Diancam Taliban, Prancis Evakuasi 5 Wanita Afghanistan ke Paris
loading...
A
A
A
PARIS - Prancis mengevakuasi lima wanita Afghanistan yang diancam oleh Taliban dari Pakistan ke Paris yang akan tiba pada Senin waktu setempat. Hal itu diungkapkan kepala otoritas imigrasi Prancis Didier Leschi.
"Berdasarkan perintah presiden, perhatian khusus diberikan kepada perempuan yang terutama diancam oleh Taliban karena mereka memegang posisi penting dalam masyarakat Afghanistan atau memiliki kontak dekat dengan orang Barat. Inilah yang terjadi pada lima perempuan yang akan tiba hari ini," ucap Leschi seperti dikutip dari France 24, Selasa (5/9/2023).
Perempuan-perempuan tersebut termasuk mantan direktur universitas, mantan konsultan LSM, mantan presenter televisi, dan guru di sekolah rahasia di Kabul.
Salah satu wanita tersebut didampingi oleh tiga orang anak.
Para wanita tersebut tidak dapat meninggalkan Afghanistan dengan transportasi udara ke negara-negara Barat ketika Taliban kembali berkuasa pada tahun 2021.
"Mereka melarikan diri ke negara tetangga Pakistan di mana mereka mencari perlindungan sementara. Dari sana, pihak berwenang Perancis mengatur evakuasi mereka," terang Leschi.
"Begitu mereka tiba di Prancis, mereka akan didaftarkan sebagai pencari suaka dan diberikan tempat tinggal sementara permohonan status pengungsi mereka dipertimbangkan," jelas Leschi.
Dia juga mengatakan bahwa evakuasi semacam itu kemungkinan besar akan terulang kembali pada perempuan Afghanistan lainnya yang memiliki profil serupa.
"Berdasarkan perintah presiden, perhatian khusus diberikan kepada perempuan yang terutama diancam oleh Taliban karena mereka memegang posisi penting dalam masyarakat Afghanistan atau memiliki kontak dekat dengan orang Barat. Inilah yang terjadi pada lima perempuan yang akan tiba hari ini," ucap Leschi seperti dikutip dari France 24, Selasa (5/9/2023).
Perempuan-perempuan tersebut termasuk mantan direktur universitas, mantan konsultan LSM, mantan presenter televisi, dan guru di sekolah rahasia di Kabul.
Salah satu wanita tersebut didampingi oleh tiga orang anak.
Para wanita tersebut tidak dapat meninggalkan Afghanistan dengan transportasi udara ke negara-negara Barat ketika Taliban kembali berkuasa pada tahun 2021.
"Mereka melarikan diri ke negara tetangga Pakistan di mana mereka mencari perlindungan sementara. Dari sana, pihak berwenang Perancis mengatur evakuasi mereka," terang Leschi.
"Begitu mereka tiba di Prancis, mereka akan didaftarkan sebagai pencari suaka dan diberikan tempat tinggal sementara permohonan status pengungsi mereka dipertimbangkan," jelas Leschi.
Dia juga mengatakan bahwa evakuasi semacam itu kemungkinan besar akan terulang kembali pada perempuan Afghanistan lainnya yang memiliki profil serupa.
(ian)