Kekuatan Militer Rusia dan Korea Utara jika Berkoalisi, Bisa Kalahkan AS?
loading...
A
A
A
MOSKOW - Kekuatan militer Rusia dan Korea Utara (Korut) akan menjadi ancaman besar bagi Amerika Serikat (AS) bila kedua negara itu berkoalisi.
Kedekatan antara Korea Utara, China, dan Rusia baru-baru ini terlihat semakin erat. Terlebih setelah pejabat tinggi Rusia dan Tiongkok menyaksikan pertunjukan pasukan rudal dan drone pengintai yang dirakit Korea Utara.
Seakan memperlihatkan bahwa Kim Jong-un ingin dunia tahu bahwa Tiongkok, Rusia dan Korea Utara berdiri saling bahu membahu untuk melawan dominasi AS dan Barat, menurut laman The Interpreter.
Rusia sendiri memang telah menjalin hubungan lama dengan Korea Utara, tepatnya ketika Perang Dingin berlangsung.
Negara yang masih bernama Uni Soviet itu telah menjadi penyokong persenjataan bagi Korea Utara untuk menghadapi Korea Selatan.
Saat ini Korea Utara telah berkembang menjadi salah satu negara yang punya kekuatan militer mengerikan dengan berbagai senjata nuklir yang dimiliki.
Karena itu, menarik untuk melihat seberapa kuat negara ini bila berkoalisi dengan Rusia untuk menghadapi Amerika Serikat.
Meskipun Korea Utara bukanlah negara yang punya banyak pasukan dan masih termasuk negara miskin, kekuatan militer mereka tentulah tak bisa dipandang sebelah mata. Terlebih setelah Kim Jong-un memamerkan sejumlah senjata nuklir kepunyaannya.
Dilansir dari CFR, meskipun masih menjadi salah satu negara termiskin di dunia, Korea Utara menghabiskan hampir seperempat dari produk domestik bruto (PDB) untuk militernya, menurut perkiraan Departemen Luar Negeri AS.
Ukuran dan kekuatan pasti persenjataan nuklir Korea Utara masih belum jelas. Namun, para analis mengatakan Pyongyang telah melakukan uji coba senjata nuklir sebanyak enam kali dan mengembangkan rudal balistik yang mampu mencapai Amerika Serikat dan sekutunya Jepang dan Korea Selatan.
Para analis juga memperkirakan bahwa Korea Utara memiliki bahan untuk membuat lebih dari seratus senjata nuklir.
Selain itu, negara ini juga mempunyai kekuatan militer terbesar keempat di dunia, dengan lebih dari 1,2 juta personnel, dan diyakini memiliki senjata kimia dan biologi.
Tentulah ini akan jadi koalisi menjanjikan bagi Rusia yang tengah bersaing ketat dengan AS sebagai negara dengan kekuatan militer terbesar di dunia.
Menurut laman Global Fire Power, berikut ini adalah gabungan kekuatan militer Rusia dengan Korea Utara:
Dari jumlah personel tempur, mereka akan memiliki total sekitar 2.030.900 orang, dari Rusia berjumlah 830,900 dan Korea Utara menyumbang 1.2 juta personel.
Untuk Angkatan Udara, koalisi ini akan punya total 1.231 unit pesawat tempur, dan 557 helikopter serang, Rusia menjadi penyumbang terbanyak dengan 773 pesawat dan 537 helikopter.
Beralih ke Angkatan Darat, mereka akan memiliki 19.211 unit tank, 190.585 kendaraan lapis baja, ribuan artileri dan peluncur roket. Rusia juga masih menjadi penyumbang terbesar di lini ini dengan 12.566 tank dan 151.641 kendaraan lapis baja.
Sedangkan untuk Angkatan Laut, kedua negara ini akan punya 1 kapal induk, 105 kapal selam, dan 15 destroyer. Korea Utara hanya mampu menyumbang 35 kapal selam di sini.
Apabila kekuatan militer koalisi dari Korea Utara dan Rusia dibandingkan dengan milik Amerika Serikat tentulah akan berat sebelah. Mengingat kekuatan militer Rusia sangatlah dekat dengan AS.
Meski dari sisi personil militernya sendiri AS hanya punya sekitar 1,4 juta personel yang berarti kalah jumlah dari kekuatan gabungan Korut dan rusia. Mereka masih bisa unggul dari jumlah armada yang dimiliki.
Misalnya saja seperti total pesawat tempur AS yang berjumlah 1.436 unit dan 737 unit helikopter serang. Meski menang di udara, AS harus kalah jauh dari armada Angkatan Darat Rusia dan Korut.
Karena AS hanya memiliki total sekitar 4.125 tank saja, sedangkan koalisi Rusia Korut punya belasan ribu. AS juga kalah dari segi jumlah kapal selam karena hanya punya 68 unit saja.
Meski begitu Negeri Paman Sam unggul dalam jumlah kapal destroyer yakni sebanyak 92 unit. Sehingga membuatnya tak kalah telak di Lautan.
