Militer Gabon Bebaskan Mantan Presiden Ali Bongo
loading...
A
A
A
LIBREVILLE - Mantan presiden Gabon , Ali Bongo Ondimba, telah dibebaskan dari tahanan rumah dan bebas meninggalkan negara itu untuk perawatan medis. Demikian pengumuman yang dikeluarkan junta militer Gabon yang menggulingkannya dari kekuasaan bulan lalu.
Bongo, yang menjadi tahanan rumah sejak kudeta militer pada 30 Agustus, digulingkan dari kekuasaan tak lama setelah ia dinyatakan sebagai pemenang pemilu yang banyak dikritik sehingga ia memperpanjang masa jabatannya sebagai presiden selama 14 tahun.
“Mengingat kondisi kesehatannya, mantan Presiden Republik Ali Bongo Ondimba bebas bergerak. Jika dia mau, dia boleh bepergian ke luar negeri untuk pemeriksaan kesehatan,” kata juru bicara militer Gabon Kolonel Ulrich Manfoumbi dalam pernyataan yang dibacakan di televisi nasional pada Rabu malam waktu setempat seperti dikutip dari Al Jazeera, Kamis (7/9/2023).
Pernyataan yang mengumumkan pembebasan Bongo dari tahanan rumah ditandatangani oleh Jenderal Brice Clotaire Oligui Nguema, yang dilantik sebagai kepala negara baru Gabon pada hari Senin.
Oligui adalah sepupu Bongo, pernah menjabat sebagai pengawal mendiang ayah Bongo dan juga memimpin pasukan republik, sebuah unit militer elit.
Nicolas Haque dari Al Jazeera, melaporkan dari Dakar, Senegal, mengatakan Bongo sekarang memiliki opsi untuk meninggalkan negara itu jika dia memutuskan untuk melakukannya.
"Bongo menderita stroke lima tahun lalu dan belum mempunyai akses terhadap dokternya sendiri," kata Haque.
Setelah mengambil sumpah jabatan di istana presiden pada hari Senin, Oligui mengatakan militer telah menguasai negara tersebut tanpa kekerasan dan akan mengembalikan kekuasaan kepada rakyat dengan menyelenggarakan pemilu yang kredibel dan bebas.
Kudeta tersebut disambut baik oleh masyarakat di Gabon tetapi mendapat kecaman dari Uni Afrika dan komunitas internasional.
Lihat Juga: Karma Assad di Suriah: Kekuasaan Diraih via Kudeta Partai Ba'ath, Kini Digulingkan Pemberontak
Bongo, yang menjadi tahanan rumah sejak kudeta militer pada 30 Agustus, digulingkan dari kekuasaan tak lama setelah ia dinyatakan sebagai pemenang pemilu yang banyak dikritik sehingga ia memperpanjang masa jabatannya sebagai presiden selama 14 tahun.
“Mengingat kondisi kesehatannya, mantan Presiden Republik Ali Bongo Ondimba bebas bergerak. Jika dia mau, dia boleh bepergian ke luar negeri untuk pemeriksaan kesehatan,” kata juru bicara militer Gabon Kolonel Ulrich Manfoumbi dalam pernyataan yang dibacakan di televisi nasional pada Rabu malam waktu setempat seperti dikutip dari Al Jazeera, Kamis (7/9/2023).
Pernyataan yang mengumumkan pembebasan Bongo dari tahanan rumah ditandatangani oleh Jenderal Brice Clotaire Oligui Nguema, yang dilantik sebagai kepala negara baru Gabon pada hari Senin.
Oligui adalah sepupu Bongo, pernah menjabat sebagai pengawal mendiang ayah Bongo dan juga memimpin pasukan republik, sebuah unit militer elit.
Nicolas Haque dari Al Jazeera, melaporkan dari Dakar, Senegal, mengatakan Bongo sekarang memiliki opsi untuk meninggalkan negara itu jika dia memutuskan untuk melakukannya.
"Bongo menderita stroke lima tahun lalu dan belum mempunyai akses terhadap dokternya sendiri," kata Haque.
Setelah mengambil sumpah jabatan di istana presiden pada hari Senin, Oligui mengatakan militer telah menguasai negara tersebut tanpa kekerasan dan akan mengembalikan kekuasaan kepada rakyat dengan menyelenggarakan pemilu yang kredibel dan bebas.
Kudeta tersebut disambut baik oleh masyarakat di Gabon tetapi mendapat kecaman dari Uni Afrika dan komunitas internasional.
Lihat Juga: Karma Assad di Suriah: Kekuasaan Diraih via Kudeta Partai Ba'ath, Kini Digulingkan Pemberontak
(ian)