Bersama dengan Putrinya, Kim Jong Un Hadiri Parade Militer Korea Utara

PYONGYANG - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memperingati ulang tahun berdirinya negara itu dengan parade militer dan pertukaran diplomatik di mana ia berjanji untuk memperdalam hubungan dengan China dan Rusia.

Kim mengamati parade tersebut di Lapangan Kim Il Sung di Pyongyang dan mengadakan pembicaraan dengan delegasi China yang sedang berkunjung. Kim menghadiri parade bersama putrinya, yang diyakini bernama Kim Ju Ae.

Parade tersebut menampilkan peluncur roket yang disembunyikan di dalam truk pengantar dan traktor yang menarik pasukan dan senjata, menyoroti peran milisi sebagai pejuang gerilya dalam perang.

Presiden China Xi Jinping mengirimkan surat yang menyatakan kesediaannya untuk memperkuat komunikasi strategis dan kerja sama tingkat kerja.



Presiden Rusia Vladimir Putin juga mengirimkan surat kepada Kim, mengatakan kedua negara akan memperluas hubungan bilateral untuk menjamin keamanan dan stabilitas di semenanjung Korea dan Asia Timur Laut.

“Meningkatnya kerja sama China-Rusia-Korea Utara dan absennya Xi pada KTT G20 di India memberikan kesan adanya kesenjangan yang semakin besar dalam lanskap geopolitik Asia,” kata Leif-Eric Easley, seorang profesor di Universitas Ewha di Seoul, dilansir Reuters.

“Sebagian besar pemangku kepentingan di kawasan ini ingin menghindari Perang Dingin yang baru, namun hal ini tampaknya semakin sulit karena Beijing dan Moskow mendukung Pyongyang dan Korea Utara menyelaraskan diri dengan tantangan Tiongkok dan Rusia terhadap tatanan internasional.”

KTT tahunan negara-negara Kelompok 20 (G20) yang berlangsung selama dua hari akan dimulai pada hari Sabtu di New Delhi, India, yang akan didominasi oleh negara-negara Barat, dengan Xi dari China yang melewatkannya dan Putin dari Rusia juga tidak hadir.

Kim diperkirakan akan melakukan perjalanan ke Rusia bulan ini untuk bertemu Putin guna membahas pasokan senjata ke Moskow untuk mendukung invasi skala penuh ke Ukraina.

Korea Utara melengkapi militernya yang sudah besar dengan berbagai kelompok paramiliter, cadangan, dan keamanan seperti Garda Merah Buruh-Petani (WPRG) yang berafiliasi dengan tentara.