Rusia: Gesekan Antara Negara-Negara Nuklir Bisa Jadi Konflik Terbuka di Asia-Pasifik

Kamis, 07 September 2023 - 22:01 WIB
loading...
Rusia: Gesekan Antara...
Rudal Trident II D5 yang tidak membawa hulu ledak diuji peluncuran dari kapal selam rudal balistik Angkatan Laut AS kelas Ohio USS Nebraska di lepas pantai California, AS, 26 Maret 2018. Foto/US Navy/REUTERS
A A A
MOSKOW - Potensi konflik antar negara nuklir dapat meningkat menjadi konfrontasi militer terbuka di kawasan Asia-Pasifik.

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov memperingatkan hal itu pada Kamis (7/9/2023).

“Situasi militer dan politik di dunia terus memburuk. Potensi konflik yang menumpuk dan belum terselesaikan, termasuk potensi konflik antar kekuatan nuklir, telah menyebabkan krisis yang sangat parah di kawasan Euro-Atlantik, dan mengancam akan meningkat menjadi konfrontasi militer terbuka di kawasan Asia-Pasifik,” ungkap Ryabkov pada seminar tentang penguatan rezim nonproliferasi nuklir di ibu kota Kyrgyzstan, Bishkek.

Diplomat senior tersebut menambahkan tekanan militer terbuka terhadap Rusia secara berbahaya membawa ke ambang konflik bersenjata antara kekuatan nuklir global.

Gagasan untuk menciptakan zona bebas nuklir di Eropa Tengah dan Timur sangat jauh dari kenyataan, menurut Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov pada Kamis.

“Saat ini, saya tidak menemukan sesuatu yang jauh dari kenyataan selain gagasan tersebut (untuk menciptakan zona bebas nuklir di Eropa Tengah dan Timur) sehubungan dengan kawasan ini. Jika orang-orang yang sekarang mempertimbangkan abstraksi tersebut benar-benar tertarik untuk mengurangi risiko nuklir, mengurangi persenjataan nuklir, mereka akan mulai dengan meningkatkan kerja sama dengan Washington untuk mendukung penghapusan senjata nuklir non-strategis dari Eropa,” ungkap Ryabkov kepada wartawan di Bishkek.

Pengerahan senjata nuklir taktis Rusia di wilayah Belarusia berjalan sesuai rencana, menurut Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov.

“Pengerahan senjata nuklir taktis di Belarusia berjalan sesuai dengan jadwal yang dibicarakan Presiden Rusia (Vladimir Putin). Beberapa tahapan kini telah diatasi dalam menciptakan infrastruktur yang tepat dan melengkapi kembali kendaraan peluncur yang sesuai. Kami melanjutkan pekerjaan ini," papar Ryabkov kepada wartawan di Bishkek.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Trump akan Modernisasi...
Trump akan Modernisasi Persenjataan Nuklir AS Tanpa Menambah Jumlah
Anggota Parlemen Iran...
Anggota Parlemen Iran Serukan Teheran Memiliki Senjata Nuklir
3 Anggota NATO Sangat...
3 Anggota NATO Sangat Takut jika Ukraina dan Rusia Sepakati Gencatan Senjata
Peran Tersembunyi AS...
Peran Tersembunyi AS dalam Perang Ukraina Terbongkar! Berikut 4 Faktanya
Ditinggal AS dan Eropa,...
Ditinggal AS dan Eropa, Presiden Ukraina Memiliki Misi Rahasia ke China dan Brasil
Mengapa Ukraina dan...
Mengapa Ukraina dan AS Kalah 5-0 dalam Perundingan dengan Rusia?
Trump Tuntut Ukraina...
Trump Tuntut Ukraina Bayar Kembali Semua Bantuan AS dengan Bunganya
Khawatir Perang, Swedia...
Khawatir Perang, Swedia Siapkan Bunker Nuklir untuk 7 Juta Jiwa
Dahsyatnya Ledakan Pipa...
Dahsyatnya Ledakan Pipa Gas Petronas serasa Gempa Bumi, Suhu Capai 1.000 Derajat Celsius
Rekomendasi
Kisah Kiai Betok, Pusaka...
Kisah Kiai Betok, Pusaka Sakti Kerajaan Demak yang Tewaskan Pembunuh Bayaran
Val Kilmer, Bintang...
Val Kilmer, Bintang Film Batman Forever Meninggal Dunia
Jay Idzes: Piala Dunia...
Jay Idzes: Piala Dunia 2026 Pencapaian Terbesar dalam Hidup Saya!
Berita Terkini
Rusia Kecam Trump karena...
Rusia Kecam Trump karena Mengancam Akan Mengebom Iran
10 menit yang lalu
4 Alasan Elon Musk Akan...
4 Alasan Elon Musk Akan Dijadikan Nama Kapal Induk AS Terbaru, Salah Satunya Simbol Kebangkitan Militer
44 menit yang lalu
Siapa Bajinder Singh?...
Siapa Bajinder Singh? Pendeta yang Dijuluki sebagai Nabi Dipenjara Seumur Hidup karena Memperkosa Jemaatnya
1 jam yang lalu
Jam Tangan Paling Rumit...
Jam Tangan Paling Rumit di Dunia! Mampu Melacak Posisi Matahari hingga Mendeteksi Bintang
3 jam yang lalu
Siapa Uday Rabie? Warga...
Siapa Uday Rabie? Warga Palestina yang Berani Mendemo Hamas hingga Diculik serta Disiksa hingga Tewas
4 jam yang lalu
Ikuti Langkah AS, Jerman...
Ikuti Langkah AS, Jerman Terapkan Kebijakan Anti-Islam dengan Mendeportasi Aktivis Pro-Palestina
5 jam yang lalu
Infografis
Setelah Ukraina, Negara...
Setelah Ukraina, Negara NATO Ini Jadi Target Rusia Berikutnya
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved