News, yang videonya dirilis Sabtu (9/9/2023).
"Pesawat ini bergetar saat turun dan naik kembali,” katanya. “Dan kemudian, Anda bisa melihat, sepertinya pesawat itu baru saja melewati kita dalam jarak yang sangat dekat.”
Setelah mengetahui bahwa United 175 menyerang Menara Selatan WTC pada pukul 09.03, pramugari TWA mendorong gerobak makanan ke pintu kokpit untuk mencegah kemungkinan pembajakan.
"Pilot memperingatkan kru; dia akan berdiri di belakang pintu dengan kapak,” kenang pramugari tersebut.
Ketika dia masuk ke dalam kokpit untuk mengeluarkan nampan makanan pilot, dia mengingat peringatan mengerikan yang disampaikan melalui pengeras suara: “Ini adalah keadaan darurat nasional. Atas perintah pemerintah federal, pesawat apa pun yang masih mengudara dalam 20 menit akan ditembak jatuh oleh tembakan teman [friendly-fire].”
Pilot TWA pertama kali berencana melakukan pendaratan darurat di Indianapolis tetapi dialihkan ke Dayton, Ohio.
"Penumpang yang dapat menelepon ke rumah mulai berteriak bahwa Pentagon diserang,” kenang pramugari tersebut.
Saat pesawat TWA terbang di langit biru cerah, para penumpang melihat pemandangan yang mengejutkan—World Trade Center terbakar.
Beberapa menit kemudian, pesawat TWA tersebut berhadapan dengan United 175 yang sedang menuju New York City (NYC) dari Boston. “Kami melakukan [manuver] gunting ke atas dan ke bawah,” kenang pramugari tersebut, mengacu pada manuver defensif oleh pilot TWA.
“Saya pikir kami akan jatuh,” kata salah satu penumpang TWA yang ketakutan mengatakan kepada ABC News, yang videonya dirilis Sabtu (9/9/2023).
"Pesawat ini bergetar saat turun dan naik kembali,” katanya. “Dan kemudian, Anda bisa melihat, sepertinya pesawat itu baru saja melewati kita dalam jarak yang sangat dekat.”
Setelah mengetahui bahwa United 175 menyerang Menara Selatan WTC pada pukul 09.03, pramugari TWA mendorong gerobak makanan ke pintu kokpit untuk mencegah kemungkinan pembajakan.
"Pilot memperingatkan kru; dia akan berdiri di belakang pintu dengan kapak,” kenang pramugari tersebut.
Ketika dia masuk ke dalam kokpit untuk mengeluarkan nampan makanan pilot, dia mengingat peringatan mengerikan yang disampaikan melalui pengeras suara: “Ini adalah keadaan darurat nasional. Atas perintah pemerintah federal, pesawat apa pun yang masih mengudara dalam 20 menit akan ditembak jatuh oleh tembakan teman [friendly-fire].”
Pilot TWA pertama kali berencana melakukan pendaratan darurat di Indianapolis tetapi dialihkan ke Dayton, Ohio.
"Penumpang yang dapat menelepon ke rumah mulai berteriak bahwa Pentagon diserang,” kenang pramugari tersebut.