Perlu dicatat, jumlah ini hanya berdasar dari situs Global Fire Power sehingga masih dalam bentuk perkiraan, karena data militer setiap negara pastinya akan sangat dirahasiakan.
Kedekatan antara Korea Utara, China, dan Rusia baru-baru ini terlihat semakin erat. Terlebih setelah pejabat tinggi Rusia dan Tiongkok menyaksikan pertunjukan pasukan rudal dan drone pengintai yang dirakit Korea Utara.
Seakan memperlihatkan bahwa Kim Jong-un ingin dunia tahu bahwa Tiongkok, Rusia dan Korea Utara berdiri saling bahu membahu untuk melawan dominasi AS dan Barat, menurut laman The Interpreter.
Rusia sendiri memang telah menjalin hubungan lama dengan Korea Utara, tepatnya ketika Perang Dingin berlangsung.
Negara yang masih bernama Uni Soviet itu telah menjadi penyokong persenjataan bagi Korea Utara untuk menghadapi Korea Selatan.
Saat ini Korea Utara telah berkembang menjadi salah satu negara yang punya kekuatan militer mengerikan dengan berbagai senjata nuklir yang dimiliki.
Karena itu, menarik untuk melihat seberapa kuat negara ini bila berkoalisi dengan Rusia untuk menghadapi Amerika Serikat.
Kekuatan Militer Rusia dan Korea Utara jika Berkoalisi
Meskipun Korea Utara bukanlah negara yang punya banyak pasukan dan masih termasuk negara miskin, kekuatan militer mereka tentulah tak bisa dipandang sebelah mata. Terlebih setelah Kim Jong-un memamerkan sejumlah senjata nuklir kepunyaannya.
Dilansir dari CFR, meskipun masih menjadi salah satu negara termiskin di dunia, Korea Utara menghabiskan hampir seperempat dari produk domestik bruto (PDB) untuk militernya, menurut perkiraan Departemen Luar Negeri AS.
Ukuran dan kekuatan pasti persenjataan nuklir Korea Utara masih belum jelas. Namun, para analis mengatakan Pyongyang telah melakukan uji coba senjata nuklir sebanyak enam kali dan mengembangkan rudal balistik yang mampu mencapai Amerika Serikat dan sekutunya Jepang dan Korea Selatan.
Para analis juga memperkirakan bahwa Korea Utara memiliki bahan untuk membuat lebih dari seratus senjata nuklir.
Selain itu, negara ini juga mempunyai kekuatan militer terbesar keempat di dunia, dengan lebih dari 1,2 juta personnel, dan diyakini memiliki senjata kimia dan biologi.
Tentulah ini akan jadi koalisi menjanjikan bagi Rusia yang tengah bersaing ketat dengan AS sebagai negara dengan kekuatan militer terbesar di dunia.
Menurut laman Global Fire Power, berikut ini adalah gabungan kekuatan militer Rusia dengan Korea Utara:
Dari jumlah personel tempur, mereka akan memiliki total sekitar 2.030.900 orang, dari Rusia berjumlah 830,900 dan Korea Utara menyumbang 1.2 juta personel.
Untuk Angkatan Udara, koalisi ini akan punya total 1.231 unit pesawat tempur, dan 557 helikopter serang, Rusia menjadi penyumbang terbanyak dengan 773 pesawat dan 537 helikopter.
Beralih ke Angkatan Darat, mereka akan memiliki 19.211 unit tank, 190.585 kendaraan lapis baja, ribuan artileri dan peluncur roket. Rusia juga masih menjadi penyumbang terbesar di lini ini dengan 12.566 tank dan 151.641 kendaraan lapis baja.
Sedangkan untuk Angkatan Laut, kedua negara ini akan punya 1 kapal induk, 105 kapal selam, dan 15 destroyer. Korea Utara hanya mampu menyumbang 35 kapal selam di sini.
Kekuatan Militer AS
Apabila kekuatan militer koalisi dari Korea Utara dan Rusia dibandingkan dengan milik Amerika Serikat tentulah akan berat sebelah. Mengingat kekuatan militer Rusia sangatlah dekat dengan AS.
Meski dari sisi personil militernya sendiri AS hanya punya sekitar 1,4 juta personel yang berarti kalah jumlah dari kekuatan gabungan Korut dan rusia. Mereka masih bisa unggul dari jumlah armada yang dimiliki.
Misalnya saja seperti total pesawat tempur AS yang berjumlah 1.436 unit dan 737 unit helikopter serang. Meski menang di udara, AS harus kalah jauh dari armada Angkatan Darat Rusia dan Korut.
Karena AS hanya memiliki total sekitar 4.125 tank saja, sedangkan koalisi Rusia Korut punya belasan ribu. AS juga kalah dari segi jumlah kapal selam karena hanya punya 68 unit saja.
Meski begitu Negeri Paman Sam unggul dalam jumlah kapal destroyer yakni sebanyak 92 unit. Sehingga membuatnya tak kalah telak di Lautan.
Perlu dicatat, jumlah ini hanya berdasar dari situs Global Fire Power sehingga masih dalam bentuk perkiraan, karena data militer setiap negara pastinya akan sangat dirahasiakan.
(sya)