Gedung Putih Diskusi Opsi Perang Gempur Rezim Suriah
A
A
A
WASHINGTON - Gedung Putih sedang menggelar diskusi bersama Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tentang berbagai opsi termasuk opsi militer atau perang untuk menggempur rezim Suriah yang dipimpin Presiden Bashar al-Assad. Diskusi digelar setelah Gedung Putih menyalahkan rezim Assad atas serangan senjata kimia yang membunuh 72 orang di Idlib.
Di antara opsi yang muncul di antaranya penggunaan rudal jelajah untuk menyerang target-target di Suriah dan landasan pesawat Suriah. Demikian diungkap seorang pejabat AS kepada Reuters dalam kondisi anonim, yang dilansir Jumat (7/4/2017).
Tapi, pejabat itu tidak mengatakan seberapa besar kemungkinan opsi perang untuk menyerang Suriah diambil.
Tak hanya Gedung Putih, Pentagon juga menggelar diskusi serupa. Menteri Pertahanan James Mattis dan Penasihat Keamanan Nasional HR McMaster telah membahas krisis Suriah. Mattis dijadwalkan akan bertemu dengan Trump dalam beberapa hari ini di Mar-a-Lago, di mana Trump juga menggelar pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping.
Berbicara dengan wartawan di pesawat Air Force One, Trump mengatakan bahwa sesuatu terjadi dengan Assad setelah serangan senjata kimia. Trump menyebut apa yang terjadi di Suriah adalah “aib bagi kemanusiaan”.
”Tidak ada keraguan dalam pikiran kita dan informasi yang kami miliki mendukungnya, bahwa rezim Suriah di bawah kepemimpinan Bashar al-Assad bertanggung jawab atas serangan ini,” kata Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson kepada wartawan di Florida. “Tidak ada peran bagi Assad di Suriah setelah ini,” katanya lagi.
Tillerson juga memperingatkan Rusia bahwa Moskow harus mempertimbangkan dengan hati-hati untuk memberikan dukungannya kepada Assad.
Sementara itu, CNN melaporkan bahwa Trump juga telah berbicara dengan beberapa anggota Kongres tentang opsi militer di Suriah. Namun, Presiden Trump membantah laporan itu.
Senator AS Rand Paul menyatakan bahwa dia menentang aksi militer tanpa dukungan suara di Kongres. ”Presiden, jika ia memutuskan untuk melakukan sesuatu di Suriah, dia akan datang ke Kongres dan meminta deklarasi perang. Saya menentang perang ilegal dan inkonstitusional,” kata Paul.
Senator John McCain dan Lindsey Graham menyerukan Trump untuk mengempur Suriah. ”Amerika Serikat harus memimpin sebuah koalisi internasional untuk serangan udara (terhadap) Assad,” bunyi pernyataan bersama kedua senator AS itu.
”Kemampuan ini memberikan Assad keuntungan strategis dalam pembantaian brutal warga sipil tak berdosa, baik melalui penggunaan senjata kimia serta bom barel, yang membunuh banyak pria, wanita dan anak-anak setiap hari.”
Damaskus telah membantah menggunakan senjata kimia. Menurut rezim Assad, pesawat jet tempur mereka menargetkan gudang senjata, di mana stok senjata kimia yang disimpan oleh keompok ISIS dan Al-Nusra tersimpan. Klaim rezim Suriah ini didukung oleh Rusia.
Di antara opsi yang muncul di antaranya penggunaan rudal jelajah untuk menyerang target-target di Suriah dan landasan pesawat Suriah. Demikian diungkap seorang pejabat AS kepada Reuters dalam kondisi anonim, yang dilansir Jumat (7/4/2017).
Tapi, pejabat itu tidak mengatakan seberapa besar kemungkinan opsi perang untuk menyerang Suriah diambil.
Tak hanya Gedung Putih, Pentagon juga menggelar diskusi serupa. Menteri Pertahanan James Mattis dan Penasihat Keamanan Nasional HR McMaster telah membahas krisis Suriah. Mattis dijadwalkan akan bertemu dengan Trump dalam beberapa hari ini di Mar-a-Lago, di mana Trump juga menggelar pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping.
Berbicara dengan wartawan di pesawat Air Force One, Trump mengatakan bahwa sesuatu terjadi dengan Assad setelah serangan senjata kimia. Trump menyebut apa yang terjadi di Suriah adalah “aib bagi kemanusiaan”.
”Tidak ada keraguan dalam pikiran kita dan informasi yang kami miliki mendukungnya, bahwa rezim Suriah di bawah kepemimpinan Bashar al-Assad bertanggung jawab atas serangan ini,” kata Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson kepada wartawan di Florida. “Tidak ada peran bagi Assad di Suriah setelah ini,” katanya lagi.
Tillerson juga memperingatkan Rusia bahwa Moskow harus mempertimbangkan dengan hati-hati untuk memberikan dukungannya kepada Assad.
Sementara itu, CNN melaporkan bahwa Trump juga telah berbicara dengan beberapa anggota Kongres tentang opsi militer di Suriah. Namun, Presiden Trump membantah laporan itu.
Senator AS Rand Paul menyatakan bahwa dia menentang aksi militer tanpa dukungan suara di Kongres. ”Presiden, jika ia memutuskan untuk melakukan sesuatu di Suriah, dia akan datang ke Kongres dan meminta deklarasi perang. Saya menentang perang ilegal dan inkonstitusional,” kata Paul.
Senator John McCain dan Lindsey Graham menyerukan Trump untuk mengempur Suriah. ”Amerika Serikat harus memimpin sebuah koalisi internasional untuk serangan udara (terhadap) Assad,” bunyi pernyataan bersama kedua senator AS itu.
”Kemampuan ini memberikan Assad keuntungan strategis dalam pembantaian brutal warga sipil tak berdosa, baik melalui penggunaan senjata kimia serta bom barel, yang membunuh banyak pria, wanita dan anak-anak setiap hari.”
Damaskus telah membantah menggunakan senjata kimia. Menurut rezim Assad, pesawat jet tempur mereka menargetkan gudang senjata, di mana stok senjata kimia yang disimpan oleh keompok ISIS dan Al-Nusra tersimpan. Klaim rezim Suriah ini didukung oleh Rusia.
(mas)